Kamis, 31 Maret 2022

Pekerjaan Yang Dulu Ingin Kutekuni (Ketika Sudah Besar)

Pekanbaru, 28 Maret 2022

Banyak di dunia ini pekerjaan yang bisa dan ingin kita tekuni pastinya. Ketika masih kecil contohnya. Ada yang dulu pernah ingin jadi presiden?

Hayoo, ngaku!

Haahaha…

Aku termasuk anak kecil yang tidak terpikir ingin menjadi presiden, tapi wakil presiden iya. Alasannya, lebih suka saja jadi wakil. Gitu. Berikut daftar pekerjaan yang dulu sangat ingin aku tekuni:

BEKICOT!

1.Vokalis Band



Aku besar ditahun ketika band Elemen sedang besar-besarnya. Apalagi Elemen adalah band pertamaku, tapi personil yang aku tau cuma Didi Riyadi, drummer. Diam2 aku ingin belajar main gitar, setidaknya hafal beberapa kunci dasar sudah bisa tapi abis itu lupa lagi dan yang masih ingat cuma kunci G. Suara juga jelek dan tidak bagus.

2.Pelawak



Siapa yang tidak mengenal Sule? Pasti pada kenal dong.

Bukan karena Sule, melainkan acara yang pernah ada Sulenya disana, API (Audisi Pelawak TPI).Memang aku tidak punya bakat melawak, tapi mukaku cukup lawak. Hahaha…sepertinya.

Satu pertanyaan yang keluar dari mulutku waktu itu, ”Caranya masuk tipi gimana ya?”. Dasar bocah. Hahaha…

3.Pemburu Pokemon



Selain suka rebutin si apa yang jadi ranger merah, aku dan dua adikku dulu suka nonton kartun Pokemon juga. Aku keterusan nonton kartun sampai sekarang, karena memang dasarnya aku jarang keluar rumah anaknya dan lebih suka dirumah. Membaca, menulis dan menonton.



Dulu pengen punya Pikachu, terus kata tante, ”Gila kalian?” sambil ketawa.

4.Pemain Sepakbola



Aku mulai bermain sepakbola sejak SD kelas 1. Awalnya dibeliin sepatu sama kakek (sudah almarhum 2018 lalu), lalu belajar menggiring bola, nendang bola dan nyundul bola. Karena aku besar oleh kakek dan nenek ketika masih kecil.

Masih ingat olehku dulu aku punya teman latihan menggiring bola yang berasal dari Aceh, lupa namanya. Dia suka minjam sepatu punyaku dan kami main disebelah rumah kakekku. Kakek kutau, tapi tidak marah. 2 bulan setelah itu, temanku itu menjadi korban Tsunami di Aceh sana. Aku mengetahuinya karena kakeknya adalah teman kakekku.

Awal ketika bermain sepakbola aku berposisi sebagai penyerang, tapi seiring berjalannya waktu posisiku mundur menjadi kiper. Bukan karena aku tak jago, banyak yang mau jadi penyerang, jadi aku ngalah saja.Termasuk adikku yang nomor dua.

Untuk seorang penyerang aku cukup jago dalam mengumpan dan mencetal gol. Sebagai kiper, lumayan. Awal2 sering kebobolan, tapi lama kelamaan jarang. Di tahun 2007 ketika lomba 17-an antar RT, tim kami keluar sebagai juara pertama dan hanya kebobolan 1 angka. Aku sebagai kiper dan aku juga ikutan andil mencetak 2 gol diperlombaan itu.

Aku masih sangat ingat waktu itu hadiah dari panitia lomba adalah jersey tandang Barcelona yang bernomor punggung 10 dan bernamakan Ronaldinho. Semuanya dapat jersey yang sama. Ditambah buku 1 lusin dan uang 50ribu setiap anak.

Sekarang kalau main sepakbola atau futsal, aku lebih suka bermain diposisi belakang. Bek kiri. Salahsatu temanku dulu pernah berkata padaku, aku memiliki akurasi operan yang pas dan tepat.

5.Guru Bahasa Indonesia



Aku memiliki kesulitan mengucapkan huruf ’R’, tapi aku malah kepikiran ingin jadi guru Bahasa Indonesia. ”Kenapa enggak jadi guru bahasa Inggris aja kalo gitu, Do?” temanku pernah bertanya seperti ini waktu itu.

Alasanku ingin menjadi guru bahasa Indonesia, karena…kepikiran saja.

6.Arsitek



(Kayaknya mulai dari 4 sampe 6 sehat2 aja ya.)

Ketika aku mengatakan ”Aku ingin jadi arsitek” dan mengubah nama akun fesbukku menjadi ”dho sank Arsitek”, cewek2 mulai mendekat dan keluargaku mulai merencakan sesuatu padaku. Seperti aku akan dimasukkan ke SMK setelah lulus SMP, lalu kuliah dan mengambil jurusan teknik sipil atau gambar bangunan.

Sebenarnya alasanku ingin menjadi arsitek, karena…arsitek. Sama seperti menjadi guru Bahasa Indonesia. Kepikiran saja. Bukan karena keluarga, orangtua, rekomendasi guru, masukan dari teman, dll.

Faktanya, pamanku adalah seorang guru bahasa Indonesia, istrinya juga. Pernah jadi kepala sekolah juga.Oomku juga seorang kontraktor, yang pastinya butuh konsultan dan perencana bangunan. Ayahku juga bekerja di Kantor Tata Kota dan Tata Ruang.Wow…

Yang kukira dulu ayahku kerjanya guru.

7.Penulis



Aku suka membaca, menulis dan menonton. Dibilang introvert tidak, ekstrovert juga tidak. Ditengah-tengahlah. Aku suka menyendiri, tapi aku tetap ingin bersosialisasi dengan dunia luar dan dunia alam ghaib. Hehehee…

Blog pertamaku kubuat ditahun 2010. Blog kedua, tahun 2014. Blog ketigaku (Jelek-Jelek Penulis ini) kubuat tahun 2015. Menjadi guru bahasa Indonesia dan penulis adalah sesuatu yang satu pun anggota keluargaku tak mengetahuinya.

8.Ustadz



Waktu itu aku masih SD, masih bocah banget, masih sering2nya pergi sholat Maghrib di Mesjid dan ngaji setelahnya. Aku masih ingat banget nama ustadzku waktu itu, pak Damsyir, pak Ghofur dan pak Azmi. Mereka yang mengajariku membaca Iqro dan Al-qur’an. Sampai juz 10 kalau tidak salah aku waktu itu.

Sampai SMK, ketika ada pembentukan remaja mesjid dan disana aku yang awalnya ditunjuk untuk menjadi ketua. Aku menolak. Lalu aku dijadikan wakil ketua. Lebih enak aja gitu jadi wakil daripada jadi ketua. Tidak terlihat, tapi ada.

Kenapa aku ingin menjadi Ustadz?

Aku pernah memiliki keinginan ingin masuk pondok pesantren. Setidaknya MAN jika tidak diperbolehkan dan diizinkan masuk pondok.

9.Komisaris



Iya, aku mau jadi…

(Eh, ada tukang bakso tuh.)

Aku lanjut besok ya, guys.

See you, guys. J

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar