Lokasi : Puncak Lawang ( sebelah kiri )
Perjalanan Nongki Bacem ver 2.0 berawal dari temannya Ojak mengajak dirinya ke Sumbar, tepatnya Payakumbuh. Ojak yang seharusnya pulang ke Pariaman dengan keluarganya di hari Lebaran pertama, harus ditunda karena suatu alasan yang sangat dimaklumi oleh keluarga besar.
Hanya butuh waktu 1 hari untuk merencanakan perjalanan kami. Rute pertama kami ke Sijunjung, karena hendak ke Solok. Kalau dari Payakumbuh jauh dan harus mengambil jalan memutar. Harus melewati Sijunjung juga. Kebenaran di Sijunjung ada rekan kerja Aji yang bisa kami datangi tempat tinggalnya. Sekalian beraya dan jumpa di sana.
Alhamdulillah kami sampai ke Sijunjung dengan selamat. Meski ada kejadian Kodok Pangkalan. Kami berempat tertawa-tawa dibuatnya.
Kami istirahat sebentar, sekalian sholat dulu. Kami rebahan, meluruskan kaki dan menyamakan pantat kami, karena kelamaan duduk.
Di Sijunjung kami menginap satu malam di rumah rekan kerja Aji. Disana kami merasa sangat nyaman. Anak rekan kerja Aji yang paling besar hafal juz 30, anak nomor dua lucu dan nomor tiga, lebih lucu lagi.
Kami kagum. Anak sekecil itu hafal juz 30 di luar kepala.
* Meninggalkan Sijunjung menuju Solok
Kami berangkat pagi hari, setelah mandi dan sarapan. Tidak lupa kami memberi THR ke anak rekan kerja Aji. Hidangan yang disediakan juga jauh dari kata cukup. Kami dibekali cempedak di jalan.
Rute yang kami lewati cukup panjang, namun Alhamdulillah, cukup sepi. Jadi kami tidak perlu bermacet-macetan di jalan. Kami isi bensin dulu, agar perjalanan terasa nyaman. Mengecek kendaraan yang kami pakai, juga safety.
Ada yang unik yang baru kami sadari.
Ojak memakai jaket berwarna biru tua dan celana hitam. Mardi memakai jaket merah maroon gelap dan celana abu2. Ridho ( aku ) memakai jaket berwarna hitam dan celana cokelat. Aji memakai jaket jaket warna ijo dan celana abu2 gelap ( di foto Aji sudah melepas jaketnya ).
Perjalanan kami lanjut ke Solok, menuju kebun teh. Kami sempat berhenti, untuk foto2 sebentar. Karena angel-nya bagus dan sulit untuk dijumpai di Pekanbaru.
Ojak - Ridho - Aji
Mardi
Kami bertiga setuju, kalau yang paling ganteng dari kami berempat adalah Mardi. Buktinya Mardi dapat nomor Anisa, Sherly dan Safira.
(Sampai sekarang Mardi belum kirimin nomor Anisa ke kami.)
Ojak - Ridho - Aji - Mardi
Mardi - Ridho - Ojak
📸 : Aji
Disini aku kedinginan banget dan kami menempuh jalan yang curam, karena 90% tanjakan. Namun Alhamdulillah kami selamat dan tidak kenapa2. Aji yang dibonceng Ojak harus turun, sementara Mardi awalnya tidak turun, tapi demi keamanan, Mardi saya minta untuk turun. Mereka menyusul saya dan Ojak yang sudah berada di puncak. Tidak jauh, tapi cukup curam kalau boncengan naik motor.
Ridho - Aji - Ojak
📸 : Mardi
Kami tidak tau nama daerahnya ini apa, karena kami hanya mengikuti Google Map dan jalan saja. Aji memang sudah pernah ke Solok, tapi tidak lewat jalan ini. Saya dan Ojak menduga memang kami lewat jalan alternatif.
Sekali lagi, Alhamdulillah tidak ada kejadian Kodok Pangkalan. Yang ada malah Bocil Parit dan Adek Berbaju Oren.
* Perjalanan kami ini mau kemana?
Jawabannya ada di part #3
Hahahaha, Kodok Pangkalan cerita yg susah dilupakan 😂
BalasHapusMardi lop u
BalasHapus