Rabu, 28 September 2022

BLOGGER : TAK BERKUTIK

 Apa yang akan kau lakukan jika berada di posisiku?



Assalamualaikum Wr. Wb


Aku mau menceritakan kisahku dari sejak awal lahir, sampai sekarang. Namaku Ridho, lahir tanggal 28 April 1996, di Pekanbaru. Anak pertama dan cucu pertama. Adikku ada 4, dan kami semua laki2. 


Aku lama tinggal dan dibesarkan oleh kakek dan nenekku. Setelah lulus SD, aku tinggal dengan orangtuaku. Ketika aku kelas 2 SMP, aku balik tinggal dengan kakek dan nenek, karena sekolahku jauh dengan rumah orangtuaku. 


Sebenarnya sekolah adik2ku juga jauh, tapi aku cuma nggak mau memberatkan ayahku, yang waktu itu masih memakai motor dari kantor, dan harus membonceng kami bertiga dari Panam ke labuh baru, jalan Durian. Motor GL-Pro waktu itu, plat merah.  Sedang rumah kakek di jalan Durian. Jadi aku bisa jalan kaki, atau naik angkot. Atau dalam bahasa Pekanbaru, oplet. 


Ketika hendak lulus SMP, aku memiliki niat dan cita2 ingin jadi seorang jurnalis, reporter atau penulis, dengan segala kekuranganku. 


Meski sempat ingin jadi seorang arsitek, tapi tidak jadi. Aku merubahnya. 


Aku masuk SMK. Di SMK, kehidupanku berubah. Prestasiku meningkat. Dulu aku yang tidak pernah masuk 10 besar, bahkan 20 besar, di SMK aku bisa. Sambil aku belajar tentang cara menulis, membuat laporan, jurnal, 5W+1H lebih mendalam, dll.


Aku sedikit iri dengan adik2ku. Mereka masuk SMA. Aku tidak. Memang, masuk SMK menurutku lebih menjamin karena lebih banyak praktek daripada teori. Langsung turun ke lapangan. Menyenangkan. Tapi minatku tak di SMK, tapi di MAN. 


Ketika SMK, aku tinggal dengan orangtuaku lagi. Karena orangtuaku pindah ke jalan Balam dekat SMP N 17 Pekanbaru, dekat kantor pos. Nama daerahnya aku tak tau.


Aku diberi motor oleh ayahku, untuk pergi sekolah. Sekolahku SMK N 2 Pekanbaru. Aku mengambil jurusan Teknik Sipil. 


Ketika kelas 2 SMK, adikku yang nomor 3 berulah. Motor yang dibeli ayahku dan yang aku pakai, rusak. Alhasil aku naik motor yang dipakai ibuku untuk mengantar adik2ku sekolah. ( Waktu itu adikku yang nomor tiga masih SMP dan setelahnya ia masuk SMK juga, tapi karena berulah, pindah ke SMA. )


Aku adalah anak yang cukup rajin, tapi kritis. Aku tidak merasa aku benar dan pilihanku tepat, tapi aku berpikir, "Masa depan ada di tangan anak.". 


Aku percaya, dari kelima anak ayah dan ibuku, aku adalah satu anak yang harus belajar agama lebih dalam lagi.  Apalagi aku anak pertama dan harus menjadi contoh untuk adik2ku. Karena itu aku mau masuk MAN, dan belajar menjadi jurnalis. ( Aku baru sadar beberapa tahun setelah berhenti kuliah dan menonton film Negeri 5 Menara, ternyata aku.... ya begitulah. Cuma bedanya ibuku tidak memintaku untuk masuk pondok, atau sekolah agama. )


Setelah lulus MAN, aku ingin kuliah di jurusan Broadcasting, lalu mengabdikan diri di Pondok Pesantren atau sekolah agama. 


Namun takdir Allah SWT berkata lain. 


Singkat cerita, nenekku meninggal setahun setelah aku lulus SMK. Aku kuliah di jurusan teknik sipil, di Universitas Lancang Kuning. Tadinya ingin di UIR dan mengambil jurusan Sastra Indonesia. Namun tidak jadi karena suatu hal yang tidak bisa kusebut, demi menjaga nama baik seseorang. 


Hanya bertahan 2 semester, aku berhenti. 


Nah, dari sinilah semuanya dimulai. 


Ketika aku kelas 2 SMK, semester 2, orangtuaku pindah ke tempat yang lebih jauh dari sebelumnya. Kulim, Sialang Rampai. 


Sehari2 aku naik motor ke sekolah. Ketika kuliah, aku tinggal dengan kakek dan adik2nya ibuku. 


Setelah berhenti kuliah karena ekonomi, akhirnya aku mencari kerja sana-sini. Dalam pikiran dan rencanaku, aku ingin menabung untuk kuliah lagi. Tapi di UIR, di jurusan Sastra Indonesia. 


Namun semuanya berubah. Karena sembari menulis naskah untuk dikirim ke penerbit, mencari kerja, menulis artikel, menjadi pelayan kafe, pelayan restoran, jadi badut, tukang masak mie Aceh, tukang, pengawas bangunan dan jaga kos2an, aku malah memikirkan ekonomi keluargaku. 


Gajiku yang tidak UMR ataupun UMK, sering kubagi2 untuk kebutuhanku, orangtua, adik2 dan keluarga yang lain. Yang kutabung? Ada, tapi tak banyak.


Setelah terkumpul, aku baru sadar, "Oh iya, bayar hutang.". 


Ekonomi keluargaku tidak bagus, karena seseorang dari keluarga di pihak ibuku meminjam uang dengan ayahku dalam jumlah banyak. Hingga akhirnya ayahku terpaksa meminjam uang di Bank dan menggadai SK ke Bank. 


Alhasil, gaji ayahku dipotong setiap bulannya. Alhamdulillah, ayah masih bisa menghidupi istri dan anaknya, meski sering kudengar ayah dan ibuku bertengkar karena ekonomi keluarga. 


Kita melangkah dari umurku 18 tahun ke 26 (sekarang). 


Menjadi seseorang yang seganan itu tidak enak. Aku sering mengalah dengan orangtua dan adik2ku. Seperti beberapa bulan yang lalu. 


Motor adikku rusak, dan ia meminjam motor yang dipakai ayahku. Ayahku? Memakai motor yang kupakai. Yang sering kupakai untuk pergi bekerja (ketika masih kerja) dan mencari kerja (ketika sedang tidak memiliki pekerjaan). 


Aku berpikir mudah. 

Aku kan punya hape dan aku bisa mencari pekerjaan lewat internet. Namun, ketika sudah ada panggilan, aku tidak bisa pergi karena kendaraan. Pernah ketika di tanggal 27, ayahku harus pergi bersama ibuku ke rumah sakit, untuk berobat rutin. Sedang hari itu ada pekerjaan yang benar2 aku idamkan. 


Alhasil, aku tidak jadi interview. Tidak ada toleransi, karena mungkin mereka berpikir aku bukan orang yang berkompeten. 


Selalu begitu. Yang sebenarnya, aku bisa saja pergi dengan caraku, tapi akan membuat orangtua dan adik2ku kesulitan. Aku pergi saja, meski hasil yang kudapat belum pasti dalam interview. 


Jadi aku lebih mementingkan kepentingan orangtua dan adik2ku. Dengan harapan, mereka tidak kesulitan ke depannya. Dan juga, mereka jadi lebih teliti dan cermat dalam melakukan sesuatu. Sebab, selalu saja ada masalah yang terjadi.


Masalah? Masalah datangnya dari diri sendiri bukan?


Sebelum2nya kehidupanku adem ayem. Meski aku tak sukses dan jaya selalu. Pas2an, tapi aku mensyukurinya. Namun setelah masalah yang dialami adik2ku, aku pasang badan dan berusaha menolong mereka. Meski bukan dalam bentuk uang, tapi bantuan lain.


Dua Minggu lalu, motor yang dipinjam adikku rusak lagi. Karena ia mau buka usaha untuk istrinya, sementara ia bekerja sebagai kurir, ia memakai motor yang sedang dipakai aku dan ayahku, sementara. 


Ayahk ok-ok saja. Aku pun juga, tapi aku khawatir akan satu hal. Dan ketakutanku terjadi.


Aku tau dengan sifat ayah, ibu dan adik2ku. Aku pernah mendengar mereka ngobrol dan  membahas tentangku. Sesuatu yang aku tidak senangi. 


Ayahku mengatakan sesuatu yang tidak enak didengar olehku. Tentang pekerjaan, aku yang tidak mau bergerak dan hanya berdiam diri di kamar. Adikku, ia tak tau harus berbuat apa untukku. Ujarnya ia bingung. 

Ibuku juga mengatakan sesuatu yang tidak enak olehku. Tentang adikku yang nomor 3, yang lebih berguna dan bersyukur ia mau menolong sekarang. Meski terlambat, buatku tak apa.

Inti dari pembahasan mereka, aku samsek tak ada pergerakan dan kontribusi. Bukan aku melebih2kan, tapi aku sedih jadinya. Mungkin ada benarnya yang dikatakan sosok jahatku. Lebih baik aku pergi saja, karena aku memiliki jalan hidupku sendiri.

Meski akan timbul rasa bersalah, akan kesulitan yang dialami orangtua dan adik2ku. 

Karena buatku, jika aku makan sate, mereka juga harus makan sate. Jika mereka tidak makan, aku tidak makan juga. 

Aku tak pernah memikirkan diriku sendiri. 

Sekarang kehidupan mereka kembali normal. Kehidupanku yang belum. Sebab, umur 26 aku tidak tau mau mencari pekerjaan apa. Ibuku sakit dan di rumah sendirian. Terkadang ada ditemani cucunya, anak dari adikku yang nomor 2 dengan istirnya.


Ya, adikku sudah menikah. Aku dilangkahi.


Kok bisa?


Jelas saja bisa. Karena selama bekerja, aku tidak bisa menabung dalam jumlah banyak, karena aku lebih mementingkan kepentingan orangtua dan adik2. 


Sekarang, aku tak memiliki apa2 lagi. 


Rencanaku ke depan?

Aku ingin yang terbaik untuk keluargaku. Itu saja. 😌 Adikku bisa lebih mengerti 

Kamis, 15 September 2022

BLOGGER : Freak Boy dan Si Penulis Amatir

 

2014-2015

Sebelum tidur tadi malam, aku iseng2 baca cerita lamaku di blog yang sudah cukup tua ini.

Beberapa kali aku mengernyitkan dahi karena aku heran, "Kok aku bisa nulis cerita nggak jelas kayak gini ya?". Tapi beberapa aku tertawa, karena ternyata ada ceritaku yang cukup lucu, menurutku. 

Aku baru sadar, kata2 dan kalimat yang aku tulis dan ketik ternyata berantakan dan sulit dicerna oleh akal sehat. Padahal aku nulisnya sedang dalam keadaan sehat dan sadar. 

Wajar sih mungkin pembaca ceritaku sedikit. Jadi selama 6 tahun ini blogku nggak ada perkembangan. Tapi Alhamdulillah udah tembus 13rb views. Bahkan ketika tembus 10rb views, aku nazar dan botakin rambutku. 

2020 awal - 2020 akhir


Aku langsung mengecap diriku "Freak Boy dan Si Penulis Amatir". 🤣🤣🤣 

Tapi aku cukup bersyukur dan senang, karena ternyata ada aja orang yang pengen diajarin nulis sama aku. Cuma tetap aku tolong, tapi nggak banyak. Karena di pertengahan tahun 2020 ketika sedang fokus kerja, aku belajar cara menulis benar, tapi nggak aku terapkan. Karena aku lagi Hiatus.

Sekarang pun lagi Hiatus dulu. Bulan depan insya Allah nulis lagi. 


BLOGGER : PENGALAMAN HOROR DI RUMAH BARU

 Assalamualaikum wr.wb.

15 September 2022, aku dan keluargaku pindah ke kontrakan yang baru. Masih satu deretan dengan kontrakan yang lama sebenarnya. Cuma bedanya kami di tengah-tengah sekarang dan nggak di pojokan. 

Rumah kontrakan yang kami tempati sekarang agak horor (menurutku) dan merepotkan. 

Aku cerita yang agak merepotkan dulu aja nih ya.

Kamar yang aku tempati, enggak ada colokannya. Karena aku lulusan teknik sipil di SMK, buatku nggak Masalah. Aku bisa mengatasinya. Cuma, karena kendala alat, aku jdi nggak bisa melakukannya.

Kabel pendek, dan nggak tergapai sampai kamar. Jadi komputer adikku nggak bisa kupakai untuk nulis dan menonton film untuk saat ini. Aku pun siang sampai sore, tidur di lantai, karena panas. 

Malamnya, aku masih belum bisa mengatasinya. Aku jadi nanya ke ortu, "Ini kemarin nggk ditanya kenapa nggak ada colokannya?". Ayah dan ibuku ketawa doang. Aku juga ketawa. Dan kalian diam. 

(Eh, kok malah ketawa?) 

Merepotkan. Jadinya aku mengungsi ke bagian belakang-sebelah rumah, yang ada kasur buat santai2. 

Pikirku, bisa nih dipasang kipas di atasnya dan aku tidur disini. Karena tempat ternyaman adalah tempat yang ada colokannya. Menurutku. ( Tempat terberbahaya juga dong. Tpi bisa diakali. )

Nah, disini letak horornya.

Aku pasang alarm pukul 2 dini hari dan 4 pagi. Pukul 2 bukan aku terbangun, bukan karena alarm, tapi suara grendel pintu yang goyang2. Kunci juga bergoyang2 2 kali. Posisiku ada di belakang-sebelah rumah. Itu Kosong dan cuma ada aku. 

Ortu, adik2, keponakan dan iparku di ruang tamu dan kamar depan. 

Aku cek. Hari nggak hujan, tapi berangin sedikit. Pikir aku, wajar. Kena angin dari luar nih kunci. Tapi grendel?

Aku positif thinking aja. Kali aja hantu atau makhluk tak kasat mata.

Pukul 3 pas mau tidur lagi, grendel goyang2 lagi. Aku pakai selop (sandal), terus aku cek. Aku buka, nggak ada siapa2. Aku diem.

Pukul 4 kurang, sebelum alarm bunyi, aku masih belum tidur. Bukan overthinking karena belum dapat pekerjaan dan masalah asmara, tapi, "Ini hantu kok gangguin ya?".

Singkat cerita, aku tulis deh di blog pengalaman aku ini. Ini sih bukan kali pertama atau kali Ciliwung, tapi udah sering. Aku bukan takabur, tapi emang berusaha untuk nggak takut, karena kalau kita takut, mereka (makhluk tak kasat mata) itu akan semakin berani.

Ya udah, itu aja. Aku mau lanjut nyari info loker untuk pemuda 26 Tahun yang hobi menulis, membaca dan memancing ... keributan.

See you, guys. ☺️



Rabu, 14 September 2022

BLOGGER : TETANGGA MASA GITU?

 Assalamualaikum Wr. wb.

Tahun 2015 sampai 2018 adalah tahun2 dimana aku sering dan suka2nya nonton sitkom 'Tetangga Masa Gitu?'. Sampai aku menulis cerita di Wattpad yang berjudul "Kapan Nikah?". Malah sampai 2 season dan aku menulisnya bukan menggunakan laptop atau komputer, melainkan hape. ( Hapeku Oppo a71 waktu itu. Masih ada sampai sekarang, tpi lagi rusak LCD dan layarnya retak. )

Awalnya aku nonton film Romeo dan Rinjani. Terus nyari2 bio berbagai pemainnya, dan nemu satu artikel. Dan sampai deh ke sitkom 'Tetangga Masa Gitu?'. 

Karena selera humorku receh (huehuehue..), aku suka sitkom ini. Karenakan sitkom. Yang bikin lucu adalah situasinya, bukan dialognya. Dialog akan terdengar lucu, jika situasinya mendukung. Menurutku. 

Karena teman2ku banyak yang nggak tau sama sitkom ini. Tapi dia tau dengan Dwi Sasono, pemeran Adi, suaminya Angel di sitkom ini. Kebetulan, Sofia Latjuba yang jadi mba Angel. ( Cakep banget ternyata. Meski belum pernah ketemu langsung sih. Tapi Chelsea Islan juga nggak kalah cakep. 😍 Cuma aku fans Liverpool. )

Aku suka dengan semua akting pemerannya. Apalagi relate banget sama dunia nyata, yang penghasilan istri lebih besar dari penghasilan suami. Dan satu lagi, istri lebih pintar dari suami. 

Karena aku pernah hampir merasakan yang mas Adi rasakan. Aku pernah pacaran dengan beberapa cewek yang penghasilannya dua digit. Sementara aku masih menganggur, lalu kerja, tapi penghasilanku tak sampai dua digit. UMR dan UMK juga nggak. ( Hampir sampai tunangan soalnya. Tapi nggak jadi. 2 kali. )

Bedanya, mas Adi pelukis. Kalau aku penulis.


Dan setelah sibuk kerja, sambil nulis di-Wattpad, aku jadi jarang nonton sitkom yang disingkat TMG ini. 

Sampai hari ini, aku boring nggak tau mau ngapain, mau lanjut baca buku, eh, nonton aja deh. Tapi apa ya. Gitu. 

Nonton deh TMG akhirnya. Cuma aku lupa eps berapa terakhir yang aku tonton. Masih lucu aja dan selera humorku belum berubah. 

Aku ada bukti kalau aku suka nntn sitkom ini dulu. 

Bntr. Aku upload.


Sekarang aku udah 26 tahun. Udah tau ya. Eh, tua. 🤭


Episode pertama buatku udah lucu. Apalagi soal meja pingpong. Mas Adi bisa aja bener soal apa yang akan ditanyakan Bintang ke Bastian. Lukisan mas Adi yang mirip cat tumpah juga menarik (bohong demi kebaikan nggak apapa kan?). 

Mbak Angel yang sama pinter dan cantiknya dengan Bintang, di episode awal enggak kompak dan sepemikiran. 🤭 Bintang malah muji lukisannya mas Adi. 

Mau lanjut nonton, tapi besok. Karena lagi pindahan rumah dan keuangan pas2an. Huhuhu 😔 

Okok, gitu aja. Maaf kurang menghibur dan seru. Karena blogku isinya emang curhat semata. ( Huehuehue.. )