Selasa, 23 Januari 2018

IBUKU PAHLAWANKU



Apalah arti sebuah nama. 

Nama saya Ridho, lengkapnya Ridho Adha. 

Cerita ini saya curahkan dan tujukan untuk ibu saya. ( Bukan yang difoto. Itu bukan ibu saya. )

Pagi hari, adalah hari dimana saya, baik ibu juga ayah, bahkan adik terbangun dari tidur. Pukul 4 kadang 5 pagi, saya dan ibu pergi ke pasar. Terkadang ibu dan ayah, kadang ibu dan adik saya, dan terkadang.. ibu saya sendiri pergi. 

Hingga hari itu saya pergi dengan ibu, itu untuk yang kesekian kalianya. Pukul 4:32 kami bangun, ayah juga. Namun ayah sibuk dengan lontong dan kuah pecal untuk dijual pagi itu. Bukan hanya pagi itu, tapi hampir setiap hari. Miso, soto, lotek dan pecal juga ada. 

Saya dan ibu saya pergi, dengan motor. 

Singkat cerita, kami tiba di pasar. Nama pasarnya pasar Dupa. Jarak dari rumah menuju pasar cukup jauh. Kami menghabiskan waktu 30 menit untuk pergi-pulang. 

Motor sudah diparkirkan, dan kami pergi belanja. 

Seperti biasa ibu saya belanja dengan langganannya.

Saya bingung dengan ibu saya. Kenapa ibu mau jualan sayur ya? 

Padahal kalau kalian mau tau, dari berdagang sayur itu kami hanya mendapatkan untung 500 - 1000 rupiah saja. Ibu saya tidak pernah mengambil untuk banyak, hingga 1500 rupiah ibu saya tidak mau. 

Belanja pagi2, dan menjualnya dengan harga yang... ya...  untung 500 - 1000 rupiah?

Pernah saya ketika meladeni pelanggan, saya jengkel. Tapi saya tetap ramah.

"Berapa ikan nila, mas?"
"40, buk."
Si ibu melihat saya, "Mahal banget, 35 ya?".
Saya senyum2 saja.

Ikan Nila yang dibeli ibu saya di pasar harganya 34 ribu. 

Sudah begitu sayuran. Dan ..

"Sawi nih berapa?"
Saya pergi nimbang, lalu saya hitung. "5000, buk.".
"Wah, mahal. 4000 ya?"

Padahal untung kami dapat hanya 500 rupiah.

-

Sedikit curhat, warung kami bersebelahan dengan warung lain. Dan di warung itu mereka mencari untuk bisa lebih dari kami. 




Ini warung ibu saya. Masih nyewa memang, tapi disinilah ibu saya berdagang.

Foto saya ambil dari Google. Sekarang di depannya sudah ada meja tempat meletakkan sayuran. Ya, sayuran yang sering ditawar gila2an harganya. Hhhhh...

-

Pagi itu kami belanja sangat banyak. Tidak seperti biasanya, sangat banyak.


Maaf kalau kurang jelas. Kamera hape saya tidak begitu bagus. Maklum, masih pakai Nokia saya.

Motor saja sampai penuh. Itu sudah pakai karung, dan beberapa belanjaan lainnya disangkutkan. 

-

Dan selama di perjalanan saya terus bergumam, "IBUKU PAHLAWANKU.".

Ayah?

Lain kali saya ceritakan tentang ayah saya.

-

Saya sebenarnya tidak marah karena banyak yang suka nawar, tapi menawarnya gila banget. Bisa bangkrut kami itu. 

Menawar memang sudah menjadi bagian dari berdagang, tapi setidaknya, hargai para pedagang. 


Jumat, 12 Januari 2018

SAYA BUKAN PENULIS.




Assalamu alaikum Wr. Wb

Happy new year dan Selamat Natal, bagi yang merayakannya.

Mungkin agak telat saya mengucapkannya. Namanya juga hidup apa adanya. ( Certitanya panjang. )

Yaahhh.. setelah sekian lama enggak ngeblog, kok rasanya beda ya? Rasanya itu seperti nonton drama Korea Selatan, tapi terkesan seperti Korea Utara. Serius, beneran. 

Oh iya, nama saya Ridho Adha ( Arie ), umur saya 21 tahun dan saya jomblo.



Bagi saya hidup itu penuh drama. Bukan drama Korea, tapi drama yang India.

Sama seperti cerita saya yang ke-8. WOW! 8?

Alhamdulillah saya udah menyelesaikan cerita ke-8 saya. Selesainya udah lama sih, di tahun 2017 dan .. ya… itu karena alasan keuangan. Saya enggak punya printer, dan keuangan saya sedang kritis.
Singkat cerita, judul cerita ke-8 saya adalah “Korban Drama”. Belum saya print sih. ( Ketika tulisan di blog saya ini saya ketik. ). Insya Allah mungkin saya print, besok pagi. ( Selasa, 23 Januari 2018. ). Alhamdulillah udah dapat rejeki. Tidak banyak tapi cukup, Alhamdulillah.

Dari ke-8 cerita saya, belum ada satu pun yang jadi buku. WOW!

Keren?

Hhhhhhh…

Ketika saya pergi ke suatu kota, untuk menemui saudara ataupun sepupu jauh saya, saya selalu berkata pada mereka, “Aku penulis.”, padahal saya belum punya buku. Pacar juga enggak punya. ( Kok jadi malah curhat ya? )

Hingga suatu hari saya berpikir, “Aku penulis ya?”. Saya rasa, saya bukan penulis. Saya adalah seseorang yang ingin menjadi seorang penulis.

Suatu hari juga, adik saya bertanya, “Cerita abang udah ada diterima?”. Saya tidak bisa menjawab.
Saya pikir saya bodoh, menunggu hal yang enggak pasti, padahal udah berusaha sekeras mungkin. Walaupun enggak sekeras batu, dan sekeras pikiran orang bodoh yang setiap perkataan orang lain selalu masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

Saya pikir, saya bodoh. Ya, saya bodoh. 

Dulu guru saya pernah bertanya pada saya, “Kamu mau jadi apa nanti?”. Saya diam, saya tidak bisa menjawab. 

Mungkin saya sama seperti kalian, sama2 manusia, iya. Atau jangan2 kalian bukan manusia? 

Ketika masih kecil saya enggak tau mau menjadi apa. Saya pikir, “Mau jadi apa ya? Jadi artis mungkin.”. Maklum, dulu saya sering banget duduk di depan televisi. Nonton anime di pagi hari, dan film atau juga sinetron di malam hari, dengan keluarga, jadi saya melihat, “Jadi artis enak kayaknya.”.

Hingga suatu hari, saya menonton salahsatu film, yang langsung meluluhkan hati saya.



Saya pikir, “Aku mau jadi penulis.”. WOW!

Saya bingung, mau jadi penulis kok malah plin-plan ya?

Padahal saya mau jadi penulis, tapi saya terkadang suka malas menulis. Dulu ya, dulu. Sekarang sudah enggak malas lagi.

Orangtua saya pernah berkata pada saya, “Kau mau jadi apa? Mau kau kasih makan apa anak orang nanti?”.

Di dalam hati ini aku berkata, “Emang ada yang mau sama aku? Aku kan jelek.”. Lagipula, aku takut sama perempuan, cewek lah bahasa anak mudanya. Cabe2an? Maaf, saya enggak mau nikah sama cabe2an.
Saya takut nikah.

Oke, saya mau jadi penulis, itu untuk kebahagiaan saya, orangtua saya dan adik2 saya. Begitu juga untuk nenek, yang udah berada di surga sana. Menikah? Hahahaha… -_-

-

Hingga hari ini saya masih bertanya2, “Saya ini penulis atau bukan ya?”.


ALASAN CEWEK SUKA KOREA. ( KALIAN YANG COWOK JUGA HARUS TAU )




Assalamu alaikum Wr. Wb

Kenapa cewek2 suka dengan  boyband Korea?

Saya enggak tau kenapa, dan karena itu saya menulis cerita di blog saya ini.

Sebelumnya perkenalkan, nama saya Ridho Adha ( Arie ), nama kecil saya Edo.






Dari pertengahan tahun 2016 hingga hari ini, saya jomblo. Saya enggak mau pacaran, dan belum kepikiran untuk punya pacar. Sejujurnya di dalam hati saya, saya ingin punya pacar yang suka dengan boyband Korea, bukan Korea Utara loh ya, Korea Selatan.

Kenapa?

Saya berpikir positif tentang cewek yang suka boyband ataupun drama Korea, pikiran negatif, saya buang jauh2.

Jadi begini, saya pikir, cewek yang suka boyband dan drama Korea itu setia. Ya, setia. Saya ulangi sekali lagi, Se-ti-a.

Saya berpikir begitu karena salahsatu teman saya di Facebook sangat suka dengan salahsatu personil boyband dan aktor drama Korea ( Bukan Kim Jong Un ). Dia selalu membagikan postingan dan foto2 aktor tersebut di beranda, juga di kronologinya.

Namun sekarang dia udah saya un-friend. Hahahahahaha…. nyepam sih. ( Jahat ya saya? )

Ada lagi, cewek yang suka dengan karakter anime.

Teman saya ini, setia banget dengan salahsatu dengan karakter anime. Katanya, “Dia itu manis, lucu, udah gitu baik lagi.”, saya pikir, “Dia kan cuma karakter anime.”. Saya juga berpikir, palingan dia akan berpaling dari karakter tersebut setelah muncul karakter yang jauh lebih manis, lucu dan baik, tampan juga.

Tapi tidak. Dia setia, sampai sekarang.


*

Ini kisah saya. Saya punya teman cowok, yang anti dengan Korea. Hingga akhirnya dia punya pacar, yang suka drama dan boyband Korea.

Dia pernah curhat dengan saya, “Korea itu plastik. Plastik susah hancurnya. Modal tampang doang mereka mah.”.

Bagi saya, penampilan adalah yang paling utama, utama nomor dua maksud saya. Hahahaha…
Yang paling utama nomor satu adalah hati.

Saran saya buat kalian para cewek yang suka dengan boyband dan drama Korea, jangan terlalu berlebihan. Saya punya mantan, yang suka banget dengan drama Korea. Hingga akhirnya dia saya putuskan, karena saya udah dapat yang baru. Hahahaha… ( Jahat ya saya? )

Sama2 suka Korea juga sih. -_- 

-
Lalu, apakah cowok boleh nonton drama Korea dan suka dengan boyband?
Menurut saya sah2 saja.

Saya suka, dan saya sering meniru kan hairstyle rambut orang Korea. Serius!
Enggak munafik deh, saya jujur, hairstyle orang Korea itu keren2. Saya pernah menirukan hairstyle Kim Heechul, salahsatu personil Super Junior, satu2nya personil Super Junior yang saya kagumi. 


dan ini juga...


keren2, apalagi yang gondrong dan panjang sepunggung.


Tau CNBLUE? Tau Lee Jung Shin?

Nah, saya suka hairstyle-nya ketika bermain di drama “Cinderella and Four Knights”. Saya pernah menirunya, dan … wow… keren!



Dan beberapa rekomendasi di google, tentang hairstyle orang Korea. ( Pengen coba gaya rambut Kim Jong Un, tapi saya malah berpikir 2 sampai 200.000 kali. )
-
Menurut saya, cewek yang suka boyband dan drama Korea itu karena ceritanya. Bukan tampangnya doang. Dan buat cowok2, jangan berpikir yang enggak2 tentang cewek yang suka dengan Korea.

Saya cowok, saya suka nonton drama Korea, karena ceritanya.

Sekian dari saya, nama saya Edo.

Salam kenal.


Wassalam.