Yolo…
Hari ini blogger mau bercerita nih, bukan curhat. Bosan curhat mulu, curhat mah, sama Tuhan, pasti dijawab dan bakal didengar. Kalau sama pembaca, bukan didengar, eh malah dibaca. Tapi enggak tau sih yang baca cerita blogger ini ada atau enggak. Paling kalau nampak enggak bakalan diliat, langsung dilewati gitu aja.
Oh ya udah, langsung ke cerita aja.
Suatu minggu ( karena suatu hari sudah terlalu mainstream ), hidup seorang pemuda. Pemuda itu hidup, kalau enggak hidup, cerita enggak bakalan ada. Nama pemuda tsb, Noe. Noe hidup dalam kesederhanaan. Dia pernah tiga hari enggak makan nasi, karena selama tiga hari makannya pizza terus. Dibilang ganteng enggak, jelek juga enggak, biasa dia mah. Sedikit mirip Sehun, cuma bedanya dia enggak operasi. N A T U R A L.
Noe tinggal dan dibesarkan di rumah kakeknya. Sang kakek yang merupakan pensiunan guru adalah orang yang cukup keras, apalagi setelah tau kalau cucu pertamanya terlahir laki2. Tadinya maunya perempuan, biar bisa dijodohkan dengan laki2 kaya dan hidupnya enggak harus menjadi pegawai, kalau terlahir laki2.
Noe memiliki pribadi yang pemalas, tapi baik. Kalau ada orang yang meminta tolong, dia akan dengan senang hati menolong. Inginnya menolong dengan ikhlas, tapi malah dipaksa untuk menerima imbalan.
“Ambil, atau mati?”
“Tapi… saya nolong-“
“Ini piso loh.”
“I.. i.. iya deh, makasih ya, buk.”
Suatu hari, Noe sedang berada di dalam kamarnya. Memang pada dasarnya dia hidupnya di dalam kamar terus. Dia mendapatkan kabar dari salahastu sahabatnya, kalau sahabatnya akan menikah.
Dia baper.
Dia langsung teringat dengan dirinya yang pemalas, enggak berguna dan enggak memiliki masa depan. Dia sudah tertinggal jauh dari sahabatnya. Oh iya, Noe ini memiliki dua orang sahabat.
Lalu dia melihat kecoa di dinding ( Biasanya juga yang ada cicak ya yang di dinding. ) Kecoa tersebut diam tak bergerak sedikit pun. Dihampirinya dan dia berkata, “Wak, lo mau dengar curhatan gue kan?”.
Si kecoa enggak membalas.
“Jadi gini, wak. Gue enggak punya kerjaan, cewek juga ogah dekat sama gue, kucing juga ogah. Nah elo, kenapa demen sama gue?”.
Si kecoa masih enggak membalas.
“Wak, sahabat gue mau nikah. Gue bingung nih Entah kenapa dada gue rasanya nyesek. Jujur gue iri. Soalnya gue udah ketinggalan jauh. Dia kuliah, sambil kerja, dia juga keren. Cewek? Tinggal lirik, nemplek. Kek cicak.”
Si kecoa kali ini bereaksi, tapi masih enggak membalas. Kecoba terbang ke kasur, dan sekarang kecoa tsb berada di sebelahnya.
“Wak, hidup gue gini2 aja. Kapan ya gue bisa punya buku, kuliah lagi, cerita gue dipublikasikan sama penerbit, sama ketemu Nabilah JKT48?”
Noe sang pengangguran tampak sangat galau. Dia merasa sudah ketinggalan jauh dari sahabatnya. Walaupun sahabat satunya lagi belum akan menikah, tapi sahabatnya satu lagi sudah mempunyai pacar. Noe belum.
“Wak, lu gagu ya?”
Noe mulai menangis.
Hingga akhirnya, si kecoa pergi meninggalkan Noe yang galau, menangis, dan terpuruk sedih karena hidupnya sudah berantakan. Seperti kamar anak kost, yang habis dipakai party 7 hari 7 malam, untuk mabuk coca-cola dan sprite.
***
Maaf kalau jelek. Hehehe...
Dan blogger mau ngucapin selamat untuk sahabat blogger yang bulan Januari nanti bakalan mau nikah. Lagi enggak bisa upload foto nih, enggak tau ngapa, jadi kalian enggak tau sahabat blogger yang mana.
Ya pokoknya, selamat!
Nah, ini dia. Akhirnya bisa juga. Hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar