Kamis, 26 Oktober 2017

BLOGGER : ENAKNYA JADI ORANG GANTENG




Yolo….

Cerita atau curhatan ini blogger buat karena blogger ganteng, atau juga karena blogger pengen jadi ganteng. Kalau blogger jadi ganteng, takutnya ini blog namanya bukan “Jelek-Jelek Penulis” lagi, tapi “Ganteng-Ganteng Emang Penulis”.

Tanap banyak bacot, dan tanpa banyak omong lagi, yuk baca J

-
-
-
-

Namaku Rdho Adha, lengkapnya Ridho Adha Arie, dan sering dipanggil Arie, Edo, Ai dan Ridho.

Jadi ganteng itu enak ya. Soalnya gini, teman blogger, ada yang ganteng orangnya. Bukan teman kampus, bukan juga teman lama sekolah, tapi teman di medsos. Blogger kenal dia hanya karena iseng2, itu karena sesama teman penyuka anime.

Suatu hari, waktu itu blogger masih berumur 18 tahun. Blogger masih gondrong dengan rambut yang panjang sepunggung. Enggak ada jerawat, kumis masih belum tumbuh, jenggot belum tumbuh juga. Teman blogger bilang, “Lo ini cewek atau cowok sih? Kok cakep?”.

Oke, blogger akui blogger emang memiliki wajah yang mirip seperti cewek, kalau enggak ada jerawat, kumis, jenggot dan rambut lagi gondrong. Cuma masalahnya, blogger ini cowok, bukan cewek.

Teman blogger yang udah lama enggak ada kabarnya itu, blogger stalker dengan fb palsu blogger. Sekarang dia udah sukses, udah kerja dan udah nikah. Beruntung banget dia. Padahal kami seumuran, itu juga dulu dia enggak ganteng2 banget orangnya.

Blogger udah enggak berteman dengan dia di fb karena fb blogger yang lama udah kena hack, dan enggak bisa diambil lagi. Udah usaha keras bagaimana pun juga, enggak akan bisa. Kudu ngemis2 sama Mark Zuckerberg, baru dikasih.

Mau di add lagi dia, blogger enggan. Blogger malu. Ya iyalah, padahal dulu kami sering chat, dan bahkan pernah sekali taruhan, “Siapa yang nikah duluan, yang kalah harus susul yang menang, ke kota tempat tinggalnya.”. Dia sekarang udah enggak di Indonesia, dia udah di Malaysia. Gilak aja, blogger ke Malaysia jalan kaki?

Blogger ke kamar mandi aja mager, apalagi ke Malaysia.

Dan kalau kita ganteng, enak aja gitu. Ngelamar pekerjaan, pasti kita dipanggil buat interview dan diterima. Blogger sering kayak gitu. Bukannya pesimis ataupun enggak mau berusaha.

Tapi serius. Blogger dan teman kampus blogger pernah begitu. Teman kampus blogger dan blogger masukin lamaran di suatu kafe. Hingga akhirnya, teman blogger di training, blogger enggak. Dan enggak hanya sekali, udah 2 kali.

Dan jadi ganteng itu juga enak. Contohnya boyband Korea. Bukan Korea Utara ya, Korea Selatan. ( Walaupun oplas.)

Teriak dikit aja, “Helo!”, yang nyahut ribuan, bahkan puluhan ribu.

Joget2 dikit, yang ngeliatin banyak.

Jadi orang ganteng itu juga bisa membuat kita pede, alias percaya diri. Kalau nyapa cewek, cewek yang kita sapa pasti bakalan nyahut dengan senyum, terus nanya balik, “Iya, kenapa ya, beb?”. Sok2 manis gitu, padahal pacaran juga enggak.

Blogger pernah beberapa kali digituin, cuma cewek yang nyahut kayak gitu bukan cewek yang bukan blogger enggak kenal, tapi cewek yang blogger kenal. “Napa, beb? Mau minta traktir lagi kau?”.

Dan kalau jadi orang ganteng itu, apa pun yang kita buat, pasti orang mau lihat. Enggak penting yang kita buat itu enggak ada pelajaran ataupun motivasi, yang penting mah, “Udah dia ganteng, gue suka.”. Teman blogger yang cewek ada tuh, tapi dia udah hilang sosoknya sekarang. Udah ke Korea kali, Korea Utara semoga.

-
-
-

Dan inti dari cerita dan curhatan ini, blogger bersyukur karena blogger terlahir biasa2 aja. Enggak ganteng, jelek iya. Yang penting enggak kunyuk2 bangetlah.

Kalau blogger jelek, mungkin blog “Jelek-Jelek Penulis” ini enggak akan ada, blogger enggak kenal dengan yang namanya pantang menyerah, usaha dan perjuangan, juga sulitnya hidup dan harus bertahan hidup dengan cara sendiri. Walaupun terkadang masih ngemis2 dengan orangtua di kondisi yang emang udah mepet dan kritis banget.

-
-
Dan buat kalian yang udah membaca cerita ini sampai selesai, blogger mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya. Blogger akhir2 ini berpikir untuk menutup dan berhenti ngeblog. Blogger jelek soalnya, enggak ada yang peduli dengan cerita dan curhatan blogger, yang disetiap akhir curhatan selalu ada inti dari curhatan yang blogger buat. Enggak ada yang peduli juga ya kayaknya.

-
Ya Udin, blogger pamit.


Wassalam. Terima gaji.

1 komentar: