Minggu, 22 Januari 2023

BLOGGER : Rencana Tuhan Jauh Lebih Baik Dari Rencana Hamba-Nya

 


Assalamualaikum Wr. Wb 

Salam sejahtera untuk saya, dan untuk kita semua. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabb...

Pertama-tama, mari kita panjatkan syukur kita kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, juga nikmat rezeki pada kita semua, sehingga kita bisa hadir kembali di blog yang biasa2 aja ini, yaitu Jelek-Jelek Penulis.

Untuk yang kedua, ketiga, keempat dan kamu yang aku sayang (eaaa..), kita skip aja. Karena sejatinya aku tidak ingin membahas sesuatu yang penting2 banget, tapi kurasa aku ingin membahasnya. Demi kelanjutan dan masa depan blog yang biasa2 aja ini.

Rencana adalah sesuatu yang akan kita kerjakan. Rencana bisa dikatakan adalah sebuah wacana. 

Banyak orang yang salah mengartikan, kalau rencana, target dan tujuan itu sama. Padahal menurutku beda.

"Loh, bedanya dimana, bang?"

Begini ( ini menurutku loh ya ), rencana lebih ke sesuatu yang akan kita kerjakan. Target, adalah sesuatu yang ingin kita capai. Sedangkan tujuan, seperti sesuatu tempat yang ingin kita kunjungi atau hal yang akan kita kerjakan, tapi ada tempatnya. 

Disini rencana dan tujuan itu hampir sama, tapi bedanya, rencana tidak memiliki tempat yang pasti yang akan dikunjungi, sedangkan tujuan, sudah pasti dan sudah ditetapkan. 

Masih bingung?

Enggak apa. Kita skip aja. 

Ketika di bulan Ramadhan, kita sering mendengar kalimat, "Rencana hanyalah wacana.". Apalagi kalau soal reuni. Kurasa kita semua sudah pernah mendengarnya dan merasakannya. 

Ada yang menyebut, "Aku ikut aja.", "Atur aja waktunya.", atau "Gas aja aku mah.", tapi di hari H, malah "Eh, aku enggak bisa. Mendadak ada acara dengan kantor.". Atau yang lebih bisa diterima dengan keluarga. 

Atau malah reuni sambil bukber tidak terjadi. Itulah yang disebut "Rencana hanyalah wacana.".

( Aku adalah orang yang enggak pernah ikut reuni pas bukber. Jangan ditanya kenapa. Intinya aku ambivert parah. Agak introvert sih. )

Rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana hamba2-Nya. 

Misal aja nih.

Si Budi lagi off kerja. Terus pagi harinya ia berencana mau makan buryam, bubur ayam. ( Bukan bubur bayam loh ya. )

Lalu cewek yang sudah 5 tahun ia kenal, tapi enggak pernah dipacari ngajak sarapan lontong Medan. Karena si Budi bucin, jadinya makan lontong Medan.

Si Budi pergi menjemput cewek yang sudah dikenalnya tersebut. Sebut saya Intan. (Jika ada kesamaan nama, aku mohon mangap. Eh, maaf.)

Ketika sudah di depan warung lontong Medan, ternyata tutup. Tapi disebelahnya ada warung mie ayam. 

Intan : "Ya udah, mie ayam aja gimana?"

Karena si Budi bucin, Budi mengiyakan saja. Budi menjawab, "Boleehhh.." dengan nada ala-ala Bagas Twomann. ( Ini yang sering nonton video salam pahah pasti tau. )

Rencana Budi tidak terlaksana bukan? 

Apakah itu karena Intan? 

Yup, karena Intan, karena Intan adalah perantara dari Tuhan ke Budi. Biar Budi enggak jadi makan buryam. Bubur ayam. 

Siang harinya, Budi ingin makan batagor. Lalu rekan kerjanya, Tio, tiba2 mengajak makan di Warung Steak. Karena kebetulan nenek pacarnya Tio lagi ulang tahun. Budi berpikir, "Lumayan nih. Menghemat pengeluaran."

Itu artinya apa?

Nenek pacarnya Tio baik?

Atau Tio yang baik?

Yup. Secara enggak langsung mereka adalah orang baik dan Tuhan menjadikan mereka perantara untuk Budi. Lumayan kan, makan Blackpaper. ( Kok jadi lapar ya aku? )

Malam harinya, Budi lapar lagi. Sudah di rumah dan habis main FIFA ( Enggak ada ML atau FF loh ya. ), Budi membuka kulkas. Ada telur. Di rak ada Indomie rasa rendang sebungkus. 

Budi berkata, "Indomie aja dah. Pakai telor orak-arik.". Tapi ketika baru ambil kuali, perutnya mules, pengen berak. Si Budi dan perutnya. Budi berak dulu. 

Ketika sudah selesai berak dan keluar dari kamar mandi, Budi melihat hapenya yang diletak di dekat rak Indomie rasa rendang. "Intan nelfon? Ngapain?" tanya Budi. 

Setelah ditelfon, ternyata Intan mau mampir ke tempat Budi. Katanya, teman neneknya ulang tahun dan membawakan makanan pada mereka. Tapi karena enggak habis, jadinya Intan ingin memberi Budi. 

Budi berpikir, "Lumayan. Steak pakai Indomie rendang.". 

Rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana hamba-Nya bukan? 

*

Itulah cerita untuk pagi dan hari ini. Semoga menginspirasi kita semua, dalam menjalani aktivitas dan rutinitas kita sehari-hari. Semoga kita semua juga slalu dalam lindungan Allah SWT, dipermudah segala urusan dan pekerjaannya. 

Btw, ini cerita untuk kita semua, baik yang muslim ataupun non-muslim. Meski Tuhan kita beda, tapi kita tetap satu juga. 

Terimakasih karena sudah mampir. Salam olahraga. Eh, salam penulis. 🙂☺️






Tidak ada komentar:

Posting Komentar