Rabu, 20 Mei 2020

Jangan Ngaku-Ngaku Introvert



Halo, manteman setanah air yang kusayang dan kucintai. Hahaha..  😅
Apa kabar kalian?
Sehat?

Aku sih kurang. Bukan karena akhir2 ini di Indonesia banyak drama. Yang inilah, yang itulah.
Tapi karena akhir2 ini pekerjaanku banyak yang tertunda. Nulis diwattpad cuma kebagian satu cerita. Di blog, lumayan lah. Tapi ada beberapa yang belum kutulis.

Mau bikin video buat YouTube, belum sempat. Mungkin nanti abis libur, bisalah. Insya Allah.

Kali ini aku mau bahasa tentang Introvert nih. Lagi viral juga, karena...  ya itulah. Yudi SMP.

Gedeg juga sih.

Oke, pertama2 aku mau mengaku kalo dulunya aku itu introvert. Bukan aku yang mengakui, bener. Aku diakui introvert oleh temen2ku.

Tpi sebelum aku menjelaskan aku introvert seperti apa, aku mau menjelaskan arti introvert versiku itu seperti apa.

Introvert adalah seseorang yang sulit bersosialisasi dengan dunia luar. Lingkungan sekitar, lingkungan sekolah, lingkungan kuliah dan lingkungan kerja.

Introvert juga seseorang yang lebih suka menyendiri karena faktor2 diatas. Yang sudah kusebutkan diatas.

Biasanya Introvert itu bukan karena faktor keinginan si anak atau orang itu. Melainkan karena lingkungan dan keadaan yang membuatnya menjadi seperti itu (introvert).

Misal, teman2nya tak baik atau memandangnya lain, menjauhinya, sering meledek dan mengejek, dan yang paling parahnya lagi karena ia dibully.

Atau yang lebih pasti itu, karena seseorang itu kurang PD ( percaya diri ) dengan dirinya sendiri.

Aku pun begitu.

Di cerita2ku sebelumnya aku sudah menuliskan dan memberitahu (bukan tempe) kalo aku itu introvert dulunya dan korban bullying.

Introvert versiku :

1. Aku tidak suka keramaian. ( Bukan berarti aku pusing jika berada di keramaian atau keadaan bising. )



2. Aku jarang keluar rumah. ( Mirip2 kayak Hikikomori. )


3. Orang2 yang kutemui jika aku ada keluar sesekali selalu bertanya, "Jarang nampak. Kemana aja? Kerja ya?" dan berkata "Abang nih jarang keluar rumah. Kenapa, bang?".


4. Pendiam jika tidak ada sesuatu yang bisa dibahas, namun aktif bicara ketika ada sesuatu yang bisa dibahas, apalagi kalo soal buku dan film.


5. Bukan berarti aku tidak tau bagaimana dunia luar, dan enggak pernah keluar rumah. Bukan berarti juga aku diem2 bae. Dan aku hanya mengakui kalo aku itu introvert ketika orang2 bener2 sudah salah tanggap apa itu introvert yang sebenarnya, bahkan ada yang ngaku2.



6. Jika ada acara besar, aku masih mau berkumpul jika itu perlu. Tapi jika tidak, aku akan menghilang dan enggak akan menampakkan diri. Karena memang pada dasarnya seorang introvert adalah seseorang yang sering dijadikan bahan obrolan. Baik itu obrolan yang baik atau buruk.



Seperti menjadi buah bibir.



Dan masih banyak lagi sebenarnya. Tapi hanya beberapa yang kusebut, dan itu yang paling penting.

*lanjut


Raditya Dika pernah sekali mengakui kalo dirinya sebenarnya seorang introvert ketika sedang mengadakan show. Aku lupa di video yang mana.


Dan Kevin Anggara juga pernah, di video ketika 'Stay At Home' yang diuploadnya beberapa minggu yang lalu.

*lanjut

Alhamdulillah, aku sekarang sudah sedikit2 sembuh menjadi seorang introvert. Bersosialisasi alhamdulillah sudah bisa, walaupun ada kurang2nya.

Aku juga sudah sering memperlihatkan batang hidungku.

Tapi aku masih sulit berada di keramaian. Bukan pusing, tapi aku merasa tak nyaman.
Dan aku enggak begitu suka menyendiri sekarang. Dulu sih suka banget.

Btw, terimakasih karena sudah membaca ceritaku ini. Semoga bermanfaat untuk kalian buat mengingatkan ke temen, sahabat atau sodara kalian jika ada yang dengan bangga mengaku dirinya seorang introvert.

Menjadi introvert bukanlah suatu kebanggaan ataupun prestasi.

See you~ 😉🙂

Mohon maap jika ada salah2 kata. Mohon maap juga jika ada pihak yang tersinggung. Disini aku enggak merasa benar, tapi aku ingin menyampaikan dan memberitahu (bukan tempe) apa yang aku tau dan apa yang sudah aku alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar