Jumat, 12 November 2021

BLOGGER : MIMPI JADI ES BATU

 


Assalamualaikum Wr. Wb

Siang, guys.

Sebenarnya tadi aku mw nulisnya pagi, cuma karena masih capek dan mendadak panas nh badan, siang aja deh. Gak panas banget, tp badan bawaannya enggak enak buat diajak kompromi.

Mau mintol dibeliin yakult sih tdi, tp g jadi. Teringat isi dompet menjerit. 

Oiya, kenalan dulu yuk. Namaku Ridho Adha, anak pertama dari 5 bersaudara. Umurku 1/4 abad, hobiku bernafas, makan dan minum, (baperin anak kucing masih kok) dan aku punya tahilalat dibahu sebelah kanan. (Yang ini kayaknya info yang sangat tidak penting. Maap.)


Tadi malam aku tidur agak cepat. Cepatlah pokoknya. Gak jadi keluar mw ke angkringan teman SMP ku dulu, cuma mendadak hujan dan teman satu lgi sibuk, ada urusan katanya. (Bukan jalan sama pacarnya. Baru putus dia soalnya.)

Ketika aku tidur, aku mimpi jadi es batu. Lalu aku terbangun pukul 3 lewat 15. Sebab aku pake jam juga kalo tidur, mandi, berenang dan ngupas kacang. 

Ketika menjadi es batu, rasanya seru. Dingin dan melayang-layang. 

Abis itu aku mimpi lagi setelah tidur lagi. Aku mimpi berantem. Berkelahi. 

Oiya, ngomong2 soal berkelahi, aku sejak SD hobi banget itu. Ga tau knpa, org2 (temen2) ngeliatnya ga enak gitu. Suka cari ribut. Dan sejak kecil aku adalah anak yang cengeng. (Cengeng, kok berantem?)

Cengengnya aku adalah melankolis. Suka sedih dan terbawa suasana, tp aku gak baper. Baper kan bawa perasaan. Bawa suasana, berarti Basu atau Basusana. 

*lanjut

Akhir2 ini aku suka nangis. Nangis karena melihat ayah, ibu dan adek2. Kondisi keluarga kami yang... sebenarnya ga hancur2 kali. Kalo aku mengibaratkan kayak es batu, ngambang. Mirip mimpi aku tdi malam.

Hahahahaha...

Lebih ke masalah ekonomi skrg. 

Mungkin kebanyakan dri kalian jga merasakannya. Misal ada org punya hutang ke kalian, tp org itu ga dibayar2nya. Nah, lu org itu marah pas ditagih. 

Kami seperti itulah.

Cuma aku gak mau cerita lengkap disini, lebih ke kayak privasi dan sebuah aib keluarga. 

Namun disini, aku dan keluargaku adalah korbannya. Ayahku sampe ambil pekerjaan sampingan jadi tukang, adikku juga, aku sampe ga lanjut kuliah (alasan sebenarnya aku ga lanjut karna ekonomi keluarga), dan emakku yg sakit gula basahnya blom juga sembuh.

Aku slalu menangis setiap saat, namun kutahan2. Banyak pihak yang salah, selain rumput yang bergoyang dan aku jga sebenarnya salah. Tapi awal dri semua ini adalah hutang itu, menurutku. 

Dia juga Salah.

Ayahku di mutasi/pindah tugas ke kantor lain yg lebih rendah, tp alhamdulilahnya golongan ayahku enggak turun. Cuma gaji ayahku kena potong karena hutang itu dan gadai SK di bank. 

Mobil tertarik dan rumah terjual. 

Oleh karena itu aku membenci org yang enggak membayar hutangnya. Sudah baik dipinjamkan. 

Emg yg meminjam uang ayahku ini dibayarnya, tp terpecah. Minjamnya puluhan juta, dan ayahku memberinya cash. Namun sudah berjalan 9 tahun lebih, blum lunas. Salah jg, kenapa diterima uang yang diberi si penghutang itu.

Pokoknya,.... ya gitulah. 


Ini aku menulis disini bukan mengharap bantuan kalian, tp aku hanya ingin memberitau, "Berikanlah hutang atau pinjaman pada orang yang tepat. Ialah orang yang tau kalau hutang dibawa mati, bahkan sampai akhirat. Hutang akan menjadi dosa.". 

Membayar hutang adalah kewajiban. Membayar gaji pekerja/karyawan adalah hak. Setetes keringat jika tak dibayar, akan dibayar di akhirat nnti.

Eh, kok jadi haus ya?

Beli es batu dulu deh. Pas banget cuacanya lagi hujan badai. 

Oiya, guys, sama satu lagi. Kalau mau tidur, kudu baca doa ya. Nnti malah mimpi kayak aku lagi. Mimpi jadi es batu. 

Jangan2 ntar malam aku mimpi jadi teh celup lagi 😅

Tidak ada komentar:

Posting Komentar