Lagi ngecek email. Banyak dapat info tentang pekerjaan jurnalis. Kayak nulis2 gitu. Terus pergi ke kota2 lain buat cari informasi teraktual dan terpercaya. Tapi banyakan di luar kota. Malah ada yang di luar negeri.
Terus ayah datang. Nanya lagi ngapain.
"Ini ada yang ngasih info loker jurnalis, tapi di luar kota. Terus-"
"Cari kerjaan susah, Ri. Pandai2 cari kerja, jangan mau dibodoh2i orang. Banyak orang kena tipu di luar sana. Yang katanya merantau, tapi enggak pulang2. Bla bla bla bla bla.... "
panjang pokoknya dipotong sama ayah.
Terus emak nimbrung. Nambahin, "Di Pekanbaru ajalah kau kerja. Orang banyak datang ke Pekanbaru buat cari kerja. Ngapain jauh2.".
My feeling, "Kan aku belum selesai jelasin tentang infonya.".
23 tahun, aku di Pekanbaru terus. Enggak dibolehin kemana2. Adek udah nikah. Kerja emang, tapi kerjanya pergi pagi pulang malam. Aku juga pernah, cuma abis itu sakit.
Nah...
ini info, lumanyun.
Coba aja didengarin dulu ampe selesai.
Sayang sih sayang, tapi ya enggak gini juga. Masa anak mau meraih sukses, kerja di kota orang, enggak dibolehin?
Disuruh nerusin atau jualan, cuma harus pakai ide mereka. Yang kayak jualan bakso kuah, gorengan dan roti bakar.
Iya sih, bagus. Cuma kenapa saya enggak diberi alasan yang sebenarnya, kalau mereka enggak mau melepas anak sulung mereka jauh2?
Kalau jujur kan saya bisa menerima dengan lapang dada alasan mereka. Saya maklumi.
Kalau gini terus, gmana bisa berkembang biak saya? Gmana bisa sukses? Gmana bisa mandiri? Gmana bisa ketemu sama dan collab sama Raditya Dika di videonya sambil main Werewolf?
Gmana juga saya bisa ketemu idola saya, Nabilah ex-JKT48 dan Bayu Skak?
Terus aja netek dan bersembunyi di ketiak emak dan bapak.
Guys... Aku kudu gmana?
Apa aku harus jadi penggantinya Ironman untuk melawan Galaktus? Thanos kan udah kalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar