Malam semua, eh, dini hari.
Aku mau cerita nih. Semoga kalian suka, enggak bosan dan bakal betah nungguin updatetan ceritaku setiap hari, setiap minggu dan setiap bulannya.
Karena enggak tau kapan bisa nulis lagi, karena sibuk kerja, libur cuma minggu. Itu juga minggu sibuk juga.
Mohon maap karena lama menghilang, ya walaupun blog ini isinya cerita2 yang ngebosenin sejak aku berhenti kuliah.
Sebelum aku cerita, kita kenalan dulu deh. Buat yang belum kenal, namaku Ridho. Umur 2 x 12. Tinggi badan 171 kg dan berat badan 63 cm.
Jadi aku mau cerita tentang aku yang hampir pacaran sama anaknya pak RT.
Waktu itu aku masih menganggur. Di komplek tempat aku tinggal, aku sering ronda malam untuk menambah pemasukan uang sambil menunggu panggilan kerja.
Di umur yang masih belasan tahun, aku adalah yang termuda diantara semuanya. Ada yang seumuranku waktu itu, walau cuma beberapa.
Singkat cerita, aku ronda waktu itu, dan ada seorang cewek datang ke pos ronda. Jangan sebut nama deh, inisialnya aja. Inisialnya Putri.
Umurnya waktu itu aku menaksirnya mungkin 18 atau 20, dengan rambut panjang sepunggung dan hidung pesek. Kakinya dua, tangannya dua, matanya dua, punya mulut, hidup dan suka beli roti isi kacang ijo di warung.
Singkat cerita, 3 hari berlalu, aku sedang di salahsatu kafe di daerah panam karena ada panggilan kerja. Bukan panggilan alam. Kalo panggilan alam ya ke WC.
Ketika lagi ngantri, aku melihat cewek yang enggak asing buatku. Ternyata dia si P, yang mengantar makanan untuk peronda malam waktu itu.
Berita baiknya, dia tampak cantik dengan pakaian dan riasan yang dipakainya. Kayak pekerja kantoran pada umumnya.
Berita buruknya, dia bersama pacarnya.
Aku b aja awalnya, tapi cantik dan ramah pula. Aku disapanya sebelum pacarnya datang setelah membayar pesanan mereka tadi. Habis makan kan.
Setelah 2 hari, siang waktu itu, aku mau beli bakso bakar dekat komplek. Ketemu dia. Ngobrol2 deh.
Ternyata dia juga lagi cari kerja. Sama kayak aku. Tapi dia lulusan D3 dari salahsatu kampus swasta di kotaku. Mau cari kerja kantoran dia.
Aku sempat minder dan insecure. Tapi lama kelamaan enggak, karena dia menunjukkan sifat tertarik padaku.
Kami pun akrab, dan sempat tukeran nomor WA. Mau tukeran nomor sepatu jelas enggak mungkin dong.
Aku belum pernah menulis cerita ini sebelumnya, karena ini termasuk aib buatku. Hehehe...
Kami sempat jalan bareng.
Kami sama2 belum dapat kerjaan. Aku sih ada kerjaan sebenarnya. Bantuin emak jualan sayur, lontong, soto, miso dan lotek (pecal).
Ada kerjaan satu lagi, tidur dan minta uang.
😅
Hingga akhirnya kami loskontak, karena hapeku rusak. Lalu aku pergi ke rumah kakek, dan tinggal lama disana ( rumah kakek ). Capek juga jadi beban keluarga.
Lama kelamaan, ga pulang2 ke rumah ortu, eh, pas sekalinya pulang berselang 1 1/2 tahun, Putri udah nikah dan malah udah gendong bayi.
Yang ternyata dia anak pak RT Sebelumnya. Aku ada urusan untuk buat KTP, karena KTP ku masih KTP biasa, belum seumur hidup. Jadi ada urusan ke rumah RT lama.
Ketemu deh sama Putri.
Yaaah.. ga jodoh, pikirku waktu itu. Ga usah lah ganggu jodoh orang.
Eh, tp aku masih ngarep sama cinta pertamaku loh. Gimana tuh?
Aku berdosa dong ya?!
Dia udah nikah dan punya anak soalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar