Senin, 29 April 2019

SEORANG PENULIS YANG TIDAK BISA MENULIS




Bagaimana bisa seorang penulis enggak bisa menulis?

Setelah temanku melakukan penelitian, bukan aku, seorang penulis enggak akan bisa menulis karena ada sebabnya. Apa saja?

Sebelumnya, kita berkenalan dulu.

Buat yang baru mampir ke blog, dan membaca ceritaku ( cerita ini ), namaku Ridho Adha Arie. Tapi kalian bisa memanggilku Dilan.

Umurku, 23 tahun 8 jam 50 menit 35 detik. ( Saat cerita ini kuketik. )
-
Kita ke percakapan dulu deh.
M = Aku
T = Temen ( Rangga, nama samaran. ) *Ada yang namanya Cinta?
-
T : Widiih, lagi baca buku.
M : Yadong. Kan aku mau jadi penulis.
T : Buku apaan tuh?
M : Buku yang bisa dibaca.
T : Buku ya dibaca. Masa dijilat2. ( aku ketawa2 nih. ) Raditya Dika ya?
M : Yoi.
T : Covernya baru ya? Kambing Jantan, kan?
M : Kambing Enggak Betina ini mah.
T : Enggak betina, ya berarti jantan. Gimana kau, Do.
M : Dimana2 kalau enggak betina, ya pasti jantan lah. Kau tuh yang gimana.

Akhirnya aku dan Rangga kelahi deh, di kasur. Hehe… enggaklah, becanda. Kita balik ke aktivitas masing2. Hari minggu, kan. Aktivitas kampus, libur. Tapi tugas menumpuk.

Rangga sibuk main hape, chattingan sama ceweknya. Aku sibuk baca buku, sesekali ketawa, terus boker. Enggak tahan. Malam makan banyak, pagi belum sempat setor ke WC, karena bangun kesiangan.
-
Aku punya teman lagi, namanya Hendra. Bukan nama samaran, asli. Kami kenal lewat salahsatu fanspage di fesbuk.

Hendra suka menulis, tapi dia enggak bisa menulis.

Enggak ada percakapan, capek ngetiknya sumpah.

Hendra punya kakak yang seorang penulis, tp dia enggak mengirim ceritanya ke penerbit. Dia print, banyak2, terus disusun menjadi sebuah buku. Kayak novel gitu. Laku atau enggak, itu enggk aku tanya.

2 tahun lalu, ketika aku masih aktif2nya menulis untuk artikel di sebuah halaman dan web di media sosial, ikut2 lomba gitu, aku mencoba mengontak Hendra.

Tapi sayang, nomor hapenya udah enggak aktif. Fesbuknya udah dinonaktifkan. Ditutup.

Aku pengen nanya2, tentang kakaknya. Untuk dijadikan bahan cerita, yang bisa diikut lombakan. Sekalian mempromosikan buku kakaknya.

Hendra suka menulis, tapi dia enggak bisa menulis. Alasannya, menulis bukanlah perihal yang gampang. Semisal, ngevlog.

Bagi kebanyakan orang awam, ngevlog itu mudah. Padahal susah. Sumpah. Susah.

Waktu itu masih kuliah. Hapeku masih Nokia Asha 311, yang masih format 3gp, yang kalau nntn yang… ya itulah pokoknya.

Aku ngevlog diam2, tanpa sepengetahuan teman2.

Di rumah, aku edit pakai laptop Toshiba ku, yang sekarang udah masuk museum.

Setidaknya ada 3 vlog yang udah kubuat, Udah kuupload.

Tapi kok… jelek yak. Kataku waktu itu. Yang nntn lumayan, tpi enggk ada yg komen. Aku coba terus, terus, terus, ampe 10 vlog, tpi baru 8 kuupload, begitu ke-11, aku jadi enggak konsisten buat ngevlog dan balik ngeblog. Lebih mudah ngeblog, walaupun sepi pengunjung dan peminat.

Vlog nya, aku hapus, semua. Videonya hilang, beserta dengan Harddisk yang kujual murah dengan salahsatu teman kampusku. Isinya aku bodo amat, dan enggak peduli lagi.

-

Jadi kenapa seorang penulis enggak bisa menulis?

Jawabanku : Ketika udah enggak konsisten, minimnya ide, apalagi pikiran “bodo amat”, itulah penyebabnya. Seperti yang dikatakan Bayu Skak, dalam berkarya di YouTube, “Konsisten, dan tetap yakin dengan apa yang udah kita buat. Juga jangan berhenti untuk berusaha, dan pantang menyerah.” begitu.

Jadi, siapa disini yang mau jadi penulis?

Kamu? Kamu? Atau Hendra?

Sabtu, 27 April 2019

NIKAH DENGAN NABILAH JKT48 ( FOTONYA KOK!!? )




Senin pagi yang mendung. Untungnya aku dan temanku, sebut saja Ilham, sedang berada di kos salahsatu teman kami, teman kampusku yang bukan teman kampusnya Ilham. Karena Ilham enggak kuliah, tapi udah berteman lebih dulu dengan teman kampusku, beberapa bulan sebelum aku kenal dengan Ilham.

Edo = Aku ( E )
Ilham = I

I : Do! Tadi malam aku mimpi.
E : Mimpi?
I : Iya. *ngangguk*
E : Kau kan tidur jam 3. Jam 3 kan bukan malam, dini hari.
I : Ehhh, serius. Aku mimpi.
E : Mimpi apa emang? Ketemu Raisa? Isyana? Atau Prilly?
I : Raisa emang siapa, Do? Isyana aku tau. Prilly? Dia artis?
E : *geleng2* Emang kau mimpi apa? Buruk, apa bagus?
I : Tadi malam aku mimpi ketemu cewek, cantik. Terus kami nikah. Abis nikah, aku malah udah ada di dalam hutan. Sendirian. Aku cari2 dia, enggak ketemu. Terus aku masuk gua, di dalam gua, aku malah sampai di perkotaan. Banyak gedung2 gitu. Padahal kan di dalam gua. Aneh, kan?
E : Kirain apaan.
I : Kirain apa, Do?
E : Kirain nikahnya sama aku gitu. Terus kita punya anak, kita hidup bahagia, selama2nya.
I : Serius, aku Do.
E : Kau kira aku enggak serius? Ya kali aku nikah sama kau. Masih suka Raisa aku mah.
I : Raisa emang siapa sih, Do? Temannya Prilly?
E : Anak pak RT!!

Begitu percakapan kami, yang enggak ada faedahnya.

Aku, Ilham dan Kiky ( sebuat saja begitu ), seperti biasa begadang nntn anime dan ngobrol2 bahas anime, film, movie, bahkan bokep, sambil minum2. ( Bukan yang beralkohol. Kayak sirup, teh atau kopi. )

Seringnya berempat, tapi tumben hari itu Cuma bertiga bisanya.

Biasa sambil main domino. Main Mandan.

-
Pernah merasakan mimpi seperti itu?

Aku pernah.

Sering malah.

Katanya nih ya, itu kita menikah dengan jin, yang diam2 suka dengan kita. Jujur, aku sih enggak masalah, asalkan enggak berakhir buruk dan ampe mimpi basah. Ya kalian taulah, namanya juga cowok.


Salahsatu tujuh dosa besar manusia kan, nafsu ( lust ).

Lust (Salahsatu karakter di anime dan manga Fullmetal Allchemist. Satu dari 7 dosa besar manusia.)


Mimpi emang Cuma bunga tidur, guys. Tapi terkadang mimpi ada artinya loh.

Aku jadi suka membahas tentang mimpi. Apalagi aku lebih sering tidur di siang hari, karena malam begadang.

Mimpi di siang hari, katanya mimpi kita bakal jadi kenyataan.

Aku pernah mimpi sedang berada di kota Jakarta, dan melihat Monas secara langsung. Begitu bahagianya aku, ampe bersujud syukur akhirnya bisa mewujudkan impian dan keinginan kecil, yang akhirnya bisa terwujud.

Bangun2, taunya aku lagi meluk dan nyium2 bantal.

Terus aku pernah mimpi bakal naik pesawat. Tapi malah masuk ke dalam hutan, dan ketika jalan menuju naik ke pesawat, tangganya jatuh. Aku masuk ke dalam sumur, lalu tau2 aku udah sampai di Bandung.

Aku mengetahui itu Bandung, aku berdiri di depan Gedung Sate.

Setelah itu, aku diajak makan sama Bayu Skak. ( Bayu Skak, YouTuber favoritku, yang sekarang udah jarang upload video. Cukup dimaklumi, karena udah berhasil dengan 2 film buatannya sendiri, dan sempat bermain di film2 lainnya. )

Enggak Cuma Bayu Skak, ada Raditya Dika, motivator dan inspiratorku, yang membuatku ingin jadi penulis.

Bangun2, aku udah nemplek ( nempel gitu ) di dinding. Kayak cecak.

-
Mimpi di malam hari, aku jarang. Satu mimpi yang masih kuingat ampe sekarang, aku duduk di sebuah kursi, dan melihat banyak orang yang melihat ke arahku. Berhadapan gitu.

Di sebelahku, seorang perempuan, yang dulu sempat aku idolain, siapa lagi kalau bukan Nabilah JKT48, yang giginya gingsul, salahsatu mantan personil JKT48.

Bangun2, aku udah tengkurep di atas kasur.

-

Enggak tau deh, guys, mimpi emang aneh.

Satu yang ingin kusampaikan ke kalian, jangan menceritakan mimpi buruk kalian  ke orang lain. Kalau mimpi yang bagus, ceritakanlah. Hukumnya sunnah sih, seperti yang pernah ku lihat disalahsatu postingan yang ada di fesbuk.
 

Sabtu, 20 April 2019

KENAPA SUKA MENULIS?





Aku lupa hari itu hari apa, tapi yang jelas di hari itu aku baru selesai boker, untuk yang ke-6 kalinya. 4 kali di rumah, dan 2 kali di kos Dicky, teman kampusku.

Aku keluar dari kamar mandi, lalu kembali duduk di depan laptop.

Ketika masih SD, aku ingin menjadi pemain bola, yang berposisi sebagai kiper. Bisa membela PSPS Pekanbaru, kelak jika udh dewasa. Pindah ke berbagai klub, khususnya Jakarta sih. Hehe… biar bisa jalan2 dan ngelihat Monas. Hehhe….

Eh, enggak kesampaian. Karena enggk dibolehin masuk SSB. Disuruh belajar aja rajin2, biar pintar.

Memasuki SMP, aku jadi anak yang bandel.



Bandel lah pokoknya. Tapi enggak merokok aku. Cuma bolos sekolah, kelahi, baperin cewek, dan main warnet ampe begadang.

SMK, aku tumbuh menjadi anak yang culun.
Dulu udah tau dengan Raditya Dika, si penulis buku Kambing Bukan Betina, tapi Kambing Jantan.
Dulu masih sering kena diare. Karena makan sering sembarangan. Ngupil apalagi. Boker untung enggk sembarangan.

Dulu sering di bully aku. Di SD jga pernah, tp di kelas 1-3, 4 enggak,  5 di bully lagi, 6 enggak.
SMP enggak pernah, tapi dikompas ampe kelahi, pernah. Dikompas, dimintai uang gitu.

SMK mentok2 diejek, dihina, di… ya pokoknya masa2 yang paling enggak enak. Dalam 1 bulan bisa botak ampe 3 kali.

Lulus SMK, nganggur 1 tahun. Lalu kuliah, di Universitas Lancang Kuning.

Btw,,, gini percakapannya :
M = aku
D = Dicky
F = Fadli
-
D : Udah ko siram?

M : Udah. Enggak jadi aku bungkus.
F : *ketawa*
D : Ngapain ko bungkus?
M : Eh, ada film baru enggak? *aku ngalihin* ( ya kali masa cowok kalau ngumpul bahasannya boker. Mending bahas film, cewek, anime atau apalah. )
F : Di laptop aku tuh. Ada.
M : *aku cari2* Eh, ini kambing jantan, Radita Dika ya?
D : Ko ada filmnya Radit, Fad?
F : Cuma satu. Belum kutonton pula.
M : Aku copi ya.
D : Aku ada filmnya yang lain juga tuh, Do
M : Oh ya?
D : *ngangguk*

Skip time, di hari minggu, aku di rumah aja,  nntn film di kamar, sendirian.
2 film Raditya Dika, selesai kutonton olehku.

Dari alur cerita film Radit, yang sama persis dengan kehidupanku, aku pun jdi makin suka menulis. Yang dulunya Cuma iseng2, dan enggak konsisten, itu juga yang baca enggak ada. Maklumlah, masih bocah dan abal2 ceritanya.

-

Tapi sekarang aku udah enggak konsisten menulis.

Paling ngeblog2 doang. -_-


Kamis, 18 April 2019

"KEBAHAGIAAN ITU DICARI, BUKAN DITUNGGU."





Hai.!!

Apa kabar? 

Aku pernah membaca sebuah buku, yang disarankan salahsatu mantan rekan kerjaku, namanya Ikhsan. Sayangnya kami udah enggak kerja ditempat yang sama, dan kontekan lagi. 

Buku tersebut belum sempat kukembalikan. Jadi bukunya sekarang masih kusimpan. 

Jadi, aku memutuskan untuk lanjut ngeblog, di blog ini. Yah, sayang juga, kan. Udah berjuang susah payah, dari 0 ampe sekarang. Dari tahun 2016, ampe 2019. Jalan 3 tahun. 

Barusan, aku membuka gmail. Kembali aku mendapatkan pesan dari "Youtuber Creator", untuk yang kesekian kalinya. 


Sebenarnya tadi aku mau share cerita fun-fun, cerita seru2an gitu.

Kembali ke "mencari kebahagiaan", sekarang aku sedang enggak bahagia. 

Tau kelelawar? 


Aku kembali hidup bak makhluk nocturnal. 
Tidur di siang hari, dan beraktivitas di malam hari. 

Aku kembali sibuk nntn anime. 
Ketika yang lain tidur, aku sibuk di kamar, sendirian. ( Enggak usah ngeres ya pikirannya. Sendirian. )

Aku belum selesai membaca buku yang disarankan Ikhsan. Beberapa kalimatnya, bahkan beberapa ceritanya enggak aku mengerti. Makanya aku enggak selesai2 membacanya. Kubaca berulang2 cerita yang enggak aku mengerti tsb, sampai error dan berasap nih kepala, terus ketiduran.


Kepikiran buat cari kerja lagi, dan berhenti jadi makhluk nocturnal, kok rasanya susah ya?

Dari kehidupanku yang sekarang ini, aku jadi merasa seperti seorang sampah. 
Tidak berguna, padahal aku masih bisa berjalan, punya dua kaki, dua tangan, dan otak untuk berfikir.

-

Aku jadi berpikir, ( berdiri di depan cermin nih ceritanya ) :

"Dulu aja aku usaha keras mau jadi penulis. Ampe rela tidur 2 - 5 jam doang. Sehari bisa selesai 2 bab, sekarang kok enggak bisa lagi ya?"

Gitu,

Laptop, oke masih ada, tapi layarnya masih kek dulu. Masih setengah. ( Buat pembaca lama pasti tau. Buat pembaca baru, liat cerita sebelumnya ada kok. Masih belum kuhapus. Rencana mau kuhapus dalam waktu dekat. )


Masih banyak yang ingin kuceritakan.

Mungkin sampai disini "Kebahagiaan" yang kumaksud. 

Next, mau lanjut balik ke cerita fun-fun. 

Btw... masih kebelet pengen ke Jakarta, liat Monas terus ketemu my inspirasi