Minggu, 30 April 2017

BLOGGER : Good bye, BLOG


Ini pertama kalinya aku serius menulis sebuah cerita di blog ini. Walaupun kesannya mungkin tanpa skrip dan bahasan yang sudah aku buat terlebih dahulu di atas secarik kertas. Karena kali ini aku akan serius dalam meniti karir dan masa depan yang indah.

Namaku Ridho Adha Arie, umurku sudah 21 tahun. Obsesiku ingin membukukan ceritaku dan sampai sekarang belum berhasil juga karena belum beruntung, dan Tuhan belum menakdirkan aku untuk membukukan ceritaku.

Akhir2 ini aku menyadari dimana aku harusnya berada, yaitu warung ibuku. Berjualan sayur dan dagangan harian, setiap harinya. Walaupun untung yang ibuku dapatkan hanyalah 500 perak sampai 1000 ( seribu ), sedangkan aku sendiri tidak mendapatkan dari untung itu, aku hanya mendapatkan pahala dari membantu ibuku. Apalagi aku membantu  ikhlas dan tulus. ( Bukan Tulus yang nyanyi 'Gajah' )

Beberapa hari yang lalu aku sudah selesai menulis cerita kedua di tahun 2017 ini, tapi belum sempat aku print karena kekurangan uang dan tidak bisa pergi kemana2. Motorku dipakai ayahku untuk bekerja dan mencari pinjaman untuk melunaskan hutang yang akan bisa menyelesaikan masalah keluarga kami. Sekarang.. aku sudah bisa ngeblog, dan disini aku menyadari kesalahanku karena meninggalkan keluargaku di kampung ( ruamh orangtuaku dekat dengan kampung ). 

Motor adikku sudah kembali dari sitaan orang yang dihutangi orangtuaku. Sekarang aku disini sedang ngeblog. Kutuliskan cerita "Good bye, BLOG" karena mungkin aku akan menemukan siapa yang tidak membaca ceritaku atau hanya membaca judulnya saja. Bisa dikatakan ini adalah klik bait. Hehehehe..

Aku tidak akan pernah berhenti untuk ngeblog, karena inilah satu2nya cara agar aku bisa sukses dan mendapatkan keunggulanku. Dengan terus bercerita, bercerita dan berkarya. Walaupun ceritaku tidak begitu bagus dan lucu. Wajar, aku akan serius dalam bercerita, sedangkan di dalam kehidupan sehari2 aku adalah orang yang tidak pernah peduli.

Semoga dengan tulisan ini, akan ada seseorang yang benar2 merasakan bagaimana beratnya perjuanganku untuk meraih mimpi dan cita2. 


Kamis, 13 April 2017

BLOGGER : PERJUANGANKU DEMI MEMBUKUKAN CERITAKU

Maaf membuat kalian lama menunggu, kawan2 dan para pembaca setiaku.


Alhamdulillah, akhirnya aku bisa ngeblog lagi dan membuat cerita aneh, goblog dan tidak jelas. Maaf karena sudah memberikan cerita yang sama sekali tidak bermanfaat untuk kalian semua.

Sampai hari ini, aku sudah menyelesaikan dua cerita. Cerita pertama yang berjudul "Sahabat Jadi Cinta" dan cerita kedua berjudul "Janji Penulis" yang juga memiliki judul alternatif "Penulis Yang Kurang Beruntung". Terus, sinopsisnya seperti apa? Kenapa bisa harus memakai judul alternatif segala?

Jadi, untuk sinopsis cerita pertama kalian yang belum tau bisa melihat ceritaku sebelumnya. "Sahabat Jadi Cinta" sudah aku kirim lewat kantor pos beberapa minggu yang lalu. Sedangkan "Janji Penulis" atau "Penulis Yang Tidak Beruntung" sedang dalam proses pengeditan dan pengecekan ulang karena ada beberapa penulisan yang salah. 

Naskah "Sahabat Jadi Cinta" yang sudah dikirim.


Untuk cerita sekarang ini, bercerita tentang seorang penulis yang tidak beruntung. Maaf mas/mbak editor, sinopsisnya saya publish di blog. Karena saya ingin mendapatkan support dari mereka yang menyadari betapa kerasnya usahaku sekarang.

Sinopsis "Janji Penulis":

Edo, seorang pemuda yang pengangguran, aktivitasnya saat ini adalah menjaga warung harian ibunya. Dia memiliki pekerjaan sampingan yaitu sebagai blogger dan penulis artikel. Keinginannya untuk menjadi seorang penulis tidak begitu beruntung karena tidak adanya peralatan yang mendukung untuk mewujudkan cita-citanya itu. Sebut saja penulis low budget. 

Begitu ingin mengirimkan naskahnya, dia malah diculik dan naskahnya dibawa lari oleh si penculik. Diculik dan dibawa ke kota Padang, mempertemukannya dengan seorang perempuan yang langsung suka dan jatuh hati padanya. Apakah Edo akan memperjuangkan cinta dari perempuan tersebut daripada memperjuangkan keinginannya untuk membukukan ceritanya?

Untuk proses pengeditan dan pengecekan sudah sampai pada halaman 90 dari 132. Mungkin bisa lebih dari 132, dan tidak akan lebih dari 150 karena syarat yang diberikan oleh penerbit hanya sampai 150, tidak boleh lebih.

Sekarang, aku masih harus menjaga warung ibuku untuk mengumpulkan uang agar bisa mengirim langsung ke Jakarta sana. Rencananya aku ingin naik bus saja, aku ingin mendengar langsung dimana kesalahan dari ketiga naskahku yang sebelumnya. Setidaknya aku bisa merubah cara menulis cerita, beserta dengan alur-alurnya. 

Walaupun bisa saja aku dengan mudah mendapatkan uang dengan meminjam uang temanku. Jika aku punya 10 orang teman, aku bisa mengumpul 100 ribu/orang. Dan 1 juta akan aku dapatkan dalam waktu singkat, tapi aku sadar kalau aku tidak akan mendapatkan pinjaman dari temanku karena mereka juga membutuhkan uang. Hmm :) 

Jika kalian ada yang memiliki teman atau saudara yang ada di Jakarta, perkenalkan aku dengannya agar kami bisa menjadi seorang teman. Setidaknya aku bisa membantu-bantu sedikit jika aku diberi tumpangan untuk menginap. Hehehehe .. maklum, kampungan. Di Jakarta pun enggak punya saudara. Hehe..

Sudah itu saja. Maaf kalau tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Maklum, buru2. Mau balik lagi ke rumah untuk bantu emak di warung. 

See you ..

Victroy!



Eh salah...