Yolo…
Namaku blogger. Terima kasih karena udah mau mampir di cerita blogger yang berjudul “Sejuta harapan seorang blogger” ini. Blogger sangat berharap kalian akan membacanya sampai habis. Dan … cerita ini bukan ada maksud lain.
Bukan untuk mencari sensai, atau juga bukan untuk dikasihani, karena blogger adalah orang yang optimis, walaupun kelihatannya selalu keliatan pesimis. Sanking pesimisnya, nama blognya “Jelek-Jelek Penulis”, bukan “Ganteng-Ganteng Penulis”.
Tanpa banyak bacod, tanpa banyak cincong dan perkenalan yang aneh, namaku Edo, lengkapnya Ridho Adha. Nama penaku Ridho Adha Arie, tapi sayangnya belum ada satupun ceritaku yang jadi buku, jadi nama pena blogger belum berlaku.
Pertama2, blogger ingin menangis, iya menangis. Cerita kali ini blogger tulis dengan keadaan notebook blogger yang kurang baik, soalnya layarnya cuma setengah. Mau nulis, jadi harus micing mata, sampai sipit seperti orang cina. Udah gitu harus deket banget, 10 cm lah. Blogger udah enggak pakai kacamata lagi.
Haah, gini2 amat hidup yak -_- .
Blogger sedang krisis ekonomi. Yap, jauh lebih krisis dari anak kost, yang enggak dikirimin uang bulanan, yang ditanggal muda makannya McDonald, dan ditanggal tua huruf M dibalik jadi W, warteg.
Uang sebenarnya ada, tapi uang koin yang blogger kumpulin sejak bulan 6. Uang koin itu blogger kumpulin dari uang kembalian dari belanja di warung, supermarket, nemu di jalan, nemu di selokan, nemu di rumah mantan dan nyolong di warung emak.
Karena lagi krisis nih, itu uang blogger iseng2 hitung, “Wah, ada 30 ribu. Lumanyun buat ke warnet, isi member, ngeblog sama nyari2 uang masuk di warnet. Kali aja ada yang butuh bantuan gitu”.
Blogger sering dimintai tolong, tapi jarang. ( Ini mana yang bener sih? )
Blogger tuker uang koin yang blogger punya, ke tante blogger yang jualan jajanan untuk anak2 sekolah di depan rumah. Dia kayaknya butuh, soalnya bocah2 yang sering belanja di warungnya itu belanjanya suka nanggung2.
Blogger tuker dah. Setelah blogger tukar, blogger lihat ke sekeliling. “Gini2 amat coba hidup aku ya”.
Uangnya udah kepake setengahnya, itu juga uang koin udah tinggal 800 perak. :'(
(MAAF, BUKAN UNTUK DIKASIHANI. DAN.. INI KENAPA JADI HURUF BESAR SEMUA?? OII…)
Blogger tidur di kamar yang…
Udah kek kamar pengantin aja yak.. wkwkwk :v
Ke dalamnya? Penasaran?
Itu yang nempel di kaca adalah skrip untuk cerita ketiga.
Gini2 blogger punya gitar, walaupun enggak bisa main sih. Hehehe..
Dan .. Blogger sekarang mengetik di notebook yang…
Ya .. gitulah..
Jadi enggak ada kuda2 sama .. ya… pokoknya gitulah. Kamar blogger kalau di siang hari panas, karena blogger langsung berhadapan dengan seng yang terkena sinar matahari. Haah..
Dan.. uang koin blogger udah blogger dapatkan, dan sekarang blogger lagi ngeblog. Sambil melihat2 jumlah view blog dan dengerin lagu yang menurut blogger bisa membuat blogger jadi merasa semangat untuk menjalani hidup lagi.
Pengen bundir, ehh… kan belum ketemu sama Raditya Dika, Bayu Skak dan Nabilah JKT48. Belum juga nikah, kalau perlu sama Nabilah JKT48 juga. Hehehehe.. ngarep banget nih jones. Makan aja enggak beres, mau dikasih makan apa si Nabilah ntar?
Haah. Yaa.. semoga cepat atau lambat, mukjizat akan datang. Blogger enggak mau ngemis lagi dengan orangtua, dengan keluarga, ya.. mandiri aja sekarang. Apa pun akan blogger lakukan, selagi itu bisa membantu masa depan blogger dan Nabilah JKT48. WkwkwkLAND…
Ya udah, sekian terima kasih. Maaf kalau garing, maaf juga kalau jelek.Bukan ceritanya, tapi bloggernya. HAHAHAHA.. INI KENAPA JADI HURUF BESAR? HAAA?
Blogger pamit, salam blogger :)
kok sepemikiran hahaa.. ane juga sempet kepikiran di jalan pas liat notif.. ini jelekjelek penulis sebenernya pede abis.. tapi kok ada kesan pesimis yaa..? wahaa.. ga usah kuatir dan tetep usahaa.. urusan dunia uda ada yang ngurusin.. hahaay semangaats bro
BalasHapuswah, sampe dipikirin. jadi malu aku.
HapusBtw.. Dirapihin dikit kali yaa ruangannya.. Mehehee
BalasHapusMakasih, Wind. Enggak bisa dirapikan lagi. Itu deket dengan kamar mandi soalnya.
Hapus