Kamis, 02 Maret 2017

BLOGGER : KISAH SEORANG BLOGGER YANG INGIN JADI PENULIS TAPI BEKERJA PARUH WAKTU SEBAGAI PENJUAL SAYUR

Ridho Adha Arie
Fb : ridhokuswono@gmail.com
Tiwitter : @duadelapanapril
Fanspage : Jelek-Jelek Penulis

Tanpa membuang banyak waktu dan opening yang cuma membuat kalian bosan dan berpikir kalau cerita ini tidak menarik, aku langsung saja menulis cerita ini. Selamat membaca :) 

( Kisah ini berdasarkan kejadian yang aku sendiri alami, sendiri, ya sendiri. Jones -_- )

Aku rasa aku tidak perlu lagi menjelaskan lagi siapa nama dan berapa umurku, karena pastinya yang membaca cerita ini adalah mereka yang sudah menjadi temanku di facebook. Sisanya mungkin cuma ceritaku yang sengaja lewat di beranda kalian. Begitu pun dengan profesi ataupun pekerjaanku. Aku bosan. Percuma saja aku jelaskan karena tidak ada pengaruh positif bagiku. 

Cerita blog yang aku buat kali ini berdasarkan dengan kejadian yang akhir2 ini aku alami. Sejak terakhir kali aku nge-blog, aku sibuk membantu ibuku berjualan di warung. Blog yang dulunya sering aku update dengan cerita2 aneh dan gak jelas, aku tinggalkan untuk sementara. Padahal sudah lebih 2000 views lebih. 


Gak aku adsense, karena emang aku hanya ingin bercerita dan menghibur banyak orang, tapi nyatanya gak banyak, cuma beberapa. Aku ingin yang sakit menjadi sembuh dan yang sembuh menjadi sakit.

Hampir kurang 1 bulan ini aku gak ngeblog, terakhir tanggal 13 Februari, kalau 10 Februari itu tanggal aku jadian dengan salahsatu temanku di SMK dulu. Mantan. -_- 

3 minggu lamanya aku bekerja di warung membantu ibuku, berjualan sayur. Namun yang ada dipikiranku 1 minggu pertama aku ingin mengumpulkan upah aku membantu ibuku untuk membeli hape dan laptop baru. Sisanya mungkin bisa aku gunakan buat jalan2 ke suatu tempat. Seenggaknya bisa ke Jakarta, Medan, Batam, Padang, Jambi ataupun Palembang. Supaya bisa merasakan bagaimana rasanya naik pesawat dan membiayai diri sendiri dengan uang hasil kerja. Ngomong2 aku belum pernah naik pesawat. 

Tapi di lain sisi, aku kepikiran buat adik dan kedua orangtuaku. Cita2ku untuk menjadi seorang penulis harus aku lupakan dahulu karena aku harus menuntun dan memberitahu adik2ku agar mau belajar dengan giat dan rajin. Gar kelak bisa membahagiakan kedua orangtua jika aku gagal menjadi seorang penulis dan sukses.

Tanggung jawabku sebagai anak pertama harus aku pertanggung jawabkan sekarang. Wajar saja, aku sudah menyia2kan uang orangtuaku yang sudah terpakai buat membayar uang sekolah hingga aku lulus dari bangku SMK dan melanjutkan kuliah di Universitar Lancang Kuning. Walaupun cuma 1 semester, seenggaknya itu juga uang. Lumayan, bisa buat beli kuota dan laptop baru.

Di umur yang sudah 21 tahun ini ( April 2017 ), aku harusnya sudah berasa di semester 6 ataupun 8, udah buat skripsi mungkin itu. Tapi aku malah sibuk ngeblog dan berpikir bagaimana caranya agar sukses menjadi seorang penulis. Hingga banyak orang yang mengajakku untuk berbisnis sampingan. Yaitu MLM. Bosan diajak gabung MLM, aku banting stir jadi penjual sayuran. 

Berpikir akan sukses menjadi seorang penulis, tapi malah pikiran itu tidak terjadi. Takdir Tuhan berkata lain, aku malah jadi pedagang sayur dan blogger. Bermaksud ingin bercerita dan menghibur orang lain lalu termotivasi buat jadi penulis, seperti Raditya Dika yang sukses memotivasi-ku sejak pertama kali menonton film Kambing Jantan. 

Bakatku tersalurkan lewat menulis, walaupun orang2 disekitarku selalu berkata kalau aku ini terlalu berimajinasi. 

Setidaknya aku bisa membahagiakan kedua orangtuaku dan membuat mereka bangga akan usaha yang sudah aku lakukan. Walaupun pencapaianku tidak sampai. Dengan membantu mereka sekarang, aku bisa melihat senyum mereka secara langsung. 

Pasti kalian berpikir "Buatlah cerita kalau mau jadi penulis, jangan pesimis dengan membuat cerita yang seakan2 ingin dikasihani seperti ini". Bukan begitu? Oh enggak ya, maaf aku salah. :)

Aku juga berpikir seperti itu. Aku sudah pernah membuat naskah dan mengirimnya ke penerbit. Hasilnya? Haruskah aku jelaskan di cerita ini? Sepertinya tidak perlu.

Aku masih mau menulis cerita lagi, cuma .. cuma ini ya. Aku ingin pengertian para pembaca sekalian, kalau notebook-ku charger-Nya rusak, jadi gak mau di isi batrainya. Udah beli batrai baru, tapi batrainya kekecilan.


Sebenarnya aku punya laptop, cuma kurang mendukung dalam mengetik lama2. Tau sendirilah, laptop lama. 


Eh, bukan kek yang diatas, tapi kek dibawah ini.

( Gambar2 hanya ilustrasi, aku gak punya kamera, jadi gak bisa di foto. Kamera hape rusak. )

"Bagaimana dengan warnet?", ada yang berkomentar begitu?

Aku rasa ada. Udah pernah aku coba ngetik di warnet, ya begitulah. Banyak2 bocah2 yang kalau main game suka ngomong "Anj*ng", "F*ck", "Ta*k" dan ya ... pokoknya gitulah. Suka terganggu dan itupun aku gak biasa lama2 di warnet, mata udah rusak sejak SMP. 

Lalu disinilah aku sekarang, warung sambil nungguin orang2 yang main beli sayur, ikan, ayam dan berbagai bahan2 masakan. Bukan bahan untuk membangun rumah, soalnya ibuku gak buka toko bangunan. Modalnya besar, kata ibuku.

Buat tambahan aja nih, kalau kalian masih mau membaca boleh, gak mau baca juga boleh. :D 

Beberapa orang sangat menyayangkan kalau aku jadi penjual sayuran. Kenapa? Aku gak tau kenapa mereka berpikir aku itu lebih cocok jadi SPB ( Sales Promotion Boy ) ataupun pemain band. Ada cewek seumuran denganku bertanya "Bisa main gitar?", aku ketawa aja. 

Dan beberapa hari yang lalu, aku sempat dikira bukan anak dari ayah dan ibuku. Alasannya karena aku gak mirip dengan mereka, dengan adikku pun aku gak mirip. Sanking gak miripnya, aku dikira keponakan dari adiknya ibuku. 

Ada juga anak sekolahan yang mampir buat beli cemilan berupa Indomie, bolak-balik cuma pengen ngobrol doang. Tapi 3 hari belakangan dia gak keliatan lagi, mungkin udah dapat pacar cabe2an dan sering diajak hunting di semak2. 

"Wah, ada boyband!", itu yang buat aku kesal. Padahal kalau aku di rumah kakek ( rumah kakekku itu dikotanya, rumah orangtuaku deket2 sama kampung, seenggaknya gak deket2 akherat lah ), aku dibuang gitu aja dan dianggap orang yang gak berguna sama sekali. Dibilang jelek, iya. Tapi ada beberapa yang suka ngejek aku "Boyband", gak tau kenapa. Namanya juga ngejek. 

Yah, terima kasih karena telah membaca cerita ini. Lebih dan kurang aku minta maaf. Semoga dengan adanya cerita ini dan kalian sudah membacanya, aku bisa ketemu dengan Nabilah JKT48 dan ... eh, Melody JKT48 aja deh. Nabilah ntar aku kesannya kek om2. Aku berharap support dan dukungannya agar aku bisa sukses sebagai blogger dan bisa melanjutkan menjadi seorang penulis. Bisa membeli laptop baru dan hape baru, terus bisa ngeblog tanpa harus ke warnet, ini aja nulis cerita sepanjang ini kudu nunggu komputer yang kosong dulu.  

Sekian dan terima kasih, Ridho Adha Arie.
Salam, blogger. :) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar