Rabu, 22 Maret 2023

BLOGGER : RAMADHAN TIBA!

 Assalamualaikum Wr. Wb 

Sebelumnya aku mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin, karena mungkin aku banyak salah ucap dan tulis di blog ini, yang mungkin menyinggung perasaan kalian, para pembaca cerita blogku. Baik pembaca lama atau pun pembaca yang baru. 

Kembali kita menyambut bulan suci Ramadhan, yang tidak semua orang bisa menjalani dan bertemu dengannya (bulan suci Ramadhan). Karena yang namanya manusia pasti akan pergi meninggalkan dunia ini.

Fotonya kucing aja ya. Hihi... 
Bisa kek gitu mereka. 

Di cerita kali ini, aku sebagai penulis blog Jelek-Jelek Penulis sebenarnya merasa kesepian dan minder. Karena aku banyak bertemu dengan rekan2 dan teman2 lama, yang memiliki karir yang sukses dan maju. Sebenarnya enggak minder dan kesepian banget, cuma kepikiran. 

Memang setiap manusia memiliki jalan hidup dan kisahnya masing2 di dunia ini. Aku pribadi menerima. Ikhlas? Ya, sangat ikhlas. 

Banyak diantara teman2ku sudah selesai kuliah dan bekerja. Aku juga bekerja, tapi tidak tetap. Namun aku bersyukur. 

Terawih hari pertama di Masjid Baiturrahman, Pekanbaru, Riau.

Ini adalah Ramadhan yang ke-5 dimana aku tidak bisa berkumpul dengan dua sahabatku, Imam dan Anul. Ya, kami sudah memiliki kehidupan masing-masing. Meski aku dan Anul sekarang tetanggaan ( rumahnya di depan rumah orangtuanya Anul yang tanteku sewa ). 

Ini juga Ramdhan keduaku, dimana aku tidak memiliki pekerjaan tetap. Kemungkinan aku tidak mendapatkan THR dri tempat kerja. 

Tidak masalah. Yang penting aku udah bisa makan dan sholat aja, Alhamdulillah sekarang. 

Enggak terasa aja udah Ramadhan lagi. Padahal baru kemarin rasanya lebaran dan Idul Adha. Enggak terasa juga 29 hari lagi idul Fitri. 

Semoga di bulan Ramadhan yang sekarang, kita bisa menjalaninya dengan baik dan khidmat, sehingga kita kembali suci, seperti bayi yang baru lahir ke dunia. 

Aamiin ya Rabb... 



Rabu, 15 Maret 2023

BLOGGER : BERBAGI SAJADAH

 Assalamualaikum Wr. Wb 


Selamat malam dan salam sejahtera untuk saya dan kita semua. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam menjalani segala urusan dan pekerjaan kita. Aamiin ya Rabb... 

Kali aku mau membahas sesuatu bahasan yang cukup serius. Malah bisa dikatakan sangat serius. 

Semuanya berawal dari ketika aku masih bocah dan pergi sholat Ied Adha dengan kakek. Waktu itu aku sangat ingat aku memakai stelan Koko/muslim kurta berwarna putih. Tak lupa peci berwarna putih, serasi dengan Koko/muslim yang aku pakai. 

Dari rumah aku membawa koran dan kakekku sajadah besar, yang biasa dipakai di rumah. Sehari-hari (ketika masih kecil) aku sering sholat ke Mesjid, pastinya Maghrib dan Ashar. Kalau yang lainnya sesekali. Karena memang (jujur) aku susah untuk bangun pagi, dulu. Beda dengan sekarang. Apalagi setelah masuk SMK. 

Alas koran aku bentang, lalu kakek membentang horizontal sajadah. Aku yang banyak tanya langsung bertanya (bukan langsung wisuda), "Emang boleh ya, Mbah (aku panggil kakekku dengan sebutan 'mbah')?". 

Sejak saat itu, aku selalu membentang horizontal sajadah, semisal orang di sebelahku tidak membawa sajadah. 

Jdi, temanku hari itu bertanya, "Emang boleh ya, Do?".

Aku sendiri enggak tau boleh atau enggak. Karena yang aku tau aku berbagi aja udah. Karena memang pas sujud, dahi (jidat) harus menempel dan tidak boleh ada sehelai rambut pun yang menghalangi. Aku pun juga bukan orang yang banyak ilmu agamanya, tapi cuma tau doang. 

Waktu itu aku jawab ke temanku, "Kalau kau ada di posisi orang itu dan kau merasa tertolong gimana?". 

Aku spontan aja jawabnya. Karena emang aku nggak tau mau jawab apa. Cetek banget ilmuku. 😭

Menurut kalian gimana? 

Buat yang non-muslim (yang baca ceritaku ini) aku monmaap, karena cerita dan bahasan kali ini agak lari ke agama. 😭 




Jumat, 10 Maret 2023

BLOGGER : KAPAN NIKAH?

 Assalamualaikum Wr. Wb 

Selamat sore. Salam sejahtera untuk saya dan kita semua. Pertama-tama, saya mau mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat berupa Rizky dan kesehatan, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk bernafas dan menjalani aktivitas, juga rutinitas kita sehari-hari. 

Lalu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua saya, yang telah mendoakan dan memberikan yang terbaik untuk saya, sehingga blog Jelek-Jelek Penulis masih ada hingga sekarang. Alhamdulillah... 

Setelahnya, saya ingin mengucapkan terimakasih lagi, kepada pembaca cerita blog saya, yang tidak bosan-bosannya saya mengatakan kalau cerita blog saya ini sangat tidak jelas dan tidak berfaedah. Bukannya merendah, tapi emang. 

Terakhir, buat teman2 saya, Ikhsan, Mardi, dua orang yang mengatakan kalau cerita blog saya bagus, dan Kenda, salahsatu sanak sodara saya (cucu adik kakek saya), yang pernah terinspirasi ingin menulis ( saya masih ingat ). 

Tanpa berlama-lama lagi ( keburu imsak ), saya mulai aja ceritanya.

Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan yang penuh berkah dan kemuliaan, yaitu bulan Ramadhan. Meski aku sudah tidak bekerja lagi dan kemungkinan tidak mendapatkan THR, tapi tak apa, yang penting bisa melaksanakan ibadah puasa satu bulan lamanya ( semoga tahun ini bisa full ). 

Di umur yang sudah tidak muda lagi, sepertinya saya akan sering mendapatkan pertanyaan, "Kapan nikah?" dari tamu2, tetangga dan sanak sodara lainnya. Apalagi adikku yang nomor 2 sudah menikah dan punya anak.  

Jujur, aku agak gak PD. Boro2 pacar, kenalan aja enggak punya. Mantan? 

Aku enggak tau gimana menyebutnya. Aku bingung. Ekonomiku saja belum mencukupi, uangku masih kurang, keluargaku belum bisa aku hidupi, tapi aku malah ingin menikah dan menghidupi anak manusia ( seorang perempuan ) dan akan berumahtangga dengannya. 

Pribadi, aku enggak mau pacaran. Aku maunya langsung nikah. Pelan2, aku berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya. 

Mungkin cerita di blog kali ini terkesan semakin biasa saja dan tidak menarik, tapi percayalah, seorang blogger (saya), selalu punya ide untuk menulis, meski tidak bagus dan menarik seperti penulis2 lain yang ada di luar sana.

By the way, aku baru aja kehilangan akun wattpad-ku, yang isinya ada cerita yang berjudul "Kapan Nikah?" Season 1 dan "Kapan Nikah?" Season 2. Sebenarnya bukan hilang, tapi aku lupa password. 

Agak gimana gitu. Aku jadi kepikiran. Karena aku pernah mendengar salahsatu motivasi yang sangat bagus, "Selesaikanlah sesuatu yang telah kamu mulai.". 

Iya juga ya. 

Aku sudah banyak melewati rintangan dan cobaan, juga ujian selama menulis di blog ini. Aku juga ikut lomba menulis, dan menang tiga kali berturut-turut, juga.... ah, itu kan masa lalu. Aku juga sudah lupa. 

Kayaknya aku lanjut ngedit cerita lamaku, yang berjudul "Hantu Baik, Hantu Cantik.", yang sempat terhenti selama 1 tahun, karena aku harus bekerja untuk mencari uang buat nge-print dan mengirim naskahnya (jika sudah dicetak) ke Jakarta. 

Hummm...

Jadi, kalau kalian ditanya "Kapan Nikah?", apa yang akan kalian jawab? 

Kalau aku, "Insya Allah.". 🙂


Senin, 06 Maret 2023

BLOGGER : ADA HANTU DI RUMAHKU

 Assalamualaikum Wr. Wb 

Selamat malam dan salam sejahtera untuk saya dan kita semua. Semoga yang membaca cerita saya selalu diberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan dan masalahnya. Aamiin ya Rabb... 

Buat yang masih jomblo (seperti saya), semoga segera dipertemukan jodohnya dan yang belum dipertemukan, ditambah jodohnya. ( Yang cowok aamiin nya keras banget. )

Shalawat berserta salam, tidak lupa kita ucapkan "Allahumma shalli a'la Muhammad wa a'l Ali Muhammad". 

Aku mau cerita nih. Kali ini horor dan ini TRUE STORY. Catet ya, TRUE STORY

Kejadian ini aku alami ketika masih SMP kelas 1, ketika aku kembali tinggal dengan orangtuaku, setelah sejak kecil lebih lama tinggal dan diasuh oleh kakek dan nenek. 

Hari itu hari Senin. Aku sangat ingat, karena aku memakai seragam putih-biru dan dasi biru. Aku bersekolah di SMP Negeri 3 Pekanbaru dan rumah orangtua (kami mengontrak) di Panam, Simpang Ardat, arah ke Rajawali Sakti atau Sekolah Taruna. 

Aku pulang sekolah naik angkot. Turun di SKA, lalu naik lagi angkot ke Simpang dan naik ojek menuju Simpang Ardat. Yang kalau ke kanan ke Srikandi dan ke kiri ke Delima. 

Sesampai di rumah, Ibu membukakan pintu ruko. Lalu aku mandi, di kamar mandi. Pastinya. Bodohnya aku, aku cuma membawa pakaian ganti, seperti celana pendek, daleman alias sempak atau yang sering disebut k*l*r dan kaos oblong. Waktu itu jam 5 lewat. 

Ayahku seperti biasa menjemput kedua adikku di rumah kakek, karena SD mereka di jalan Durian. Yang juga SD aku juga dulu. 

Ibuku sudah 5 hari enggak buka warung nasi, atau kami menyebutnya Ampera. Karena sakit. Ruko tempat kami tinggal berlantai 2. Kamar mandi ada di bawah tangga. 

Sebenarnya aku anaknya penakut. Banget malah. Mungkin buat anak 90-an tau sinetron 'Disini Ada Setan' orangtuanya Rafathar alias Aa dan Rayanzha alias Cipung, yang soundtrak-nya lagu Utopia 'Antara Ada dan Tiada'. Ketika masih SD aku samsek enggak berani nonton sinetron itu. 

Oke, lanjut!

Aku mandi, dan lupa bawa handuk. Di depan WC di sebelah kiri, ada mesin cuci. Mungkin aku bisa saja lari keluar WC dalam keadaan basah2 dan mengambil handuk yang ada di belakang, dekat toilet belakang yang dipakai untuk mencuci dan menjemur pakaian dan mencuci peralatan masak dan makan. 

Namun, karena ada Ibu, aku panggil Ibu dengan mengeluarkan kepala sedikit. Ibu datang membawa handuk dan aku mengambilnya. 

Menjelang Maghrib, aku mau sholat dan tiba2...

Pintu ruko ada yang mengetuk. Aku mendengar suara air hujan deras turun di luar. Kukira ayahku pulang bersama dua adikku. Ternyata bukan. Ibuku. 

Seingatku, Ibuku tadi di belakang, setelah aku mengambil wudhu. Aku enggak sholat di Masjid, karena hujan. Payung tidak ada kami. 

"Loh, dah pulang? Mana ayah?" tanya Ibu, sambil aku salim padanya. 

Aku diem doang. Sambil ngango (planga-plongo). Ibu menepukku. 

Singkat cerita, Ibu bilang, "Mamak aja baru pulang.". 

Cerita ini aku rahasiakan pada keluargaku, sampai kami pindah ke rumah baru. Mereka tak percaya dan mengira aku berbohong. 

Intinya, sejak saat itu aku menjadi berani dan tidak takut akan hantu. Aku yang dulu tidur harus menyalakan lampu, sekarang bisa mematikan lampu. Bukannya takabur, tapi memang aku menjadi pribadi yang berani. 

Tapi aku tetap bisa bergidik ngeri. Tapi aku berusaha berani. 

Itu salahsatu cerita hantu di rumahku dulu. Kalau kalian bagaimana? Punya atau tidak?

Oiya, lantai dua ruko rumah kami lama itu, enggak dipakai. Kosong. Barang2 di bawah semua. Selain karena belum dicat, juga karena mesin airnya cuma satu dan ayahku belum beli pipa. 

BLOGGER : PENGALAMAN PERTAMA KALI NONTON BIOSKOP

 Assalamualaikum Wr. Wb 

Selamat sore dan salam sejahtera untuk saya, juga kita semua. Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur, kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, sehingga kita bisa hadir di blog yang biasa2 aja ini. 

Kedua, saya berterimakasih kepada pembaca ( yang cuma bisa dihitung hitungan jari ini ), karena masih mau membaca cerita saya yang tidak jelas, seperti hidup saya. 

Ketika, kita mulai bercerita.

Kali ini, aku aku atau saya, eh, gue, mau menceritakan pengalaman pertama kali nonton bioskop. 

Pertama kali aku (bagusan aku aja) nonton bioskop ketika masih SD. Lupa kelas berapa, tapi pastinya aku masih bocah waktu itu. Belum disunat dan masih pakai dompet yang ada rantainya di hari lebaran. Filmnya waktu itu, Get Married. 

Aku nonton dengan tante (adik ibuku), 2 orang dan adikku 2 orang lagi. Kesannya, menarik. Tapi karena kami duduk di pinggir, aku sering merasa bising.

Aku juga enggak mengenal siapa pemainnya waktu itu. Sampai akhirnya, aku kenal, ketika SMP dan ngeh siapa mereka. 

Lupa hari apa, tapi waktu itu penuh. Anehnya, aku enggak ada kebelet buang air sama sekali. Padahal aku makan popcorn dan minum minuman berdosa, Coca-Cola. 

 Pengalaman kedua nntn bioskop, pas SMP kelas 3. Kami nonton film Doomsday. Masih di tempat yang sama, tapi dengan orang yang berbeda. Aku dan kedua adikku, pergi dengan teman2 kami. Naik oplet (angkot). Itu kami menontonnya di hari lebaran ke-4. Dengan memakai uang hasil keliling2 dari rumah ke rumah. 

Kalau kalian, gimana?