Rabu, 31 Mei 2017

BLOGGER ANIME : 5 Anime terbaik yang pernah ada ( part 1 )






Hello, para otaku, hikikomori, animelovers, weabo dan penggemar anime lainnya. Kali ini “Jelek-Jelek Penulis” bakalan membahas 5 anime terbaik yang pernah “Jelek-Jelek Penulis” tonton. Mungkin ada yang bakalan mengatakan “Wah, sok tau nih orang”, atau “Masih labil kayaknya nih orang, anime yang di tontonnya palingan cuma itu ke itu doang”.

            Jika ada yang tidak suka, tidak setuju atau ingin menambahkan, beri komentar saja. J


5. Naruto



            Wah, kenapa Naruto ada di nomor 5 ya?

            Pertama kali aku menonton anime ini itu ketika masih SD. Lupa waktu kelas berapa. Awalnya kukira ini anime berceritakan tentang seorang anak yang ingin menjadi pemain bola, seperti Tsubasa. Eh, taunya ninja. Mau jadi hokage pula.

            Kehidupannya yang sungguh miris, tidak punya orangtua, dikucilkan oleh penduduk desa, pintar tidak tapi hebat iya. Apalagi ketika menciptakan jurus Kage Bunshin yang agak2.. waduh, bulan puasa pula. Batal nggak ya?

            Sejak SD hingga kuliah, aku masih mengikuti anime dan manga nya. Perjuangan Naruto yang sangat berat hingga dia berhasil menjadi seorang hokage, membuatku memasukkannya pada nomor 5. Inginnya nomor 1, tapi di nomor 1 sudah ada kandidatnya. Hehehe…

4. Boku no Pico




Entah kenapa ini anime masuk dalam 5 besar, padahal ini anime coeg banget. Ada yang sudah nonton anime ini? Yah, sepertinya ada yang sudah dan ada juga yang belum. Aku termasuk golongan yang pertama, sudah nonton. ( Geleng2 kepala aku dibuatnya )

            Bingung kan kenapa aku masukin ini di daftar 5 besar? Yah, ini anime best banget. Setiap ada postingan yang menanyakan “Rekomendasi anime yang seru dong, asyik dan menghibur.”, pasti bakal banyak yang memberi komentar “Boku no Pico”. Dengan siasat ingin membuat yang bertanya bakalan ikutan menjadi penonton anime lucknut tersebut.

            Saranku : Jangan di tonton. Hahahaha…btw, TS bukan penyuka sesama jenis loh



3. Dragon Ball




            Aku memang tidak mengikuti anime ini dari awal hingga akhir, tapi Alhamdulillah aku tau bagaimana endingnya. Kalau pun memang dari awal, aku pun belum lahir. Aku lahir tahun 1996.

            Anime ini sumpah, best banget. Cuma aku tidak terlalu mengikuti anime Dragon Ball dan tidak mengoleksinya karena … aku tidak terlalu maniak anime. Biasanya aku akan langsung menghapus anime yang sudah aku tonton. Kalau mau re-watch lagi, palingan aku bakalan minta sama teman atau download lagi di warnet.

            Yang lagi main Dota, PeBeh, Judi Online, mamam noh, ngelagh2 kan loe. Hahaha..

2. Gintama


            Ini anime sudah kutonton ketika masih tayang di salahsatu channel yang ada di Indonesia, Indosiar. Awalnya bingung aja gitu dengan watak dan tingkah si tokoh utama. Agak2 nyeleneh, tapi baik. Agak2 membingungkan, tapi ada manfaatnya.

            Namun pada suatu hari, semuanya berubah ketika negara api menyerang. Eh, maksudnya bukan negara api, tapi ketika Gintama tidak pernah kulihat lagi tayang di Indosiar. Ada yang tau kenapa? Yang jelas sekarang, kita bisa mendownloadnya dan menontonnya di laptop, notebook, komputer dan handphone.

DAN SEKARANG UNTUK SANG PEMENANG DI PART 1 INI. SIAPAKAH DIA? PENASARAN? 

Yah, semoga kalian suka dan buat yang belum menonton bakalan menonton. 
-
-
-
-
-
-
-
-
1.Nichijou



            Tidak banyak orang yang tau dengan anime ini, tapi menurutku anime ini adalah anime terbaik yang pernah kutonton. Ada yang setuju? Mungkin buat mereka yang sudah menonton anime ini pasti akan menjawab “Iya”.

            Anime ini mengisahkan tentang keseharian anak sekolah, Aioi Yukko dan teman2nya. Ada juga beberapa banyolan dan tingkah lucu dari karakter lain, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, teman2 sekelas Aioi, kakak kelas Aioi dan lain2nya.

            Tidak banyak yang suka dengan anime ini karena tidak mengerti dengan banyolannya, tapi banyak juga yang suka karena mengerti banyolannya. Aku merupakan golongan yang pertama, yang mengerti dengan banyolannya.

            Aku sudah menonton anime ini, berkali2. Bahkan aku sudah menontonnya berkali2 bukan dalam hitungan jari tangan saja, mungkin jari kaki lebih. Pertama kali menonton anime Nichijou ini ketika baru lulus SMK, kesannya rada2 jadul karena penggambaran beberapa karakter sedikit agak jadul, walaupun tidak sejadul Sailor Moon. Setiap karakter memiliki watak dan kepribadian yang lucu.
Seperti Mio yang suka dengan Yaoi, Mai-chan yang tampangnya culun tapi usil, Hakase yang masih bocah tapi sudah bisa membuat robot dan masih kekanak-kanakan ( ya, namanya juga bocah ), Nano yang .. ah, kalau yang satu ini nggak tau mau dibilang kek gimana, yang penting dia ngakak. Dan Aioi Yukko yang tidak pernah membuat PR, malas belajar, suka tidur di kelas, berimajinasi dan .. bodoh, mungkin. Tapi walaupun bodoh, kalau sudah marah dan naik spanning, bisa jadi pintar dan omongannya frontal banget.
Coba deh kalian tonton, dijamin ngakak. :v





*Sekian untuk bahasan kali ini, kalau kalian bertanya “Kok nggak ada One Piece, One Punch Man, No Game No Life, Nisekoi, Danshi no Koukousei Nichijou, Fairu Tail dan lain2nya?”, mungkin di part 2 akan ada. Karena masih banyak anime yang aku suka, tapi di bahasan kali ini, khusus 5 anime saja dulu.

Btw, maap2 kalau ada kata yang salah. Pipis, lop and gaul. Jangan lupa di share ya :D 


BLOGGER : Kamen Rider, Poskamling dan Hikikomori

            Hai, namaku Edo, tapi kalian bisa memanggilku Ridho Adha Arie. Senang bisa bertemu kalian lagi. Ini emang bukan vlog, tapi ini adalah blog. Kalian bisa melihat dan membaca ceritaku, walaupun kebanyakan dari mereka berkata “Cerita apa nih? Judulnya nggak menarik”. Apakah kalian salahsatunya? Aku harap tidak.

            Di cerita ini, aku ingin membuat sebuah pengakuan.

            Siap atau tidak, kalian harus siap. Btw… udah puasa ya?

            Seperti yang aku katakan tadi, namaku Edo, kalian bisa memanggilku Ridho Adha Arie. Sebenarnya aku itu bukan penulis, ataupun blogger. Aku juga bukan pedagang sayur ( karena udah serius untuk menjadi seorang penulis ).
           
            Sebenarnya aku itu…




KAMEN RIDER!!!


Wah, bukan2. Sebenarnya aku itu hanyalah anak cupu, culun, kuper, nggak gaul, jelek dan pemalas.




Menjadi blogger, bukan keinginanku. Keinginanku cuma satu. Aku rasa kalian nggak harus tau, karena nanti kalian malah berkomentar di bawah “Wah, jones”.

Menjadi blogger itu nggak enak. Udah buat cerita, eh taunya dibilang nggak bagus. Terus buat cerita lagi, nggak ada yang mau mampir dan membaca. Sakit nggak tuh?

Itu sama aja ketika loe sendirian di rumah dan loe pergi ke warung buat beli beras, eh taunya di rumah emak pulang bawa KFC, lengkap nasi dengan ayam. Nyesek kan?

Selain blogger, aku juga seorang penulis, cuma aku belum beruntung dan emang ini belum menjadi takdirku untuk bisa membukukan ceritaku. Tapi sekarang lagi usaha untuk buat cerita lagi, walaupun agak susah karena harus diselingi dengan membantu emak jualan dagangan berbuka puasa, alias takjil.

Btw, keinginanku cuma satu. Aku ingin bertemu dengan Nabilah JKT48, foto, terus balik lagi ke Pekanbaru. Udah gitu aja.

Jones banget, kan? Ya iyalah.

Ngomong2 soal soal hidup, hidupku itu sama seperti anak kost. Padahal saat ini aku udah tinggal dengan orangtuaku lagi. Dulu ketika baru lulus SMK, aku tinggal di rumah kakek. Aku berusaha untuk bertahan hidup tanpa harus meminta uang orangtua.

Malam harinya aku ikut ronda/poskamling dengan bayaran 25rb/malam. Pernah aku mengumpulkan sampai 1 minggu, dan uangnya aku pakai untuk membeli kebutuhan makanku selama 1 bulan. Ikut ronda lagi, kumpulin lagi, hingga di umur 20 ( mau masuk 21 ) aku kembali pada orangtuaku karena takut terkena penyakit kuning.

Biasanya orang yang suka begadang bisa kena penyakit kuning. Badan mulai mengurus dan kondisi badan mulai nggak fit dan melemah. Katanya.

Sekarang pun juga sama. Sekarang aku lebih suka sendirian di kamar, menonton anime, film dan kartun yang udah aku download di warnet. Makan? Makannya kadang kalau nggak ke warung ibuku, aku ke warung yang ada di dekat rumah. Membeli ciki2 dan beberapa cemilan.

Sepertinya aku kembali menjadi Hikikomori seperti beberapa tahun yang lalu. Kalau emang begitu, bisa gondrongin rambut lagi dong. Hehehe…



Senin, 29 Mei 2017

BLOGGER : MOM, DAD, This is my effort for you.

            Setelah beberapa hari aku memutuskan untuk berhenti menjadi pedagang, aku pulang ke rumah orangtuaku lagi setelah beberapa hari tinggal di rumah kakek untuk mencari pekerjaan. Rumah orangtuaku itu cukup dekat dengan perkampungan.





            Pagi hari setelah sahur di kost salahsatu teman kampusku (dulu), aku pulang ke rumah. Bermaksud ingin langsung sholat subuh tapi setelah sampai di rumah, eh .. aku malah dikagetkan dengan tulisan seperti ini. Mataku memang rabun, tapi setidaknya mataku masih bisa melihat kalau tulisannya masih jelas dibaca.






            Bukan kabar yang menggembirakan dan enak dilihat olehku. Pantas saja kemarin sore ketika ayah dan ibuku baru pulang dari ziarah ke makam nenek, mereka hanya tampak diam-diam saja ketika aku menyalami mereka.
           
Ibuku tampak habis menangis, ayahku tampak hanya diam membisu tanpa alasan. Ditanya dari mana, ayah hanya diam dan tidak bisa menjawab. Ayah langsung pergi, duduk bergabung dengan kakek dan oom-oomku yang ada di ruang tamu.
           
            Dalam hati kecilku bertanya, “Ada apa gerangan?”.

            Hingga akhirnya pertanyaan tersebut pun terjawab. Ternyata rumah kami sedang dalam penyegelan. Ketika aku baru sampai, aku langsung berhenti, terdiam dan langsung terduduk lemas. Satu masalah sudah selesai, dan sekarang masalah datang lagi.

            “Apa salah kami? Apa salah ayah dan ibuku?”

            Sedih rasanya jika aku meratapi kesalahanku. Aku sebagai anak harusnya sudah bisa membanggakan dan membuat orangtuaku bahagia. Tidak sampai harus melihat orangtua mencari uang dan berusaha untuk menyelesaikan semuanya.

            Memang, selama ini aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, aku sadar usahaku tidak ada hasilnya sama sekali. Memang aku menang, aku berhasil masuk lima besar dalam suatu perlombaan menulis artikel. Sudah menang, Alhamdulillah itu malah menjadi dorongan agar aku kembali menulis cerita untuk dikirim ke penerbit kembali.

            Namun, sudah selesai cerita, aku malah dihadapi lagi dengan orangtuaku yang tidak mendukungku untuk menjadi seorang penulis. Hingga akhirnya cerita yang sudah jadi, tidak jadi ku-print dan kukirim ke penerbit. Padahal aku menaruh harapan besar pada dua cerita yang sudah jadi.

            Harapan besarku yaitu, aku ingin membantu menyelesaikan masalah yang sedang kami alami. Bukan hanya satu masalah, tapi berbagai masalah yang tidak hanya ada satu, tapi banyak.

            Aku ingin mereka mengerti dengan apa yang sudah aku usahakan dan perjuangkan. Namun apa daya, Tuhan itu adil, Tuhan pasti sudah merencanakan sesuatu padaku, keluargaku dan masa depanku. Sekarang aku sedang di landa kesusahan dan kesulitan. Bukan hanya dari segi ekonomi, tapi juga dari segi dukungan dan support.

            Sudah kukatakan berkali-kali, tapi mereka selalu berkata “Kerjakan ajalah yang pasti, jangan yang nggak pasti yang kau kerjakan. Buang-buang waktu aja kau tuh”. Sama seperti apa yang dikatakan banyak temanku padaku juga.
           
            Orangtua dan temanku berkata seperti itu karena mereka memang tidak tahu apa yang akan aku hasilkan nanti. Lewat bercerita, aku ingin orang-orang tahu betapa sulitnya hidup dan susahnya dalam mencari kepercayaan seseorang.


            Hidup memang sulit, tapi tidak sesulit yang aku bayangkan. Semuanya bisa saja menjadi mudah. Semua masalah yang dihadapi oleh seseorang bisa saja selesai dengan selalu sabar dan menerima ujian dari Tuhan. Percayalah, Tuhan itu adil, Tuhan itu ada dan Tuhan tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Kupercaya kalau Tuhan itu memang adil.

Jumat, 26 Mei 2017

BLOGGER : KUPUTUSKAN UNTUK BERHENTI

Terima kasih karena masih mau mampir ke blogku yang tidak jelas ini. Sebelumnya aku ingin mengucapkan marhaban ya ramadhan. Jika aku ada salah, tolong dimaafkan. Jika tidak, anggap saja ada. Hehe :D 

Dicerita kali ini, aku ingin bercerita tentang apa yang selama ini sudah aku fikirkan. 




Untuk yang belum mengenalku, namaku Ridho Adha Arie, kalian bisa memanggilku Edo. 

Beberapa hari ini aku berpikir, kalau aku ingin berhenti. Kemarin, aku sudah menulis sebuah cerita tentang keinginanku untuk berhenti menulis. Tapi sekarang, aku bukan ingin berhenti menulis, tapi aku ingin berhenti untuk menjadi seorang penjaga warung. 

Beberapa hari yang lalu, aku masih aktif-aktifnya menulis cerita. Dan beberapa saat ketika aku mulai menulis, aku dihadapi masalah. 

Aku dan keluargaku selalu diterpa masalah. Dimulai dari masalah yang kecil, hingga besar. 

Hari itu aku sedang menulis. Tiba-tiba, datang seseorang berpakaian rapi dan membawa sebuah surat. Setelah aku ladeni, ternyata orang itu adalah salahsatu orang dari Bank untuk meminta angsuran rumah. 

Selesai aku ladeni dengan ramah, datang lagi seseorang. Aku ladeni dengan ramah, selesai, datang lagi. 

Hingga akhirnya, aku mulai berfikir. "Inikah alasanku untuk menjadi seorang penulis?".

Ingin rasanya aku berhenti menulis dan mencari pekerjaan yang lebih jelas, tapi kekuranganku sebagai seseorang yang anti sosial di dunia nyata membuatku tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Aku adalah orang yang tidak pernah peduli, bodo amat dengan apa yang ada di sekitarku. 

Selama menjadi pedagang sayur dan meladeni banyak ibu-ibu, aku mengisi waktuku untuk menulis. Sudah 2 cerita yang aku hasilkan selama aku menjaga warung dan menjadi pedagang sayur. 

Aku ingin bekerja. Aku ingin berkarya, aku ingin membuat bangga orangtuaku dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di keluargaku. 

Keterbatasanku dalam bersosial membuatku untuk menjadi seorang penulis, itu makna positifnya.

Menjadi seseorang yang tidak bisa berteman dan sukses, itu makna negatifnya. 

Bisakah aku menjadi seseorang yang benar-benar ramah dan mudah bersosial dengan orang lain. Aku rasa tidak.

 




Selasa, 23 Mei 2017

BLOGGER : KUPUTUSKAN UNTUK BERHENTI MENULIS



Beberapa hari yang lalu, aku sedang dalam onfire untuk menulis cerita. Tapi entah kenapa beberapa menit kemudian, mood-ku langsung hilang begitu saja karena satu masalah datang lagi, padahal masalah yang aku dan keluargaku lalui sudah cukup banyak.


Kejadian beberapa menit kemudian itu membuatku jadi ingin berhenti menulis. Sedih rasanya jika aku tidak menulis hanya karena hal sepele. Memang hanya hal sepele, tapi masalah sepele itu menjadi besar setelah dipikirkan terlalu dalam.

Hingga akhirnya, kututup notebook, aku pulang ke rumah. Hari itu aku menulis di warung ibuku, bukan di rumah. 

Di rumah, aku sadar kalau aku bodoh karena terlalu menganggap serius masalah ini. Tapi aku akan lebih bodoh lagi kalau aku terus menulis jika dalam keadaan tertekan.

Menurut kalian, apa aku harus berhenti menulis atau tetap lanjut menulis? 

Yang berkenan memberikan saran, aku ucapkan terima kasih :) 



Rabu, 17 Mei 2017

BLOGGER : APA AKU TEMANMU? ( PENYESALANKU )


Hai, apa kalian kangen denganku? Ah, ternyata tidak. Maaf, aku terlalu kepedean. 
Buat yang belum kenal denganku, namaku Ridho Adha Arie. Kalian bisa memanggilku Edo atau Arie. 

Akhir2 ini aku jarang nge-blog karena sedang dalam masalah, belum lagi aku harus menyelesaikan cerita untuk dikirim ke penerbit. Sebenarnya udah selesai, tapi karena laptopku rusak karena dirusak oleh oknum fans JKT48. Ah bukan, maksudnya laptop rusak karena dirusak adikku karena kaget ngeliat zombie ketika menonton film "Train to Busan". Notebook ku pun juga mulai error. Beberapa key nya udah nggak berfungsi lagi. Udah di tekan, tapi hurufnya nggak nongol2. 

Aku juga lagi mengikuti lomba menulis artikel lagi. Baru dua ceritaku yang sudah di posting.



Sebenarnya aku udah ngirim empat cerita, tapi baru dua yang di post. Dan ini kali ketiga aku mengikuti lomba, dulu aku udah pernah ikut dan aku menang. ( Maaf, bukannya mau pamer, cuma mau nampilin aja. Kali aja ada yang pernah membaca ceritaku dan nge-share ke teman2nya )


Alhamdulillah aku menang untuk kedua kalinya. Yang pertama kali juga menang, tapi juara empat. Tapi lumayanlah. Aku rasa cukup share kisah dan pengalaman yang tidak penting. Aku terusin cerita aja deh.

Jadi, dari cerita di atas, aku mendapatkan pelajaran kalau ternyata aku emang tidak berbakat untuk menjadi seorang penulis. Aku hanya bisa menulis cerita yang haw-haw, maklum pemula. 

Seseorang bebas bercerita. Begitu pun juga aku. Kalian juga, dan orang2 yang ada di sekitar kalian juga. Tapi ingat, jangan buat cerita yang enggak2 ya. Kek cerita porno gitu. Wkwkwkw...

Soal judul cerita, mungkin kalian sdikit agak heran. Kok gitu sih judulnya?

Aku buat begitu karena judul dan pembuka ada kaitannya. 

Dulu aku sering bercerita, aku share di fanspage dan halaman facebook ku. Aku berharap teman2ku membacanya. Mungkin agak sedikit menyindir. Ketika temanku bercerita, aku membaca cerita mereka, tapi ketika aku bercerita, mereka malah tidak membacanya. Ada beberapa yang membaca, tapi setelah2 itu malah tidak mau lagi setelah mengetahui aku bercerita lagi.

Oke, aku salah. Aku terlalu terobsesi untuk bercerita dan menjadi seorang penulis. Maafkan aku kawan, aku emang bodoh. Aku berharap dengan orang yang salah. 

Tapi aku beruntung, karena aku tau yang mana teman dan mana yang bukan. 

Biar pun tidak banyak yang membaca ceritaku, tapi kata siapa aku menyerah begitu saja. Aku malah terus ingin bercerita walaupun masalah selalu datang menghampiriku. Kesulitan untuk bercerita dan berkarya juga selalu aku hadapi. Hidup dengan apa adanya, tidak menciutkan tekadku. 

Oh iya, ngomong2, ini udah berapa menit ya? 

Maaf sudah membuang2 waktu kalian. Sekali lagi aku minta maaf. Seterusnya, aku nggak akan bercerita lagi. Terima kasih banyak. :) 





Minggu, 14 Mei 2017

BLOGGER : Kuhargai usahamu, teman :)

Cerita ini adalah re-write dari : http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/914548-aku-yang-tak-punya-banyak-teman?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Itu masih cerita buatanku kok :) 



Sejak kecil aku suka bercerita. Walaupun sebenarnya aku anak yang pendiam dan lugu. Aku selalu bercerita kepada orang yang baik padaku. Kalau orang yang tidak baik padaku, aku enggan untuk bercerita. Sampai sekarang pun aku masih memakai prinsip itu, walaupun pada akhirnya aku sadar kalau itu salah.
Di umur yang sudah memasuki angka 21, aku tidak begitu memiliki banyak teman. Mereka juga tidak terlalu peduli padaku, padahal dulunya sangat peduli. Begitu pun juga aku pada mereka. Sampai sering aku berpikir, bagaimana caranya aku bisa membuat mereka peduli lagi.
Seperti saat ini, saat aku sedang membutuhkan bantuan tapi mereka malah menghindar. Ada beberapa yang merespons, tapi jawabannya tetap saja “tidak bisa”. Sedikit kecewa aku jadinya. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa egois dan mementingkan kepentinganku sendiri. Walaupun dulunya aku selalu membantu dan menolong mereka.
Aku tahu mereka juga sibuk. Ada yang kuliah, membuat tugas, berkumpul dengan keluarga, jalan-jalan bersama teman dan sahabat baru mereka, bahkan ada yang menolak membantu karena lebih mementingkan pacar mereka. Selama ini aku terus berusaha, berusaha dan berusaha. Walaupun pada akhirnya aku gagal. Sekarang, aku tidak tahu apakah aku akan gagal lagi.
Keinginanku saat ini cuma satu, yaitu agar aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Kalau orang tuaku sudah bahagia, aku akan mencari banyak teman yang bisa dijadikan sahabat dan bahkan saudara. Tapi tidak ada satu pun dari teman-teman lamaku. Sosok mereka samar-samar. Kadang ada dan kadang tidak ada, seperti hantu.
Pernahkah kalian berpikir betapa senangnya hidup kalian? Di umur yang masih muda kalian masih bisa bersekolah dengan baik, berkumpul dengan teman-teman, sahabat dan saudara, atau pergi ke tempat yang kalian inginkan bersama mereka. Mungkin bukan hanya itu, kalian bisa membeli apa-apa yang kalian butuhkan untuk bersekolah.
Sedangkan untuk yang sudah kuliah dan bekerja, betapa enaknya hidup kalian yang bisa melakukan hal yang kalian inginkan. Tidak jauh-jauh, sama seperti ketika kalian masih muda dulu. Berkumpul bersama teman-teman, sahabat dan saudara, liburan, dan bahkan menaklukkan hati si doi, alias orang yang kalian suka.
Andaikan aku hidup seperti itu, mungkin sekarang cerita ini tidak akan pernah ada. Karena aku tidak harus berusaha untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku pasti akan menikmati hidup dan hanya akan menjalankan amanah dari kedua orang tuaku. Namun sayangnya, malah kebalikannya.
Salah satu tujuanku bercerita adalah agar orang-orang sadar kalau sebenarnya Ridho Adha Arie itu adalah seorang anak muda yang selama hidupnya ingin terus bercerita dan berkarya agar bisa membahagiakan kedua orang tua. Tidak muluk-muluk, orang tuaku adalah orang yang selama ini sudah aku kecewakan. Mereka ingin aku sukses, tapi aku malah gagal.
Namun kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Di sini, aku menulis cerita. Menyadarkan banyak orang tentang betapa susahnya menulis sebuah cerita. Bukan untuk di kasihani, tapi hanya untuk memberi tahu yang benar agar tidak menjadi salah. Jika aku tidak menulis cerita, maka seterus-seterusnya, aku hanya akan menjalani hari-hariku sama seperti seekor kucing. Cari makan, tidur, bangun, buang air, cari makan lagi, tidur lagi, dan begitulah seterusnya.
Dan lewat tulisan ini, aku menyadari betapa susahnya menjalani hidup, menggapai impian, cita-cita dan harapan. Ditambah lagi dengan kehidupanku di dunia yang selalu serba apa adanya ini.

Rabu, 03 Mei 2017

BLOGGER : CERITA TERAKHIR ( not click bait or troll )


Tulisan ini ingin aku berikan pada kedua orangtuaku. Aku ingin orangtuaku membaca tulisan ini, tapi karena orangtuaku itu nggak ngerti dengan yang namanya blog, ngidupin laptop aja orangtuaku nggak bisa. Hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk membuatnya di blog saja. 

Sudah 21 tahun lamanya aku hidup di dunia ini dan baru kali ini aku benar2 merasa terabaikan. Bukannya baper, memang sepertinya mereka nggak menyadari keberadaanku. Btw, itu foto zaman2 masih kuliah. 

Ini merupakan cerita terakhirku, bukan cerita terakhir di blog, tapi cerita yang terkesan formal dan bukan untuk lucu2an. Namaku Ridho Adha Arie. Kalian udah tau kan?

Jadi, di blog ini, tulisan ini aku tulis karena aku sudah nggak tahan dengan sifat orangtuaku yang sama sekali tidak pernah menganggapku ada. Padahal selama ini aku selalu mengikuti apa kata mereka. Walaupun sejak kecil hingga kelas 6 SD aku menghabiskan waktuku bersama kakek dan nenek. Maklum, aku cucu perdana alias cucu pertama bagi kakek dan nenek.


Foto di atas adalah foto ketika aku dimasukkan ke SMK Negeri 2 Pekanbaru. Ayahku memintaku untuk mempelajari ilmu teknik sipil, dimulai dari menggambar hingga semua perhitungan dalam membangun bangunan. Jujur saja aku bisa, tapi aku nggak ingin berada di sini. Aku ingin masuk MAN atau SMA dan mempelajari ilmu sastra bahasa Indonesia lebih banyak.

btw, aku yang dekat tangga. Yang botak dan memakai kacamata. Culun banget yak.


Lalu foto di atas adalah foto ketika aku dimasukkan ke salahsatu Universitas swasta yang ada di kota tempat tinggalku. Setelah lulus dari SMK, aku melanjutkan mempelajarin pelajaran teknik sipil. Padahal aku masih bersikeras dengan keinginanku untuk mempelajari ilmu sasta bahasa Indonesia, agar aku bisa menjadi seorang penulis. Tapi karena aku sangat sayang dengan kedua orangtua dan keluargaku, aku pun mengikuti keinginan mereka agar mereka senang dan tidak marah denganku lagi.

btw, aku yang duduk paling depan. Aku yang pakai kacamata dan rambut keriting. Itu baru di keritingin, aslinya lurus rambutku.

Dan sekarang ... 


Itu ketika aku sudah berhenti kuliah dan melepas kacamata. Fotonya agak nyeleneh gitu ya, di ganti deh. Hehehe ..


Kalau yang ini gimana? Lumayan? Oke..


Ini foto ketika aku sudah hampir 1 tahun berlalu sejak aku berhenti kuliah. Aku melepas kacamata dan menjadi pemuda yang susah melihat. Hehehe.. nampak2 sedikit sih. Kalau ada duit 100ribu masih kelihatan kok.

Dan ini aku sedang berusaha menulis cerita untuk dibukukan. Walaupun akhirnya ... 

Duh, salah foto.


Hasilnya gagal. Aku gagal membukukan ceritaku, tapi aku berhasil mendapatkan naskahku kembali. Aku pun juga kembali memakai kacamata lagi. Hehehe...

Banyak yang pernah bilang kalau kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan. Dan sekarang ...


Aku kembali menulis lagi. Di tahun 2017 ini, aku sudah selesai menulis dua cerita. Ingin masuk ke cerita ketiga, aku rasa itu nanti. Karena cerita kedua saja belum aku kirim ke penerbit. Sedang ada masalah ekonomi. 

Ternyata memang benar apa kata orang2, kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan. Sekarang aku sudah sukses menjadi seorang penulis, tapi belum sukses membukukan ceritaku. Masa2 kelam selalu aku lalui untuk mewujudkanku membukukan ceritaku. 

Bukan masalah orangtuaku yang tidak memperbolehkan, tapi karena mereka tidak percaya padaku akan usaha dan perjuanganku. Walaupun pada akhirnya, aku terus berjuang, berjuang dan berjuang. Aku berharap yang terbaik akan datang padaku, hingga aku dan keluargaku bisa hidup bahagia, tenang, tentram dan damai, selama2nya. ( Udah kayak ending dongeng2 aja ) 

Walaupun kedua orangtuaku tidak pernah percaya dan mensupport-ku, tapi aku yakin kesuksesan akan datang padaku. 

Semoga kalian suka dan terinspirasi dengan ceritaku ini. Terima kasih banyak karena telah membaca cerita ini. :) 









Senin, 01 Mei 2017

BLOGGER : Sumpah, gue udah nggak tahan.


Mungkin aku adalah satu2nya laki2 bodoh yang terus berusaha mewujudkan obsesinya yang ingin membukukan ceritanya. Udah berusaha untuk berbuat baik tapi yang ada 1 kesalahan malah membuat semua kebaikanku rusak dan terlupakan. Hingga sekarang aku semakin terpuruk dan nggak tau mau berbuat apa.

Namaku Ridho Adha Arie. Umurku 21 tahun. Kalian bisa memanggilku "Arie" atau "Edo". Waifuku, Megumin. 


Aku benar2 sudah nggak tahan lagi. Dunia ini tidak adil. 

Tapi yang namanya usaha, mau bagaimana lagi. Apapun akan aku lakukan demi kelangsungan masa depan dan kebahagiaan keluargaku. Sekali pun harus jiwa dan raga ini. Pergi ke kota hanya untuk nge-print. 

Beberapa hari yang lalu aku sudah berada di kota, tepatnya di rumah kakekku. Karena rumah ibuku masih terbilang perkampungan, apalagi tidak adanya toko percetakan yang bisa memudahkanku untuk nge-print cerita yang sudah aku ketik. 

Tapi aku baru menyadari ternyata aku telah salah mengambil tindakan, aku lupa membawa uang lebih untuk nge-print

Tapi ada hal positif yang aku dapatkan dari kejadian ini. Aku udah bisa kembali ngeblog dan bercerita lagi. Cuma masalahnya sekarang, dari pagi hingga sore ini, aku belum makan. Miris amat yak hidupku, tapi mau gimana lagi, namanya juga hidup. 

Baik atau tidak, jalani saja. 

Btw, judul blog ini aku buat begitu karena aku sedang kebelet BAB.