Senin, 30 Januari 2023

BLOGGER : Ada Apa Dengan Angka 13?

 Assalamualaikum Wr. Wb 

Kembali kita berjumpa lagi di blog yang biasa2 aja ini. Yang akan membahas hal-hal yang tidak begitu penting  dan bermanfaat untuk hidup dan keseharian kita sebulan-bulan. 

Kali ini aku mau membahas tentang angka 13. Angka yang dianggap orang banyak adalah angka sial. Benarkah angka sial?

-

Di Jepang, angka yang berbahaya adalah angka 4. Kenapa? 

Yang aku tau karena dalam bahasa Jepang angka 4 artinya 'mati'. Karena itu tidak ada di dalam lift ( di kantor yang ada di Jepang ), katanya angka 4 diganti menjadi 3B, kalau angka 3 jadi 3A. 

( Dengar2 dan baca2 di artikel sih gitu. Karena belum pernah ke Jepang aku. Ntar aja deh. Mau ke Jakarta dulu. Lihat Monas. )

Terus, angka 13 bagaimana?

Di dalam dunia sepakbola, angka atau nomor 13 sering dipakai oleh kiper. Identiknya dengan kiper. Tapi ada beberapa pemain yang bukan kiper yang memakainya. 

Alisson Becker ( ketika baru ditransfer dari AS Roma ke Liverpool ), Cilessen ( ketika masih menjadi kiper pilihan kedua di Barcelona ), Claudio Bravo ( di Barcelona dan Manchester City ), dan yang lainnya. Adalah beberapa dari kiper yang memakai nomor punggung 13. 


Tapi ada pemain selain kiper yang memakai nomor punggung 13. Siapa saja mereka? Yang jelas bukan pak RT atau pak RW di tempat tinggal saya. 

1. Park Ji-Sung


Meski bermain di klub Rival, aku tetap respect dan memfavoritkan pemain asal Korea Selatan ini. Karena banyak pemain favoritku, yang malah bermain di klub rival atau klub yang bukan aku favoritkan. 

Kalau sudah kusebut klub Rival, berarti kalian sudah tau dong aku memfavoritkan klub apa. 

Yups, benar. Aku memfavoritkan Liverpool. 

Park Ji-Sung awalnya memakai nomor 32, setelah ditransfer ke Old Trafford. Lalu menjadi nomor 13, setelahnya. ( Kalau tidak salah ya. Kalau salah aku minta maaf, bukan uang. Karena aku laki2. Laki2 kan memang selalu salah. )

Park Ji-Sung membuktikan kalau nomor 13, bukan angka sial. Malah karirnya bersinar bersama klub berjuluk Setan Merah.  

2. Thomas Muller


Pemain yang sampai saat ini masih membela Bayern Munchen, memakai nomor punggung 13 di Timnas Jerman. Di klub, ia memakai nomor 25. Bermain di posisi gelandang serang, baik di Timnas dan Klub yang ia bela. 

By the way, ini pemain favorit aku juga. Tapi sayang, sepertinya Muller tidak akan pernah meninggalkan klub yang berjuluk The Hollywood tersebut, sebab loyalitasnya untuk klub sama besarnya seperti fans Liverpool. ( 😎 )

3. Michael Ballack


Ballack pernah bermain untuk Bayern Leverkusen, Chelsea dan Bayern Munchen. Berposisi sebagai gelandang tengah dan bisa bermain lebih ke depan menjadi gelandang serang. 

Setelah ia pensiun dan tidak bermain sebagai pesepakbola, nomor 13 miliknya dipakai oleh Thomas Muller, yang sama2 berposisi sebagai gelandang serang.  

4. Nesta 


Meski AC Milan pernah 2 kali menjadi lawan Liverpool dalam memperebutkan gelar Liga Champions ( 2005 dan 2007 ), Nesta tetap menjadi pemain favorit karena permainannya yang solid dan bisa bermain di berbagai posisi sebagai pemain bertahan. 

Nesta bisa bermain di bek tengah dan bek kanan ( kalau tidak salah ). Setelahnya Nesta berlabuh ke MLS dan bermain untuk salahsatu klub disana ( lupa apa nama klubnya ). 

5. Davide Astori


Tidak banyak yang aku tahu tentang pemain ini. Namun kepergiannya yang secara mendadak, membuat banyak fans sedih. Fiorentina dan Cagliari memesiunkan nomor punggung 13, yang pernah dipakai Astori, ketika masih aktif bermain sebagai pesepakbola. 

-

Angka atau nomor 13 tidak sial kok. Cuma memang kebetulan saja di kejadian2 yang tidak kita atau orang banyak inginkan, berhubungan dengan angka 13. 

Itu saja dari aku. 
Salam, olahraga. 😉 *Ting Ting


Minggu, 22 Januari 2023

BLOGGER : Kenapa Namanya "Bakso Kosong"?


 Assalamualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera untuk saya, dan kita semua. Untuk para wibu, gamers dan bocil2 yang jago main lato2. Tapi jangan dibawa ke mesjid juga ya lato2nya. 

Semoga kita semua slalu dalam lindungan Allah SWT. Dipermudah segala urusan dan pekerjaan, serta diringankan masalahnya. Bukan cicilan motornya. ( Tau aja tanggal tengah nih aku. )

Pertama-tama, kedua dan ketiga, juga seterusnya, kita sama2 mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rezeki-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa menikmati internet untuk membaca cerita di blog yang biasa2 aja ini, yang tidak memilik effort untuk kehidupan kalian. 

Kali ini aku mau membahas tentang "Bakso Kosong". 

Aku suka makan bakso. Khususnya bakso sapi. Kalau ayam, suka juga, tapi enggak begitu. Dulu aku suka makan bakso pakai nasi. Sebenarnya sampai sekarang juga. Cuma sudah jarang, karena nasi di rumah tanteku sering habis. Karena tanteku masaknya sedikit. Takut enggak habis dan mubazir, sebab anak2nya makannya sedikit dan agak pemilih. 

Sebenarnya siapa sih pencetus nama "Bakso Kosong" ini? 

Dulu aku menyebutnya "Bakso Bening". Ketika masih bekerja sebagai pramusaji/pelayan, banyak yang mengatakan "Bakso Bening", bukan "Bakso Kosong". Ada juga yang mengatakan "Bakso Tok". 

Biasanya anak2 nih yang makan. Karena orangtua mereka takut enggak habis, alias mubazir. Tapi ada beberapa pelanggan/pembeli yang sudah dewasa memesan "Bakso Kosong" untuk diri mereka. 

Alasannya?

"Ya terserah Mereka dong."

Mereka sudah makan di rumah, dan beberapa ada yang beralasan, diet. 

"Bakso Kosong" identik dengan Bocil dan makannya pakai garpu. Aku suka juga bakso. Apalagi kalau dibeliin. Biasanya aku kalau makan bakso di emperan Mall SKA, baksonya pakde, bakso pantai kata orang. Tapi aku enggak memesan "Bakso Kosong", melainkan bakso biasa, cuma bedanya mie kuning aja, tidak pakai mie putih. 

Pakai kerupuk cabe dua bungkus. 

Selain enak dan mengenyangkan, murah meriah pula. Murah tapi enggak murahan. Sesekali aku bungkus bawa pulang, untuk dimakan di rumah lagi. Biasanya aku beli bakso pakde setelah pulang kerja. 

Sekarang kan sudah enggak kerja. Gimana?

Beli juga. Karena aku sudah langganan sejak 2018, ketika masih bekerja di Cafe dan berjualan minuman Boba. Cuma bedanya dulu aku pergi makan bakso dengan cewek, bukan pacar, tapi kenalan. Enggak seagama, tapi serasa. Enggak jadian juga. 

*

Kalau kalian nyebutnya apa? "Bakso Kosong" atau "Bakso Bening"? 
Kalau aku "Bakso Tok". 🙂☺️


BLOGGER : Rencana Tuhan Jauh Lebih Baik Dari Rencana Hamba-Nya

 


Assalamualaikum Wr. Wb 

Salam sejahtera untuk saya, dan untuk kita semua. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabb...

Pertama-tama, mari kita panjatkan syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, juga nikmat rezeki pada kita semua, sehingga kita bisa hadir kembali di blog yang biasa2 aja ini, yaitu Jelek-Jelek Penulis.

Untuk yang kedua, ketiga, keempat dan kamu yang aku sayang (eaaa..), kita skip aja. Karena sejatinya aku tidak ingin membahas sesuatu yang penting2 banget, tapi kurasa aku ingin membahasnya. Demi kelanjutan dan masa depan blog yang biasa2 aja ini.

Rencana adalah sesuatu yang akan kita kerjakan. Rencana bisa dikatakan adalah sebuah wacana. 

Banyak orang yang salah mengartikan, kalau rencana, target dan tujuan itu sama. Padahal menurutku beda.

"Loh, bedanya dimana, bang?"

Begini ( ini menurutku loh ya ), rencana lebih ke sesuatu yang akan kita kerjakan. Target, adalah sesuatu yang ingin kita capai. Sedangkan tujuan, seperti sesuatu tempat yang ingin kita kunjungi atau hal yang akan kita kerjakan, tapi ada tempatnya. 

Disini rencana dan tujuan itu hampir sama, tapi bedanya, rencana tidak memiliki tempat yang pasti yang akan dikunjungi, sedangkan tujuan, sudah pasti dan sudah ditetapkan. 

Masih bingung?

Enggak apa. Kita skip aja. 

Ketika di bulan Ramadhan, kita sering mendengar kalimat, "Rencana hanyalah wacana.". Apalagi kalau soal reuni. Kurasa kita semua sudah pernah mendengarnya dan merasakannya. 

Ada yang menyebut, "Aku ikut aja.", "Atur aja waktunya.", atau "Gas aja aku mah.", tapi di hari H, malah "Eh, aku enggak bisa. Mendadak ada acara dengan kantor.". Atau yang lebih bisa diterima dengan keluarga. 

Atau malah reuni sambil bukber tidak terjadi. Itulah yang disebut "Rencana hanyalah wacana.".

( Aku adalah orang yang enggak pernah ikut reuni pas bukber. Jangan ditanya kenapa. Intinya aku ambivert parah. Agak introvert sih. )

Rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana hamba2-Nya. 

Misal aja nih.

Si Budi lagi off kerja. Terus pagi harinya ia berencana mau makan buryam, bubur ayam. ( Bukan bubur bayam loh ya. )

Lalu cewek yang sudah 5 tahun ia kenal, tapi enggak pernah dipacari ngajak sarapan lontong Medan. Karena si Budi bucin, jadinya makan lontong Medan.

Si Budi pergi menjemput cewek yang sudah dikenalnya tersebut. Sebut saya Intan. (Jika ada kesamaan nama, aku mohon mangap. Eh, maaf.)

Ketika sudah di depan warung lontong Medan, ternyata tutup. Tapi disebelahnya ada warung mie ayam. 

Intan : "Ya udah, mie ayam aja gimana?"

Karena si Budi bucin, Budi mengiyakan saja. Budi menjawab, "Boleehhh.." dengan nada ala-ala Bagas Twomann. ( Ini yang sering nonton video salam pahah pasti tau. )

Rencana Budi tidak terlaksana bukan? 

Apakah itu karena Intan? 

Yup, karena Intan, karena Intan adalah perantara dari Tuhan ke Budi. Biar Budi enggak jadi makan buryam. Bubur ayam. 

Siang harinya, Budi ingin makan batagor. Lalu rekan kerjanya, Tio, tiba2 mengajak makan di Warung Steak. Karena kebetulan nenek pacarnya Tio lagi ulang tahun. Budi berpikir, "Lumayan nih. Menghemat pengeluaran."

Itu artinya apa?

Nenek pacarnya Tio baik?

Atau Tio yang baik?

Yup. Secara enggak langsung mereka adalah orang baik dan Tuhan menjadikan mereka perantara untuk Budi. Lumayan kan, makan Blackpaper. ( Kok jadi lapar ya aku? )

Malam harinya, Budi lapar lagi. Sudah di rumah dan habis main FIFA ( Enggak ada ML atau FF loh ya. ), Budi membuka kulkas. Ada telur. Di rak ada Indomie rasa rendang sebungkus. 

Budi berkata, "Indomie aja dah. Pakai telor orak-arik.". Tapi ketika baru ambil kuali, perutnya mules, pengen berak. Si Budi dan perutnya. Budi berak dulu. 

Ketika sudah selesai berak dan keluar dari kamar mandi, Budi melihat hapenya yang diletak di dekat rak Indomie rasa rendang. "Intan nelfon? Ngapain?" tanya Budi. 

Setelah ditelfon, ternyata Intan mau mampir ke tempat Budi. Katanya, teman neneknya ulang tahun dan membawakan makanan pada mereka. Tapi karena enggak habis, jadinya Intan ingin memberi Budi. 

Budi berpikir, "Lumayan. Steak pakai Indomie rendang.". 

Rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana hamba-Nya bukan? 

*

Itulah cerita untuk pagi dan hari ini. Semoga menginspirasi kita semua, dalam menjalani aktivitas dan rutinitas kita sehari-hari. Semoga kita semua juga slalu dalam lindungan Allah SWT, dipermudah segala urusan dan pekerjaannya. 

Btw, ini cerita untuk kita semua, baik yang muslim ataupun non-muslim. Meski Tuhan kita beda, tapi kita tetap satu juga. 

Terimakasih karena sudah mampir. Salam olahraga. Eh, salam penulis. 🙂☺️