Terima kasih karena masih mau mampir ke blogku yang tidak jelas ini. Sebelumnya aku ingin mengucapkan marhaban ya ramadhan. Jika aku ada salah, tolong dimaafkan. Jika tidak, anggap saja ada. Hehe :D
Dicerita kali ini, aku ingin bercerita tentang apa yang selama ini sudah aku fikirkan.
Untuk yang belum mengenalku, namaku Ridho Adha Arie, kalian bisa memanggilku Edo.
Beberapa hari ini aku berpikir, kalau aku ingin berhenti. Kemarin, aku sudah menulis sebuah cerita tentang keinginanku untuk berhenti menulis. Tapi sekarang, aku bukan ingin berhenti menulis, tapi aku ingin berhenti untuk menjadi seorang penjaga warung.
Beberapa hari yang lalu, aku masih aktif-aktifnya menulis cerita. Dan beberapa saat ketika aku mulai menulis, aku dihadapi masalah.
Aku dan keluargaku selalu diterpa masalah. Dimulai dari masalah yang kecil, hingga besar.
Hari itu aku sedang menulis. Tiba-tiba, datang seseorang berpakaian rapi dan membawa sebuah surat. Setelah aku ladeni, ternyata orang itu adalah salahsatu orang dari Bank untuk meminta angsuran rumah.
Selesai aku ladeni dengan ramah, datang lagi seseorang. Aku ladeni dengan ramah, selesai, datang lagi.
Hingga akhirnya, aku mulai berfikir. "Inikah alasanku untuk menjadi seorang penulis?".
Ingin rasanya aku berhenti menulis dan mencari pekerjaan yang lebih jelas, tapi kekuranganku sebagai seseorang yang anti sosial di dunia nyata membuatku tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Aku adalah orang yang tidak pernah peduli, bodo amat dengan apa yang ada di sekitarku.
Selama menjadi pedagang sayur dan meladeni banyak ibu-ibu, aku mengisi waktuku untuk menulis. Sudah 2 cerita yang aku hasilkan selama aku menjaga warung dan menjadi pedagang sayur.
Aku ingin bekerja. Aku ingin berkarya, aku ingin membuat bangga orangtuaku dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di keluargaku.
Keterbatasanku dalam bersosial membuatku untuk menjadi seorang penulis, itu makna positifnya.
Menjadi seseorang yang tidak bisa berteman dan sukses, itu makna negatifnya.
Bisakah aku menjadi seseorang yang benar-benar ramah dan mudah bersosial dengan orang lain. Aku rasa tidak.
Bisaaaa... Saya juga dulu ansos.. Musuh trbesar kita ya diri sendiri.. Lawan ego, bang. Bisa dg purapura menyukai lingkungan sekitar, lamalama suka beneran.. Apapun dh.. Coba keluar dr tempat tidur.. dan segiatgiatnya usaha, barengi dg do'a.. Supaya ridho bukan cuma jadi nama..
BalasHapusyupz, sedang saya usahakan.
Hapusterima kasih atas sarannya, wind :)