My fanspage in Facebook : ( Jelek-Jelek Penulis ) and Contact WA : 085274672988 ( Ridho A. Senja )
Sabtu, 16 Mei 2020
Kisah Murid Yang Malu Bertemu Gurunya Ketika Masih Sekolah
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Guru adalah orangtuamu di sekolah.
Guru adalah seseorang yang kan senantiasa membantumu dalam belajar. Mengeja, hingga kita bisa membaca dan menulis.
Guru, adalah cita2 yang sebenarnya sangat-sangat-sangat-sangat ingin aku capai. Menjadi penulis sebenarnya nomor 2. Jadi, menjadi nomor dua buatku.
Mungkin hanya saja aku terlambat melawan dan mengubah arah dari orangtua dan keluargaku inginkan.
Hingga hari ini, aku masih ingin menjadi seorang guru dan penulis. Ingin kuliah di jurusan hukum S1 dan FKIP Bahasa Indonesia S2. Ya, pikirku hari itu.
Dan hari ini, kejadian barusan sebenarnya. Tanggal 16 Mei 2020 pukul 05:40, aku kembali bertemu dengan guruku ketika aku masih duduk dibangku kelas 4 SD.
Sebelumnya sudah pernah bertemu, sebelum wabah pandemi ini menjadi siaga 1 di Indonesia.
Namanya bu Erna.
Bu Erna masih seperti dulu, walaupun sudah pensiun menjadi guru dan bertambah umur, tetap mudah dikenali.
Karena beberapa guruku dulu ada yang sampai aku tak mengenali, tapi ingat nama ketika sudah dikenali.
Dalam hati ketika bertemu lagi dengan si ibu, bu Erna, aku merasa seperti apa yang sudah dilakukan bu Erna dalam memberiku pengetahuan dan mengajarkanku sesuatu menjadi sia2.
Ya, aku bekerja sebagai pelayan kafe. Tapi sore tadi aku bertemu pas bu Erna ternyata ingin membeli takjil yang kami ( pekerja kafe ) jual.
Karena lagi pandemi, jadi delivery order dan Ramadhan juga, jual takjil deh.
Kan lumayan. Nambah2 THR.
Ada sedikit rasa malu, karena di umur yang sudah segini, masih gini2 aja. Banyak temanku yang sudah jauh lebih dariku.
Bukan membanding2kan, cuma terpikir, "Kok bisa?".
Beberapa tahun lalu, aku dan beberapa temanku sedang ngumpul di kafe. Nah, temanku ada yang mengenali seseorang yang ternyata gurunya dulu ketika masih SD.
Bukannya disamperin, dia malah enggak. Malu katanya.
"Kok malu?"
"Aku masih gini2 aja."
"Maksudnya?"
"Belum sukses aku. Enggak lah."
Yang kutanya "Kok bisa?" adalah kok bisa aku dengan pedenya ketemu guruku ketika masih SD dengan kondisi aku yang masih gini2 aja.
Jelas.
Mungkin bukan sekarang.
Tapi suatu hari nanti.
Dimana aku ingin berkata pada mereka, "Terimakasih, ibu/bapak. Terimakasih.".
Mungkin kalo enggak ada guru, blog ini enggak bakal ada. Aku enggak bakal bisa menulis, mengarang dan terutama membaca.
Dan pesan dari cerita ini :
"Jangan malu pada seseorang akan dirimu. Jika kamu ingin, maka kamu pun bisa. Jika Tuhan sudah berkehendak, apa pun itu pasti akan terjadi."
Malu?
Why?
-Ridho Adha Arie
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar