Kamis, 31 Oktober 2019

BLOGGER : SEMUANYA SAYANG, BOBBY.



Namanya Bobby Adhyatsa, dia adikku paling kecil, nomor lima. Nama yang bagus bukan?

Suatu hari, aku lupa hari itu hari apa, tapi yang jelas aku waktu itu lagi diare dan sudah buang air besar empat kali. Jadi hari itu, ia bertanya denganku, "Bang Arie, cerita abang dah jadi buku, bang?".
Mendengarnya ingin rasanya aku menangis.



Dari semua anggota keluargaku hanya dia yang mendukung dan selalu bertanya "Gimana cerita abang?" dan dia yang paling mengerti dengan keinginan aku yang ingin menjadi seorang penulis.
Cuma aku belum beruntung dan bisa membukukan ceritaku.

Ia anak yang pintar, cepat menangkap sesuatu, cuma ia sedikit agak nakal dan susah diberitahu. Diberitempe gampang.

Tepat hari ini,tanggal 31 Oktober 2019, ia berulang tahun, yang aku lupa yang keberapa. Hehehe.. Serius, aku lupa.

Tanggal 19 Oktober 2019 kemarin adikku yang nomor empat juga berulang tahun, dan adikku yang nomor dua datang membawakan kue, juga kado. Ia ikut merayakan juga. Dan hari ini, ia ingin juga ulangtahunnya dirayakan, walaupun tidak harus mewah, yang penting ada kue dan kado.

Cuma karena aku lagi berusaha dan berjuang menjadi seorang penulis, ngeblog, ngewattpad dan lain-lainnya, aku juga sekalian lagi cari kerja lagi, pagi sampai sore jam 3 aku juga jualan di kantin di sekolah dekat rumah, aku belum bisa beliin kue dan kado.

Kalau tahun lalu aku bisa beliin kue dan hadiah.

Aku sedih. Apalagi ketika ia diprovokasi, diejek-ejek dan dipermainkan sampai ia nangis tersedu karena ulangtahunnya tidak dirayakan dan tidak ada kue apalagi kado.

Di meja makan, sambil nangis tersedu dan makan, ia kubujuk agar berhenti menangis dan tetap tegar, juga jangan sampai terprovokasi sama perkataan adikku yang nomor tiga juga oomku.

Ya namanya juga anak-anak, pasti ingin hadiah dan kue di hari ulangtahunnya.

Jujur, aku menangis ketika kembali mengingat ia selalu bertanya denganku, "Cerita abang dah jadi buku?". Bahkan ketika aku mengetik cerita ini di warnet, sedikit air mataku keluar. Ingin menangis kencang, malu sama anak-anak yang ada disebalah kiri dan kananku.

Bobby anak baik, Bobby anak pintar.

Kalau abang sudah jadi penulis benaran, abang beliin Bobby sepeda, sepatu baru dan tas baru. Abang ajak juga Bobby ketemu sama bang Mael ( Maell Lee ).

Bobby kan bukan kaleng-kaleng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar