Kamis, 29 November 2018

Wajar enggak sih??!!??>>84??






Menurut kelean, 1+1 berapa?

Kalau menurutku sih, 3.1 ibaratkan aku, 1 nya lagi ibaratny kamu ( entah siapa orangnya ). Terus kenapa jadi 3? Aku + kamu = anak kita.

Ya, GARING!!



Mirip kerupuk.

Cuma yang aku maksud bukan itu. Benar atau salah, ya.. ini. J

*-*
Menurut kelean, wajar enggak kalau seorang murid, atau mahasiswa, bisa suka dengan gurunya sendiri?

Aku sih, wajar.

Wajar kalau muridnya laki2, gurunya perempuan. Mahasiswanya laki2, dosennya perempuan. Atau muridnya perempuan, gurunya laki2. Mahasiswinya perempuan, dosennya laki2.

Tapi harus yang lajang, jangan yang udah punya pasangan loh ya.

Jadi orang ketiga mah enggak baik. Yang baiknya itu tangan diatas.

Aku menanyakan ini, karena aku emang sering mengalaminya.

Dulu pas masih SD, ada satu guru SD, yang aku suka. Wajar loh ya, guru magang. Enggak tau dia udah punya pacar, atau belum.

Masuk SMP, enggak. Guruku di SMP kebanyakan udah pada berumur.

Masuk SMK, naaaahh.. ini dia. Ada satu guru, awalnya baru magang. Terus, jadi honorer, beberapa bulan kemudian, jadi guru tetap.

Dia guru Matematika-ku. Namanya enggak aku sebutin dah. Takutnya kalau guru itu baca cerita ini, udah, kelar aku. Udah.

Waktu itu aku masih kelas 1. Jam pelajaran Matematika, yang singkatannya, Makin Tekun Makin Tidak Karuan, setiap hari jum’at. Aku piket juga, setiap hari jum’at. Sejak SD, hingga SMK. Kuliah yang enggak.

(Kuliah emang ada jadwal piket?)

Guru itu tingginya sama denganku. Badannya juga besaran badanku, sedikit.

Sering curi2pandang, dan selalu semangat setiap pelajarannya. Pernah jujur aku sama teman satu geng, kalau aku suka sama guru itu. Temanku pada komen, “Gilak!! Guru sendiri.”.

Selagi itu guru perempuan, enggak gilak dong ya. Ya, kan?

Naaah!!

Aku kan sering, dan suka nonton drakor nih. Enggak sering banget sih, dan enggak suka banget. Kalau emang lagi pengen.

Aku sering liat kisah cinta kayak gini. Guru suka murid, atau murid suka guru.

Waaaahhh, aku jadinya.

Agak norak ya?

Kalau kelean gimana, guys? Pernah enggak ngalamin kejadian yang seperti aku alamin?

Aku harap enggak.

J

Tips agar bisa move on dari cinta pertama "versi Jelek-Jelek Penulis"


Menurut kalian cinta pertama itu mudah dilupain, atau sulit dilupain?

Menurut aku sih, mudah dilupain. Alasannya sih simpel, karena enggak susah. Kalau enggak susah, ya berarti mudah. Bener enggak?


Dan apakah kalian punya cinta pertama, yang susah dilupain?

Misalkan kalian punya, aku , Ridho Adha Arie, punya solasinya. Kalau solusi, aku enggak punya. Solasi ada. Baru beli kemarin, di toko bangunan.

#1. Lupain



“Ah, pandai ngomong aja nih orang.”

Maap, wankawan, aku enggak cuma ngomong kok, aku juga ngetik. Ini lagi mau aku tulis.
Melupakan emanglah persoalan yang rumit. Apalagi kalau itu membahas tentang cinta pertama.
“Kalau cinta pertamanya sahabat kita sendiri, gimana?”

Yaaaa itu resiko. Siapa suruh jatuh cinta dengan sahabat sendiri. Untungnya aku enggak pernah jatuh cinta dengan sahabat sendiri.

( Karena sahabatku cowok semua.)
Cobalah untuk melupakannya, dengan cara yang ada di dalam kepala kamu. J

#2. Jangan diingat



“Kenapa harus diingat?”

Pertanyaan yang enggak ada jawabannya menurutku.

Terkadang bukan diingat, tapi teringat. Dan pertanyaan yang benar, “Kenapa bisa teringat?”.

Bukan karena banyak gerak, dan udah lari keliling 7 lapangan loh y, terus berteringat.

( Enggak lucu ya? )

#3. Mencoba


Aku kira mencoba adalah cara terampuh, agar kita bisa melupakan cinta pertama kita.

“Kalau bukan sekarang, kapan lagi?”

Begitukah pertanyaannya?

Hahaha…

#4. Ikuti kata hati



Hati berkata apa?

Kalau hati saya berkata, “Udah, bro, cewek kan bukan cuma dia. Ibu lo juga cewek. Tante lo, bibi lo, pembantu ibu lo?”.

Ya kali aku pacaran dengan ibu sendiri. Atau tante sendiri. Pembantu ibu? Yaaah, enggak juga lah.

#5. Tawakal



“Pintar!!”

Hahaha…

Kalau aku sih pakai cara ini. Karena jodoh, pasti enggak bakal kemana. Jodoh udah diatur dengan yang diatas. Dengan Yang Maha Kuasa. Benar enggak?

*-*

Udah, segitu aja. Semoga tips dari aku, Ridho Adha Arie, tidak berguna buat kalian.
Jangan lupa follow fanspage Jelek-Jelek Penulis. Ada kok di fesbuk. :)



Pipis, lop, end Gaol. :D



Selasa, 20 November 2018

Ciri-ciri cowok cuek.

Aku enggak tau bagaimana ciri2 tipe cowok, yang cuek. Setauku cowok cuek itu, ya cuek.

Intinya mereka ( cowok cuek ) pasti dingin, dan hanya berbicara secukupnya. Ya mungkin cuma sekedarnya, yang dirasanya penting2 aja. 

Dan, aku bukannya sok tau nih. 

Aku bisa dikatakan cowok yang cuek. Berbicara hanya sekedarnya. Jadi kalau aku banyak bicara, mungkin orang yang melihat aku banyak bicara, mereka adalah orang yang beruntung.

Orang yang cuek menurutku, ada beberapa alasannya.
Aku sering nonton drama Korea. Bukan Korea Utara. 

Enggak ada larangan buat cowok nonton drama Korea kan, ya. Kecuali drama Korea Utara.
( Emang Korea Utara punya dramanya ya selain perang nuklir? )

Alasan cowok jadi cuek, menurutku ( Ridho Adha Arie ) :

1. Patah hati 

Lee Jung-Shin CNBLUE in Cinderella and Four Knights

Ya. Kalau dulunya seseorang itu ramah, dan mendadak jadi cuek, pendiam, dan kalem, pokoknya kek gitulah, mungkin karena patah hati. Karena cinta pertamanya enggak berhasil dimilikinya. Lebih sakit lagi, kalau cinta pertamanya enggak suka dan punya perasaan yang sama dengannya.


Aku mengalaminya sendiri.

Aku jadi cuek, pendiam, dan ... ya pokoknya gitulah, karena itu juga.

NB : Cinta pertamaku udah nikah, di akhir tahun 2015, dan sekarang udah punya anak.
( Masih sering aku stalk. )

2. Masa lalu 

Masa kelen enggak tau. Personil 2pm, yang lagi wamil. 

Masa lalu, bisa membuat seseorang jadi cuek, pendiam, juga kalem. 

Enggak percaya?

Bagus deh, kalau enggak percaya. Percayanya sama Tuhan aja, sama aku jangan.

Walaupun aku enggak merasakannya, tapi tetaplah, masa lalu bisa membuat seseorang jadi pribadi yang cuek, pendiam, juga kalem. 

Enggak pakai NB. Enggak ngalamin. h3h3h3h3...

3. Memang darisananya

Sambil dengarin lagunya, seru juga. klik disini!!

Dulu, pendiam. Belum tentu besarnya jadi ramah. Mungkin kelen kecilnya ada yang emang pendiam, eh, besarnya tetap pendiam. Pendiam, bisa berarti cuek. Tapi cuek, belum tentu pendiam loh ya.


Kelen bingung?

Enggak usah bingung2. 

Pendiam, artinya mereka enggak mau berurusan dengan sesuatu, suka mengabaikan apa yang ada di sekitarnya, dan terlihat tidak peduli. 

Menurutku.

Cuek, emang dia pendiam. Tapi sewaktu2 bisa saja seseorang itu jadi ramah, dan enggak pendiam, jadi banyak bicara. Entah dengan sahabat, teman, atau pun .... orang yang dia sukai. Kenalan, gebetan, atau pacar contohnya.

NB : Aku ngalamin sih. Kecil, aku enggak ramah2 banget. Cukup2 pendiam lah, tapi ramah juga, dengan orang tertentu.

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*--*-

Kira2, gimana?



Aku udah sotoy belum? 


Heheehehe...



























Selasa, 06 November 2018

HOBINYA APAAAA?




Dulu kalau ditanya 'Hobinya apa?', aku menjawab, "Main bola.".

Kemarin2 pernah ditanya, 'Hobinya apa?', 'Main bola.'.

"NGERES AJA OTAK KAU!!"

Hobi itu apa sih emangnya?

Menurut aku hobi itu bukanlah cita2. Orang kalau ditanya apa hobinya, pasti yang dijawab sesuai dengan apa cita2nya.

Misalkan.

Seseorang itu mau jadi pemain bola, pas ditanya hobinya apa, pasti dijawab 'Main bola.'.

Atau mau jadi pemain band, gitaris lah contohnya. 'Main gitar.'.

Aku pernah iseng ketika SMA, aku jawab ke teman, 'Mau jadi presiden', karena aku hobi berbohong.

YAAA...
Sekarang aku sedang berbohong. Aku dulu SMK, bukan SMA.

h4h44h4h4h4h4h44h4h4h4...

Ada yang mau jadi penulis, terus ditanya hobinya apa, "Nulis.".

Netijen juga suka nulis. Nulis2i komentar, kritikan yang pedas. Ya enggak?

Jadi Netijen itu cita2nya mau jadi penulis? Enggak juga.
Mungkin beberapa ada yang mau jadi penulis, beberapa ada juga yang enggak mau jadi PNS, tapi maunya jadi penulis.

Tapi ngomong2, main bola di umur yang udah segede gaban begini, boleh ya, guys?
Boleh kalau udah nikah, kan?

Senin, 05 November 2018

I QUIT

Jadi, kemarin aku baru aja berhenti kerja. 

Karena berhenti kerja, aku balik lagi jadi pengangguran. 

Dulu aja aku suka ngeluh, karena susah mencari pekerjaan, tapi sekarang, maksud aku kemaren, dengan mudahnya bilang, 'Maaf pak, buk, saya enggak lanjut.'. 

Alasannya simpel sih.



Aku mau ngurus KTP, dan mencari pengalaman lain.
Umur udah segeda gaban, belum punya KTP. ( emang 'SEGEDE GABAN' itu maksudnya apa ya? )

Aku udah kerja, jauh dari apa yang aku inginkan. Inginnya jadi artis. ( ngarep )
Maaf, aku bercanda. Aku tuh maunya jadi penulis, makanya blog ini ada.

Awal kerja, jadi penjual jus, sama orangtua sih kerjanya. 
Habis itu penjual sayuran. 
Habis itu, minum dulu, baru lanjut. Capek.... 

-
Selesai dari penjual sayur, penjual makanan dan minuman, modal dikasih orangtua. 

GAGAL.

Nganggur.

Sempat jadi penulis artikel, sebelum menjadi penjual sayuran. 
( Jadi penulis artikel ada di cerita,yang jauh dari cerita ini. )

Lalu suatu hari, liat ada "lowongan pekerjaan".


Aku pun iseng2 masukin lamaran.
( Bukan untuk melamar Raisa,atau Melody. Udah ketikung. )

Satu bulan menunggu, tak ada kabar, ada lagi liat "lowongan pekerjaan".

Masukin lagi.

3 hari kemudian, dipanggil, di tempat yang pertama. 
1 bulan kerja, diberhentikan, alasan si bos, "mengurangi pengeluaran.".

2 hari kemudian, di tempat kedua aku dipanggil, dan langsung training selama 7 hari. Lalu kerja selama 6 bulan. Tepat kemarin, tanggal 4/11/2018, itu 6 bulan.

Itu aku kerja di kafe, dan jadi koki, waiter juga ... ya pokoknya semua pekerjaan aku lakoni.

Alhamdulillah, aku yang dulu bukanlah aku yang sekarang. ( Teeeet... Tegar!! )

Aku udah bisa masak, buat nasi goreng, mie goreng, ddan ..... ya pokoknya udah bisalah buat masakan sendiri. Jadi semisal kalau udah nikah,bisalah jadi bapak rumah tangga.
( Sayangnya Melody sama Raisa udah ketikung. )

Aku inget banget, kapan terakhir kali memutuskan me-vakum-kan ini blog "Jelek-Jelek Penulis".

Sumpah, kangen banget.