Kamis, 19 November 2020

BLOGGER : SELAMAT JALAN, BONCEL. TENANG DAN DAMAI DISANA.

Boncel, beberapa hari sebelum pergi
untuk selama2nya.


Ketika ia lahir, Aku enggak begitu antusias. Sebab induknya ditemukan oleh adek sepupuku sedang mencari makan dari rumah ke rumah. 


Aku waktu itu sedang kerja. Pulang2 ke rumah, tau2 ada kardus berisi anak kucing.  Kata adek sepupu, namanya Boncel. 


"Pendek dong nanti." pikirku dalam hati. 




Mereka (adek2 sepupu) suka mainin dia waktu masih kecil. Tapi kularang, takutnya si Nyonya (emaknya) bakal parnoan dan mindahin dia ke tempat yang kami enggak tau. Tersembunyi.


Satu bulan berlalu, nyonya enggak pulang2. Akhirnya kami pegang2 dan biarkan bebas jalan sana jalan sini. Dia pun tumbuh. 


Ketika umurnya memasuki 3 bulan, Boncel ilang. Hari hujan waktu itu. Kami sibuk mencari ia kemana. Aku pun juga. Sebab adek sepupu yang meminta. 




Boni, kucing yang entah dimana ditemukan adek sepupuku yang bulunya mirip dengan Boncel tapi jantan, kayak cemas gitu. Ia masuk ke dalam kamarku dan ngeong2. 


"Nanti kita cari ya kalo ujan udah reda."


Ujan pun reda. Kami mencari Boncel ke pekarangan rumah tetangga. Enggak dapat2.


Akhirnya ia (Boncel) datang dari balik pagar, dan ngeong2. Menghampiri Boni, dan menyerangnya. 


Ternyata ia mau diambil sama tetangga belakang kami. Anak kecil sebenarnya. Maklumlah. 


Sekian bulan berlalu, setiap kali aku pulang kerja, ia dan Boni langsung menghampiriku dan minta makan. 

Sebenarnya udah dikasih makan, tapi yang namanya kucing kan emang banyak makannya. 


Akhirnya aku sering menyisakan jatah makan siang dan malamku. Pulang, aku kasih makan mereka, Boncel, Boni dan Nyonya. Nyonya balik lagi, tapi dalam keadaan hamil. 


Boncel dan Boni bakal punya adek. 


Selalu begitu. 


Sampai akhirnya lahirnya tiga anak kucing, adik2nya Boncel dan Boni. Diberi nama Kimi, Kimo "Naruto" dan Lemot. 


Kimi mati. Dimakan tikus. Nyonya pergi dan ga balik malam itu. 

Kimo dan Lemot tinggal.


Kimo kecil banget badannya. Kurus. Selalu diberikan susu dan makan. Tapi kurus2 juga.

Sementara Boncel, tumbuh dengan kaki pendek dan badan gempal. Berisi. 


Boni agak kurus, tapi tinggi. 


Mereka sering main dan kelahi2. Gelutlah bahasanya. 


*


Beberapa hari yang lalu, aku diliburkan oleh bosku. Nah, stay at home. 


Di rumah, Boni dan Boncel sering main dikamarku. Manjat karpet dan bangunin aku. Padahal lagi tidur.


Mereka pun kadang rebahan di atas kasur dan di sela2 kakiku. Aku nyaman. Lemot ikut2an


Rabu, 18 Nopember 2020, aku kembali masuk kerja. Pagi hari pukul 9, Boncel muntah. Tapi muntahnya berupa busa dan air saja. 


Diasingkan lah dia di belakang rumah. Katanya dia sakit. Biar enggak nular. 


Siang hari pukul 11, aku balik ke rumah buat tukar baju. Aku liat Lemot kecebur ke dalam got yang dangkal. Aku bilang ke adik sepupu, buat mandiin. 


Lepas dari situ, Sore pukul 5, aku balik kerja. 


Adek sepupuku yang lagi ultah lagi buka2in hadiah. Nah, kutanya sama adek sepupuku satu lagi, katanya Kimo alias Naruto dan Lemot, mati. Lalu malamnya aku mengubur Pak Uwo "Yellow" kucing kuning-putih yang datang entah darimana sejak dua bulan lalu. Yang ternyata, Pak Uwo udah mati sejak pagi Rabu itu. Cuma dikira tidur sama adek sepupuku. 


Malam itu lah Boncel kulihat di belakang rumah, muntah lagi. 


Kuusahakan mencari obatnya malam itu, sampai aku tertidur pukul 3 pagi. 


Air kunyit, air kelapa, yakult, susu beruang, Whiskas, susu, dll, dengan saran dari teman2 di medsos dan cek google.

Sempat ingin kuajak tidur sama aku aja di kamar, tapi ga jadi. 


Aku keluarkan lagi dan kuletak dalam kotak. Isi dalam kotak ada air kunyit, air putih, susu beruang, yakult dan apa2 yang disarankan teman2 dimedsos. 


Pagi harinya, aku hendak membawa Boncel ke dokter. Cuma ga sempat  karena aku harus pergi kerja. 


Sebelum berangkat, aku sempat ngobrol sama dia, dia diam. Badannya agak kurus, tapi masih agak gempal.


Aku pun pergi dengan niat ingin membawa ia pergi Ke dokter sore, aku pengen ijin sama bos dulu. 


Nah, siang pukul 1 entah 2, adik sepupuku nelfon. 


"Bang, Boncel mati."


Seketika langit berasa runtuh. 

Kakiku kaku. Lututku pengen lepas. 


Video call, terlihat Badan Boncel kaku, lalu dibungkus plastik dan kain. 


Aku menangis. 


Untuk kesekian kalinya, aku kehilangan kucing kesayangan. 


Boncel menyusul Neon, Apin, Empus, Popoy dan Acil. 


"Semua yang hidup, pasti akan mati." 


Ya, menyesal malam itu aku ga bawa ke dokter. Ya walaupun malam, setidaknya ada sebuah cara dan pencegahan agar Boncel bisa sembuh dan tetap hidup. 

Tempat Boncel, Pak Uwo dan Kimo "Naruto" dikuburkan. 


😢


-BONCEL-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar