Yolo…
Salam blogger
Seperti biasa, sebelum memulai cerita, blogger memperkenalkan diri blogger. Namaku, Nabilah JKT48, tapi kalau kalian enggak percaya, panggil aja Haruka. Btw, blogger ini jomblo, jadi dimaklumi aja ya. Tapi blogger enggak ngenes2 banget kok, sabun di rumah blogger masih utuh kok. ( Jangan ngeres, blogger mandinya 3 kali sehari. Jadi sabun enggak cepat abis )
Hari ini, hari minggu. Hari minggu itu, hari ini. Kalau merasa ada yang kesal dan enggak penting, blogger minta maaf.
Hari ini, blogger ditinggal kedua sahabat blogger ke luar kota. Sahabat blogger yang pertama, namanya Imam. ( Yang paling pojok, pakai baju muslim ). Dia ke Solo untuk kuliah dan bekerja disana. Kalau ada yang kenal dengan sahabat blogger yang satu ini, blogger kirim salam ke dia ya. Belum sempat ketemu tadi.
Sahabat blogger yang kedua dan yang terakhir, namanya Anul. ( Yang di tengah, yang udah kumisan, tapi nyatanya dia yang paling muda di antara kami ). Dia ke Medang, untuk kuliah di sana. Kalau ada yang kenal kenal juga dengan sahabat blogger yang satu ini, blogger kirim salah juga ya. Belum sempat ketemu juga.
Jujur, blogger agak2 sedih gimana gitu. Tapi ya mau gimana lagi, masing2 orang udah memiliki rutinitasnya masing2. Blogger sebagai penulis lepas dan pengangguran, juga sebagai blogger dan jomblo. Imam dan Anul, mahasiswa dan kuliah di luar kota. ( Sebenarnya kami bertiga sama2 jomblo )
Dan untuk mengobati rasa sedih blogger, blogger diajak main futsal dan ketemu dengan teman lama blogger, nama Ibal. ( Blogger sering manggilnya Ibal, oh iya, Ibal ini jomblo juga ). Ada juga teman yang lain, dan blogger enggak bisa menyebutkannya satu per dua.
Jam 10 lewat jalan tol, blogger udah nyampe di tempat janjian ketemuan dan main futsal. Sebenarnya blogger suka ngaret, tapi ternyata, si kampret alias Ibal dan teman2 yang lainnya, malah lebih ngaret. Kayaknya budaya ngaret udah mendarah daging di dalam kehidupan manusia. Ngomong2 blogger manusia loh, walaupun udah melewati dua kehidupan. Mati, idup, mati, idup. Nanti kalau mati lagi, blogger enggak bisa diidupin lagi. Kabuto sama Orochimaru udah tobat soalnya.
Ada dua teman blogger yang udah nyampe. Sambil ngobrol2, satu per satu teman blogger pun datang. Ada dua teman blogger yang datang, dan langsung memanggil blogger “Waah, ada abang penulis. Apa kabar, bang?”. Blogger yang tadinya pasang tampang bego, jadi makin bego, sebego-begonya.
Setelah di hampiri, blogger langsung diajak foto. Katanya “Foto sama penulis dulu lah”, blogger yang tadinya sedang sedih dan galau, akhirnya blogger senyum lagi, walaupun lagi makai masker.
Blogger adalah orang yang bisa menyembunyikan kesedihan di balik senyum, juga tertawa. Blogger merasa, hidup blogger itu berasa enggak adil. Ketika teman2 blogger diberi kesempatan untuk memilih masa depannya, blogger malah dituntut untuk ini, ini dan itu. Blogger sedih banget, apalagi blogger sekarang sedang krismon. Blogger ingin ke Jakarta buat ngantar naskah, tapi blogger enggak didukung. Sekaligus blogger ingin merasakan bagaimana rasanya naik pesawat dan juga, blogger ingin sekali melihat Monas.
Blogger sebenarnya mau ngirim lewat kantor pos, tapi karena blogger sedang terdesak apalagi krismon dan masalah keluarga. Blogger ingin langsung mendapatkan hasil dari cerita blogger. Karena kemarin2 blogger harus menunggu waktu hingga 6 bulan dan bahkan lebih, hanya untuk mendapatkan jawaban dari cerita blogger yang udah blogger kirim ke penerbit.
Padahal blogger belum jadi penulis dan belum punya buku, tapi blogger udah merasa.. “Wah, kayak udah jadi penulis beneran. Diajak foto segala pula”, senang rasanya dan blogger jadi ingin melayang ke planet Pluto. Wah…
Ngomong2 udah panjang banget nih, masih mau dibaca enggak ya?
Ya udah deh, sekian dari blogger. Dan cerita ini, blogger apresiasikan untuk kedua sahabat blogger, pembaca setia blogger dan teman2 blogger. Semoga kedua sahabat blogger diberikan kemudahan dalam meraih cita2nya, pembaca setia blogger senang dan termotivasi dengan cerita blogger, juga teman2 blogger, selalu diberi kesehatan.
Sekian..
Salam, BLOGGER. Bambang Pamungkas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar