My fanspage in Facebook : ( Jelek-Jelek Penulis ) and Contact WA : 085274672988 ( Ridho A. Senja )
Minggu, 04 Maret 2018
ABOUT STORY : NOT ME!! #4
NOT ME ! 4
Story by : Ginza.Hanna
Posted : Jelek-Jelek Penulis
Genre : Action/Semi-Gore/Drama
Chapter : 4. Family(2)
。
~Still Ryan's Flashback~
。
" Apa-apaan ini Lia?! bisa kau jelaskan ini padaku soal ini?!" Dave melemparkan berkas hasil DNA Ryan yang menunjukkan kecocokannya dengan seorang pria yang diketahui sebagai teman dekat Lia, Lia menunduk ia melirik ke kamar Ryan yang terdapat Ryan didalamnya, terlelap .
" Jawab aku ! " Dave menarik wajahnya,
" Baik aku mengaku ! aku melakukannya dengannya ! apa kau lupa saat dulu kita dijodohkan? setelah menikah kau meninggalkanku selama berbulan-bulan tanpa memberiku uang ataupun kabar ! aku tinggal bersama'nya' untuk menghilangkan rasa kesepianku dan kemudian kau kembali setelah mendapatkan seluruh kekayaan perusahaan Almarhum ayahku ! baru setelah itu kau mulai perduli padaku ! " Lia menjelaskan, wajah dave terlihat menyeramkan, ia murka, tak disangka selama ini anak yang ia sayangi bukanlah anak sah nya .
" Kau tau? gara-gara hasil DNA ini yang tak sengaja tersebar, perusahaanku menjadi bahan pembicaraan, bahkan para kolegaku menolak untuk kerjasama karena mereka tau aku punya anak haram yang mempermalukan perusahaan atas namaku ! " Dave menunjuk Ryan dan berjalan kekamarnya lalu menarik kerah baju Ryan,
" Dave jangan, dia baru pulih ! " Lia mencoba melepaskan cengkraman Dave pada tubuh lemah anaknya.
" DIAM ! ANAK HARAM INI HARUS MUSNAH ! " Teriak Dave, Ryan terbangun, dan Ia tersentak saat didapati dirinya yang hampir dipukuli.
。
" Ayah sakit ! hentikan ! " Pinta Ryan pada sang ayah yang selalu menghajarnya setiap malam,
" Kau tidak berguna ! kau seharusnya mati saat kecelakaan itu ! " Dave terus memukuli wajah sang anak, ia melepas cengkramannya lalu berjalan keluar kamar, Ryan berpikir semua telah selesai, namun Dave kembali dengan membawa sebuah katana koleksinya,
" TIDAK ! Tidak tolong ampuni aku ! " Ryan terus mundur saat Dave mengeluarkan katana tersebut dari tempatnya, " aku tidak sudi darahku mengalir didalam tubuh menjijikanmu itu ! "
" Tidak !! "
CRAT !
" Aaargghh !! " Ryan menggenjang begitu Dave menebas seluruh tubuhnya termasuk wajahnya, darah mengucur dari sekujur tubuhnya,
"Darah kotormu ini, sebagai bukti bahwa kau memang anak haram ! " Dave mencipratkan darah anaknya sendiri ke wajah Ryan yang hampir rusak, Ryan lemas, mungkin ini siksaan terakhirnya, ia merasa dirinya akan mati saat itu juga, lalu semua gelap ..
。
' Ikutlah denganku dan kau akan mendapatkan apapun yang kau inginkan dengan satu syarat ' ucap seseorang di kegelapan,
"apapun yang kuinginkan? " tanya Ryan, ia tak bisa menggerakan seluruh tubuhnya,
'Apapun yang kau inginkan' orang tersebut mengulang perkataannya.
。
'Hidup abadi untuk membalaskan dendam dan akan menemani sang iblis di nerakanya saat hari pembalasan'
。
" Ryan, tidak nak, tolong maafkan ibu ! " Lia terus mundur dengan perasaan ngeri terhadap sang anak yang mendekatinya dengan membawa pedang,
" tak kusangka kau merawatku selama ini hanya untuk memanfaatkanku untuk menjual organku , ibu macam apa kau ini?! " geram Ryan, ia terus menyudutkan sang ibu yang sama liciknya dengan sang ayah,
" nak, tolong dengarkan ibu dulu.." Lia memohon,
" tidak ada lagi yang bisa kau jelaskan.." geram Ryan..
CRAT !
。
" tidak..itu bukan aku.."
。
~Flashback Off~
。
" Kurasa kau masih ingat cerita masa lalu itu ya, hmm..aku pikir kita punya beberapa kenangan bagus, biar kuingat.." Ryan memainkan ujung pedangnya ketubuh sang ayah,
" Oiya, penyiksaanmu lah kenangan bagus itu ! " Ryan langsung melayangkan pedang tersebut kearah tubuh sang ayah .
。
Kantor polisi, malam natal, 2 orang polisi dan seorang detektif terlihat masih berunding membicarakan pembunuh kecil pembawa pedang tersebut .
" Hmm..Ryan jhonson diduga mengalami gangguan kejiwaan sejak penyiksaan yang dilakukan ayahnya tersebut, ia terus berteriak 'bukan aku' saat ayahnya selalu menyalahkannya atas apa yang terjadi. " Jelas seorang polisi yang mendapatkan informasi Ryan yang terbaru,
" Itulah kenapa ia selalu menuliskan kata 'not me' setelah membunuh korbannya, yah..tanpa disadari sebenarnya memang dia lah yang patut disalahkan " detektif tersebut bersandar dikursi yang ia duduki.
" Detektif Al, apa anda betul-betul ingin memburunya? maksudku, dia bukanlah hanya seorang pemuda psikopat sakit jiwa yang gemar menyiksa korbannya " polisi tersebut mengingatkan,
" Aku senior dan peringkat tertinggi di instansiku, dan keadaan di kota ini membuatku tertarik, akan kubawa dia kemari hidup-hidup " tegas detektif Al
。
BRAK !
Ryan menghancurkan kursi tempat sang ayah duduk saat ia hendak menyerangnya,
" Ryan sadarlah ! ".teriak Dave yang sangat ketakutan,
" sadar? aku sudah sadar selama ini, tapi kau lah yang tidak pernah sadar hingga dengan gila nya kau menyiksaku selama bertahun-tahun ! " Ryan menendang dada Dave hingga sang ayah terpental, Ryan langsung menduduki tubuhnya, ia tersenyum dengan raut wajah memyeramkannya, Dave tak berkedip, ia menatap putranya yang kini berubah menjadi monster gila yang menyeramkan " Ryan.." gumamnya.
Sret..
Ryan menempatkan ujung pedangnya di dahi Dave, menariknya menuruni.wajahnya hingga ke leher dan menciptakan sayatan panjang,
" Aku sangat penasaran bagaimana rasanya darah HINA mu ini..pahitkah? " Ryan menyeringai, matanya melirik kearah sudut ruangan dan menemukan sebuah kapak dibawah pohon natal kecil disana,
" Ugh.." Dave bangun dan membanting Ryan yang sedang lengah lalu menjauhkan pedang dari genggamannya,
" Ryan, aku bukan lagi ayah yang suka menyiksamu, aku..kini aku sadar, perbuatanku salah.." Dave mencoba menenangkan Ryan yang kembali mencoba menyerangnya, Ryan berdiri, ia mundur perlahan mendekati sudut ruangan,
" jadi Ryan, hentikanlah kegilaanmu ini..ibumu terbunuh, adikmu tiada, hanya tinggal aku dan kau di-"
"Omong kosong ! "
Ryan menyela ucapan Dave dan dengan cepat meraih kapak dibawah pohon tersebut " Mati kau ! " Teriaknya,
Buagh..
Dave tersungkur begitu bagian tumpul dari kapak tersebut menghamtam area kepalanya, pandangan Dave langsung buram, ia tak kuat berdiri, Ryan tak berhenti disitu, ia kembali menghantam kepala sang ayah dengan bagian yang tajam berkali-kali hingga kepala Dave hampir hancur, Ryan membalik tubuh Dave, dilihatnya darah yang melumuri wajahnya, ia terdengar masih bernafas " R..yan.." lirihnya sangat samar, darah kental mendidih diujung ubun-ubun, Ryan berhenti, ia melempar kapak tersebut dan kembali mengambil pedang andalannya dan menatap sang ayah,
" Ayah jangan tidur, ini malam ulang tahunku, tidakkah kau mau merayakannya bersamaku? " tanyanya, Dave terdiam, hal tersebut membuat Ryan menggeram kesal.
" JANGAN DIAM SAJA ! AYO RAYAKAN BERSAMAKU ! " teriaknya dan menancapkan pedangnya ke wajah Dave, mengorek keluar semua yang ada disana,
" Ayah tak pernah menyayangiku.." Ryan menitikan air mata, namun tangannya masih bekerja, ditariknya pedang tersebut dari wajah Dave hingga ke perutnya dan membiarkan isi perutnya terburai..
。
" No..no.. its not me..NOT ME ! "
。
Ryan memutilasi tubuh Dave dan membawanya pergi meninggalkan rumah tersebut
。
' Dear devil, i give you this damned human body to be paid for my eternal life '
。
Bersambung~
*******************************************************************************************************************************
Jangan lupa tinggalkan komentar ya :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar